Rekomendasi Gelato dan Es Krim Enak, Pilihan Pas untuk Pencuci Mulut

Gelato dan es krim selalu menjadi pilihan favorit bagi banyak orang di Indonesia, terutama saat cuaca panas. Di kawasan Gading Serpong, Tangerang, berbagai kedai gelato dan es krim dengan rasa unik dan harga terjangkau siap memanjakan lidah para penggemar manis-manis. Gading Serpong sendiri terkenal sebagai pusat kuliner yang tak hanya menyajikan hidangan lezat, tetapi juga berbagai pilihan tempat nongkrong yang cozy dan menarik. Bagi Anda yang ingin menikmati gelato dan es krim berkualitas, berikut adalah lima rekomendasi tempat yang bisa dikunjungi.

1. Chi Chi Gelato: Gelato Kekinian dengan Rasa Beragam

Salah satu tempat yang harus Anda coba adalah Chi Chi Gelato, yang terletak di Gading Serpong. Gerai ini menyajikan berbagai pilihan rasa gelato yang unik, mulai dari teh rarik, peach oolong tea, hingga ube milk tea dan durian. Rasa-rasa tersebut cocok bagi mereka yang mencari pengalaman berbeda dari gelato pada umumnya. Chi Chi Gelato menawarkan berbagai pilihan scoop mulai dari satu hingga tiga scoop dengan harga mulai dari Rp 33.000. Selain itu, mereka juga menyediakan smoothie dan milkshake untuk Anda yang ingin menikmati minuman segar sembari nongkrong di tempat yang nyaman.

2. Scoopinch Gelato Waffle: Gelato dengan Waffle Gurih

Scoopinch Gelato Waffle adalah pilihan tepat bagi Anda yang menyukai perpaduan gelato dan waffle. Kedai ini, yang berlokasi di Ruko Aristoles Utara Gading Serpong, menyajikan gelato dengan waffle gurih yang renyah. Anda bisa memilih rasa gelato seperti Matcha & Salted Caramel, Choco Ferrero, hingga Peach Mojito. Tidak hanya gelato, menu waffle mereka juga tak kalah menarik, seperti Banana Cheese dan Double Choco Cheese. Dengan harga mulai dari Rp 35.000, tempat ini cocok untuk menemani waktu santai Anda.

3. Latteria Gelato: Gelato dengan Tekstur Lembut dan Topping Waffle

Latteria Gelato di Gading Serpong memiliki ciri khas berupa gelato yang lembut dengan tambahan waffle tipis yang renyah sebagai topping. Beberapa rasa unggulannya adalah Passion Fruit, Honey Lemon, hingga Permen Sugus yang pastinya akan memanjakan lidah Anda. Latteria sudah terkenal sebagai salah satu pelopor gelato di Jakarta dan sekitarnya, dan kini telah hadir di Gading Serpong. Gelato di sini bisa Anda nikmati mulai dari Rp 35.000. Dengan pengalaman bertahun-tahun, Latteria terus menghadirkan inovasi rasa yang menggugah selera.

4. Maza Gelato: Rasa yang Lembut dan Segar

Maza Gelato, yang terletak di Ruko Pisa Grande, Gading Serpong, terkenal dengan tekstur gelatonya yang lembut dan legit. Mereka menggunakan bahan-bahan alami seperti buah-buahan segar dan cokelat premium. Dengan harga mulai dari Rp 30.000 untuk pilihan cone dan cup, Maza menawarkan gelato yang memanjakan dengan rasa yang tidak hanya lezat, tetapi juga kaya akan cita rasa. Jangan lewatkan rasa-rasa segar seperti buah asli yang membuat pengalaman menikmati gelato menjadi lebih istimewa.

5. Legato Gelato: Gelato Premium dengan Varian Rasa Unik

Legato Gelato merupakan pilihan gelato premium yang hadir di dua lokasi di Tangerang Selatan, termasuk di Gading Serpong. Gerai ini menawarkan beragam varian rasa, mulai dari almond Regal, rum raisin, salted pistachio, hingga rasa khas seperti tape ijo. Gelato di Legato terkenal dengan rasa yang kaya dan tekstur yang creamy. Harganya bervariasi mulai dari Rp 35.000 untuk satu scoop hingga Rp 100.000 untuk porsi lebih besar. Tempat ini cocok bagi Anda yang ingin menikmati gelato premium di tempat yang nyaman.

Dengan banyaknya pilihan kedai gelato dan es krim yang ada di Gading Serpong, para pecinta manis-manis tidak akan kehabisan tempat untuk mencicipi berbagai rasa lezat. Apakah Anda lebih suka gelato dengan rasa unik, waffle renyah, atau gelato premium yang kaya rasa, semua bisa Anda temui di kawasan ini. Jadi, jangan ragu untuk mengunjungi lima tempat di atas dan nikmati sensasi gelato yang tak terlupakan!

The Rare Tour Hadir! MNC Life Dukung Kolaborasi Meatguy, Holsteins & Prime Steak Club

Dalam upaya menghadirkan rasa aman dan kenyamanan bagi para pecinta kuliner, MNC Life, perusahaan asuransi jiwa di bawah naungan MNC Group dan anak usaha dari PT MNC Kapital Indonesia Tbk (IDX: BCAP), memberikan perlindungan asuransi kecelakaan diri kepada seluruh partisipan The Rare Tour: Tiga Master, Dua Negara, Enam Hidangan.

Acara kuliner eksklusif ini berlangsung pada 13-16 Februari 2025 di Meatguy Steakhouse Jakarta, yang bekerja sama dengan dua restoran steak terbaik dunia, Holsteins dari Monterrey dan Prime Steak Club dari Mexico City. Kedua restoran ini masuk dalam daftar 101 Best Steak Restaurants, masing-masing menduduki peringkat ke-32 dan ke-26.

Kolaborasi Kuliner Kelas Dunia

The Rare Tour, yang diinisiasi oleh Upper Cut Concepts, menghadirkan pengalaman kuliner tak terlupakan dengan menghadirkan enam hidangan spesial. Menu ini merupakan hasil kolaborasi antara tuan rumah dan dua koki tamu, yang masing-masing memiliki keahlian unik dalam teknik memasak daging. Setiap sajian juga akan dikombinasikan dengan pilihan anggur terbaik, yang dikurasi oleh sommelier profesional.

Meatguy Steakhouse Jakarta menjadi satu-satunya restoran di Indonesia yang menjadi tuan rumah acara ini, sekaligus memperkuat reputasinya sebagai destinasi kuliner premium. Kolaborasi ini juga menjadi ajang eksplorasi teknik memasak dari Indonesia dan Meksiko, menghadirkan pengalaman gastronomi dengan sentuhan budaya berbeda dalam satu meja.

Jaminan Keamanan dengan Perlindungan Asuransi dari MNC Life

Sebagai bentuk komitmennya dalam menghadirkan solusi perlindungan inovatif, MNC Life memberikan asuransi kecelakaan diri bagi semua peserta acara ini. Perlindungan tersebut mencakup berbagai manfaat finansial, sehingga para tamu dapat menikmati pengalaman kuliner eksklusif ini dengan tenang tanpa kekhawatiran akan risiko yang tak terduga.

Risye Dillianti, Managing Director Insurance Business Group sekaligus President Director MNC Life, menegaskan pentingnya perlindungan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam menikmati kuliner premium.

“MNC Life sangat bangga dapat mendukung acara kuliner bergengsi ini. Dengan memberikan perlindungan asuransi kecelakaan diri kepada para tamu, kami ingin memastikan bahwa mereka dapat menikmati pengalaman luar biasa ini dengan rasa aman,” ujarnya pada 14 Februari 2025.

Ia juga menambahkan bahwa kehadiran MNC Life dalam The Rare Tour mencerminkan komitmen perusahaan dalam menyediakan solusi perlindungan inovatif yang bisa diterapkan dalam berbagai sektor, termasuk dunia kuliner.

Antusiasme Meatguy Steakhouse dalam The Rare Tour

Di sisi lain, Dimas Ramadhan Pangestu, Founder Meatguy Steakhouse, menyambut baik kerja sama ini. Ia menekankan bahwa acara ini menjadi momentum besar bagi Meatguy Steakhouse untuk semakin dikenal di kancah kuliner internasional.

“Kami sangat senang bisa menjadi tuan rumah The Rare Tour di Jakarta serta berkolaborasi dengan dua steakhouse terbaik dunia. Dengan dukungan MNC Life, para tamu bisa menikmati pengalaman kuliner yang luar biasa dengan kenyamanan dan keamanan yang terjamin,” ungkapnya.

Menghadirkan Pengalaman Kuliner yang Tak Terlupakan

The Rare Tour menjadi kesempatan langka bagi penikmat kuliner untuk mencicipi hidangan spesial yang dirancang oleh para koki berbakat dari Indonesia dan Meksiko. Dengan kombinasi teknik pemanggangan khas masing-masing negara, serta pendekatan kuliner modern, acara ini diharapkan dapat menjadi tolok ukur baru dalam dunia gastronomi.

Dukungan dari MNC Life dalam bentuk asuransi kecelakaan diri menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap keamanan pelanggan, bukan hanya dalam sektor finansial tetapi juga dalam aspek gaya hidup. Kolaborasi antara industri asuransi dan kuliner ini menjadi langkah inovatif dalam memberikan nilai lebih bagi para pencinta kuliner premium di Indonesia.

Rendang & Tunjang Hot Plate RM Padang Deddy Corbuzier, Kuliner Wajib!

Bagi pencinta kuliner Minang, kini ada pengalaman baru yang bisa dinikmati di restoran Padang dengan konsep modern. Restoran milik Deddy Corbuzier, Gadang Barubah, menawarkan sajian khas Sumatera Barat dengan sentuhan inovatif, mulai dari tunjang hot plate hingga rendang berempah yang menggugah selera.

Sebagai figur publik yang dikenal luas, Deddy Corbuzier tak hanya berkiprah di dunia hiburan, tetapi juga merambah ke dunia bisnis, termasuk kuliner. Setelah sukses dengan minimarket Korea dan kafe, Deddy kini memperkenalkan Gadang Barubah, sebuah restoran Padang yang mengusung konsep berbeda dari warung makan Padang pada umumnya.

Berlokasi di Pollux Mall, Cikarang, restoran ini menggabungkan cita rasa autentik Minang dengan penyajian yang lebih modern, memberikan pengalaman makan yang unik bagi para pengunjung.

Restoran Padang dengan Sentuhan Premium

Diresmikan pada Desember 2024, Gadang Barubah hadir dengan konsep restoran Padang premium yang lebih nyaman dan eksklusif. Deddy bahkan mengungkapkan bahwa dirinya telah melakukan riset selama tiga tahun untuk mendapatkan cita rasa terbaik, dibantu oleh chef profesional guna memastikan setiap hidangan tetap mempertahankan keaslian rasa khas Minang.

Tak hanya soal menu, desain interior restoran ini juga dirancang dengan tampilan mewah dan elegan. Restoran ini memiliki dua bangunan utama untuk area makan:

  • Gedung utama: Indoor dengan konsep non-smoking, serta area teras untuk pelanggan yang merokok.
  • Gedung depan: Area indoor khusus untuk smoking dengan suasana tetap nyaman.
  • Ruang privat: Cocok untuk keperluan meeting atau acara keluarga yang lebih intim.

Dengan kapasitas sekitar 10 meja berukuran besar yang mampu menampung 4–5 orang, restoran ini menjadi pilihan yang pas untuk menikmati hidangan bersama keluarga atau teman.

Menariknya, ketika tim detikFood mengunjungi restoran ini sekitar pukul 13.30 WIB, suasana begitu ramai hingga pengunjung harus masuk daftar tunggu selama 20 menit. Meski begitu, pelayanan tetap sigap dan semua menu masih tersedia lengkap.

Lebih dari 60 Jenis Lauk dengan Penyajian Unik

Salah satu keunggulan dari Gadang Barubah adalah variasi menu yang luar biasa banyak. Terdapat lebih dari 60 pilihan lauk khas Minang yang bisa dinikmati, mulai dari yang klasik hingga versi inovatifnya.

Menariknya, metode penyajiannya menggunakan sistem conveyor belt, mirip dengan restoran sushi. Semua lauk disajikan dalam porsi individual yang sudah dikemas dengan plastik wrap, sehingga lebih higienis dan praktis.

Pelanggan bisa memilih langsung dari conveyor belt atau memesan lauk yang diinginkan untuk disajikan di meja. Jumlah lauk yang tersedia di meja juga disesuaikan dengan kapasitas meja, misalnya:

  • Untuk 4–5 orang, tersedia sekitar 22 jenis lauk.
  • Jika kurang, pelanggan bisa langsung meminta tambahan kepada pegawai.
  • Daftar menu dan harga tersedia dalam buku menu untuk memudahkan pemilihan.

Rendang Berempah dan Ayam Gulai yang Menggugah Selera

Salah satu menu andalan yang wajib dicoba adalah rendang dan ayam gulai. Kami mencoba hidangan ini dengan tambahan nasi putih, sayur daun singkong, serta sambal hijau.

  • Rendang (Rp 33.000/potong) disajikan dengan bumbu merah yang kaya rempah, berpadu rasa manis, gurih, dan pedas yang dominan dari kapulaga. Meski teksturnya tidak terlalu empuk, serat dagingnya masih terasa lembut saat dikunyah.
  • Ayam Gulai (Rp 28.000/potong) memiliki kuah kental berwarna oranye cerah dengan rasa yang creamy, gurih, dan sedikit pedas. Meski menggunakan bagian dada, daging ayamnya tetap empuk dan bumbu meresap hingga ke dalam.
  • Sayur Daun Singkong (Rp 18.000/porsi) menambah kesempurnaan santapan dengan tekstur yang lembut dan siraman gulai yang kaya rasa.
  • Sambal Hijau (Rp 17.000/porsi) memberikan sensasi pedas khas yang semakin menggugah selera.

Selain nasi putih, Gadang Barubah juga menyediakan nasi rames dan nasi merah, yang bisa menjadi pilihan lebih sehat bagi pelanggan.

Ayam Pop dan Tunjang Hot Plate, Menu Spesial yang Tak Boleh Dilewatkan

Selain ayam gulai, menu lain yang tak kalah menarik adalah ayam pop dan gulai tunjang hot plate.

  • Ayam Pop memiliki tekstur yang empuk dan juicy dengan cita rasa gurih dan sedikit manis dari santan. Lebih nikmat lagi jika dicelupkan ke dalam sambal ayam pop, yang memiliki rasa dominan manis dengan sentuhan aroma petai.
  • Gulai Tunjang Hot Plate (Rp 39.000) menjadi daya tarik tersendiri di restoran ini. Sebelum disajikan, kuah gulai creamy disiram ke piring hot plate, menciptakan aroma smokey yang menggoda. Tunjang yang disajikan memiliki tekstur lembut dan langsung meleleh di mulut.

Selain menu di atas, restoran ini juga menawarkan beragam lauk pelengkap, seperti telur barendo, ikan bilis sambal hijau, dan olahan paru, yang tentunya tak kalah lezat.

Bukan untuk yang Lemah! 5 Kreasi Puding dan Agar-Agar yang Bikin Bergidik

Puding dan agar-agar umumnya dikenal sebagai hidangan pencuci mulut dengan tampilan menarik dan rasa yang menggugah selera. Namun, berbeda dengan kreasi berikut ini yang justru membuat banyak orang terkejut, bahkan kehilangan nafsu makan.

Beberapa orang sengaja membuat makanan dengan bentuk aneh dan tak lazim untuk menarik perhatian atau menjadi viral di media sosial. Dari agar-agar isi ikan lele hingga puding berbentuk feses, berikut adalah beberapa kreasi puding dan agar-agar yang sukses mencuri perhatian warganet!

1. Jelly dengan Sambal Geprek

Salah satu kreasi jelly paling unik datang dari pengguna TikTok @udin19955 yang sempat viral di platform X (Twitter). Dalam videonya, Udin membagikan pengalamannya membuat jelly tanpa gula, yang akhirnya terasa hambar.

Alih-alih menambahkan susu kental manis atau pemanis lainnya, ia malah mengoleskan sambal ayam geprek ke jelly buatannya. Menurutnya, kombinasi ini menghasilkan rasa pedas dengan sedikit manis dari kecap yang ia tambahkan. Warganet pun terkejut dengan eksperimen ini dan mengaku tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya.

2. Agar-Agar Ikan Lele

Eksperimen kuliner semakin ekstrem dengan hadirnya agar-agar isi ikan lele. Kreasi ini dibuat oleh pengguna TikTok @tersakitiiii10, yang dikenal dengan nama Din.

Dalam videonya yang telah ditonton lebih dari 21 juta kali, Din memasukkan ikan lele utuh ke dalam adonan agar-agar yang sudah matang. Setelah mencobanya, Din memberikan nilai 7/10 untuk rasa hidangan ini, meskipun ia tidak menjelaskan secara rinci seperti apa rasanya.


3. Agar-Agar Sate Kambing

Tidak berhenti dengan ikan lele, Din kembali membuat kreasi lain yang tak kalah nyeleneh, yaitu agar-agar sate kambing.

Konsepnya mirip dengan kreasi sebelumnya, hanya saja kali ini ia menggunakan sate kambing bumbu kecap lengkap dengan lontong sebagai isiannya. Tusukan sate langsung dimasukkan ke dalam cetakan, lalu disiram dengan agar-agar panas hingga mengeras.

Setelah jadi, ia mencicipi hidangan unik ini dan memberikan nilai 9/10. Bahkan, temannya yang ikut mencoba juga mengaku ketagihan!

4. Puding Berbentuk Feses

Dari semua kreasi unik yang ada, puding satu ini mungkin yang paling bikin orang enggan mencicipinya. Bagaimana tidak, puding ini dibuat menyerupai feses alias kotoran manusia dengan bentuk dan warna yang sangat realistis!

Kreasi ini berasal dari sebuah toko dessert di Bangkok, Thailand, yang sengaja membuatnya sebagai makanan unik. Meskipun tampilannya menjijikkan, rasa puding ini sebenarnya manis dan segar, karena terbuat dari jelly, santan, dan sirup buah.

Tersedia dalam berbagai warna, mulai dari cokelat hingga kuning, puding ini dijual dengan harga terjangkau sekitar Rp 9.000. Uniknya, justru banyak foodies yang penasaran dan berani mencobanya!

5. Puding Ikan Asin

Kreasi terakhir datang dari seorang netizen yang membagikan curhatan uniknya di media sosial. Ia mengaku mendapat kejutan dari pasangannya yang membuat puding ikan asin untuknya.

Alih-alih cokelat atau buah-buahan, puding ini menggunakan ikan teri goreng sebagai topping. Bagian bawahnya tetap berupa puding biasa berwarna putih. Unggahan ini langsung menjadi viral, dengan banyak netizen mengaku tidak sanggup membayangkan seperti apa rasanya.

Kesimpulan

Dari jelly dengan sambal geprek hingga puding berbentuk feses, berbagai kreasi makanan unik ini memang sukses menarik perhatian banyak orang di media sosial. Beberapa bahkan mendapat pujian karena rasanya tetap enak, meskipun tampilannya tidak biasa.

Namun, apakah Anda cukup berani untuk mencoba salah satunya? 😆

Rasa Jempolan! 5 Ramen Kaki Lima Ini Mulai Rp 12 Ribu Saja

Ramen, hidangan mie asal Jepang yang terkenal dengan kuah kaldu kaya rasa dan mie kenyal, kini semakin digemari di Indonesia. Hidangan ini yang sering dikaitkan dengan restoran mewah, kini bisa dinikmati dengan harga terjangkau di berbagai warung kaki lima. Menariknya, meskipun harganya terbilang sangat ekonomis, rasa yang dihadirkan tak kalah lezat dibandingkan dengan ramen dari restoran premium. Warung ramen kaki lima ini bahkan dikelola oleh chef berpengalaman yang pernah bekerja di restoran Jepang ternama, menjamin kualitas rasa yang memuaskan.

Bagi Anda penggemar ramen, berikut adalah lima pilihan ramen kaki lima yang wajib dicoba dengan harga mulai dari Rp 12.000!

1. Ramen Kakek Jepang – Kuah Tori Paitan yang Kental

Berlokasi di Gandaria, Jakarta Selatan, Ramen Kakek Jepang menawarkan ramen dengan kuah tori paitan yang dimasak hingga 12 jam, menghasilkan kaldu ayam yang sangat kaya rasa. Anda bisa menikmati ramen dengan topping seperti odeng, chicken katsu, atau chicken teriyaki dengan harga mulai Rp 12.000.

2. Ramen Siege – Truffle Oil yang Memikat

Jika Anda mencari pengalaman ramen dengan cita rasa yang lebih istimewa, Ramen Siege di Kebayoran Baru dapat menjadi pilihan. Dengan menu unggulan Edogawa Ramen Truffle Oil, ramen ini memiliki kuah berbasis susu yang creamy dan gurih. Topping jamur kuping, chicken chop, dan oden melengkapi rasa yang memanjakan lidah. Harga mulai Rp 45.000.

3. Makan Mie Ramen – Ramen Murah dan Topping Beragam

Di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Anda bisa menikmati ramen miso atau dry ramen dengan harga mulai Rp 15.000 di Makan Mie Ramen. Selain ramen, warung ini juga menyediakan berbagai pilihan topping seperti Ekado, Egg Roll, dan Crispy Wing. Tempat ini juga memungkinkan Anda memilih tingkat kepedasan ramen sesuai selera, dari level 0 hingga level 3.

4. Konbawa Ramen – Maze Ramen Tanpa Kuah yang Unik

Konbawa Ramen di Tebet menawarkan pengalaman ramen yang berbeda dengan menyajikan Maze Ramen, ramen tanpa kuah. Dengan harga mulai Rp 15.000, Anda bisa menikmati ramen kenyal dengan topping seperti Ebi Fry dan Age Gyoza. Jika Anda lebih suka ramen berkuah, Miso Ramen dengan kaldu kental yang kaya rasa umami juga tersedia.

5. Atsuiya Ramen Bekasi – Ramen Hotplate yang Menggoda

Atsuiya Ramen di Bekasi menawarkan sensasi makan ramen yang unik dengan menyajikannya di hotplate. Menu andalan seperti Ramen Chicken Katsu Hotplate seharga Rp 35.000, serta Beef Ramen Hotplate dengan bumbu yakiniku gurih siap menggoda selera.

Ramen kaki lima ini tidak hanya memberikan rasa yang memuaskan, tetapi juga pengalaman kuliner yang unik dengan harga yang sangat terjangkau. Jadi, jika Anda ingin menikmati ramen lezat tanpa merogoh kocek dalam-dalam, lima tempat ini wajib masuk dalam daftar kunjungan Anda!

House Kari Ala Jepang: Sensasi Kari Lezat untuk Vegan, Sehat dan Autentik!

House Kari Ala Jepang kini hadir sebagai pilihan bagi pecinta kari yang ingin menikmati cita rasa khas Jepang tanpa kandungan produk hewani. Dengan bahan-bahan alami dan rempah-rempah autentik, produk ini menghadirkan pengalaman kuliner yang lezat sekaligus sehat.

Dalam beberapa tahun terakhir, tren pola makan berbasis nabati semakin populer di Indonesia, seiring dengan meningkatnya kesadaran akan manfaat kesehatan dan keberlanjutan. Laporan dari The Good Food Institute menunjukkan bahwa penjualan produk nabati secara global mengalami lonjakan 34% pada 2023 sejak 2019. Sementara itu, survei Jakpat 2023 mengungkapkan bahwa 11% responden mulai mengurangi konsumsi produk hewani, dan 2% telah beralih menjadi vegetarian.

Menjawab kebutuhan masyarakat akan pilihan makanan sehat, PT House And Vox Indonesia menghadirkan House Kari Ala Jepang sebagai inovasi kuliner yang memadukan keaslian rempah Jepang dengan konsep ramah vegan dan vegetarian.

Kari Jepang dikenal memiliki rasa gurih yang khas dengan perpaduan sayuran seperti wortel, kentang, dan bawang bombai. Sebagai salah satu hidangan favorit di Jepang, kari juga dikonsumsi secara luas karena kandungan nutrisinya yang baik, terutama untuk anak-anak.

Dengan semakin berkembangnya gaya hidup modern yang lebih peduli terhadap pilihan makanan, House Kari Ala Jepang hadir untuk para penggemar kari yang menghindari bahan non-vegan. Berbahan dasar rempah alami, produk ini aman untuk dikonsumsi oleh vegan dan vegetarian. Salah satu menu rekomendasi adalah Vegan Tikka Masala Curry, yang menawarkan sensasi kari Jepang autentik dengan tambahan sayur-sayuran segar.

“Produk kami dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat modern yang mengutamakan kesehatan dan keberlanjutan. Dengan bahan alami tanpa tambahan produk hewani, House Kari Ala Jepang cocok untuk semua kalangan, termasuk vegan dan vegetarian,” ujar Dewi Febrina Iriani, Brand & Marketing PT House And Vox Indonesia.

Selain menghadirkan cita rasa kari Jepang yang otentik, produk ini juga menargetkan pasar keluarga dan anak-anak yang ingin menikmati hidangan sehat dan lezat. Kemasan praktis serta petunjuk penyajian yang mudah membuat House Kari Ala Jepang menjadi solusi bagi mereka yang ingin menikmati kari berkualitas restoran di rumah.

Gaya hidup vegan kini telah berkembang menjadi pilihan yang lebih berkelanjutan, bukan sekadar tren sesaat. Permintaan akan produk berbasis nabati di Indonesia terus mengalami peningkatan, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap manfaat kesehatan dan dampak positif bagi lingkungan. House Kari Ala Jepang hadir sebagai wujud komitmen PT House And Vox Indonesia dalam menghadirkan inovasi kuliner yang sehat, lezat, dan bernutrisi, guna mendukung gaya hidup yang lebih baik bagi masyarakat.

“Kami percaya bahwa makanan yang lezat dan sehat harus dapat dinikmati oleh semua orang. House Kari Ala Jepang hadir untuk membawa kehangatan dan cita rasa Jepang yang autentik ke dalam setiap rumah di Indonesia,” tutup Dewi Febrina Iriani.

Was-was! Pemilik Restoran Khawatir Ditarget Ulasan Negatif Palsu

Menjaga reputasi bisnis kuliner di era digital bukanlah hal yang mudah, terutama dengan hadirnya ulasan online yang bisa memengaruhi kepercayaan pelanggan. Pemilik restoran tentu berharap mendapat komentar positif yang dapat meningkatkan daya tarik usaha mereka. Namun, bagaimana jika yang terjadi justru sebaliknya?

Itulah yang dialami oleh Padharo, sebuah restoran India vegetarian yang berlokasi di Southampton City, Inggris. Restoran ini tiba-tiba dibanjiri ulasan bintang satu di Google, yang menurut pemiliknya, Ankit Vaghela, berasal dari akun-akun palsu yang tidak pernah mengunjungi restorannya.

Ulasan Buruk Misterius yang Mengancam Reputasi Restoran

Dalam laporan yang dikutip dari dailyecho.co.uk (10/01/2025), Vaghela dan timnya terkejut saat membaca serangkaian ulasan negatif yang muncul secara mendadak.

“Sebagian besar akun yang memberikan ulasan tampaknya sama sekali tidak terkait dengan pelanggan mana pun yang kami miliki,” ujar Vaghela.

Ia menyebutkan bahwa ulasan tersebut tidak hanya menjatuhkan reputasi restorannya, tetapi juga berdampak pada peringkat restoran di Google, yang dapat memengaruhi jumlah pelanggan baru yang datang.

Salah satu komentar menyebutkan bahwa pelayanan buruk, makanan tidak enak, dan suasana restoran tidak nyaman. Bahkan, ada yang terang-terangan menyarankan orang lain untuk tidak datang ke restoran itu.

Mencurigai Pelanggan yang Pernah Komplain

Vaghela memang tidak tahu pasti siapa dalang di balik ulasan negatif tersebut, tetapi ia memiliki kecurigaan terhadap seorang pelanggan yang pernah mengajukan komplain.

Menurut penuturannya, pelanggan tersebut sebelumnya memesan dosa melalui aplikasi Uber Eats. Tak lama setelah menerima pesanan, pelanggan itu menelepon restoran dan mengeluhkan bahwa makanannya memiliki aroma yang kurang sedap.

Mendengar hal itu, Vaghela langsung menawarkan solusi. Ia meminta pelanggan untuk membawa makanannya ke restoran agar bisa diperiksa langsung. Pasalnya, Vaghela sendiri yang memasak makanan tersebut pada hari itu, dan ia yakin kondisinya masih segar dan tidak bermasalah.

“Saya menjelaskan bahwa kemungkinan aroma itu berasal dari adonannya, dan pelanggan menerima tawaran saya untuk mengganti pesanannya dengan yang baru,” ujarnya.

Namun, yang mengejutkan, pelanggan itu justru meminta pengembalian uang penuh. Vaghela menegaskan bahwa hal tersebut tidak bisa diproses langsung oleh restoran, karena transaksi dilakukan melalui Uber Eats, sehingga pengembalian dana harus melalui aplikasi tersebut.

Tak lama setelah kejadian itu, muncul ulasan bintang satu yang mencurigakan. Vaghela pun menduga bahwa pelanggan yang komplain tersebut bisa saja menjadi salah satu pelaku yang sengaja menjatuhkan reputasi restorannya.

Dukungan Netizen Menyelamatkan Reputasi Restoran

Menyadari bahwa ulasan buruk ini bisa berdampak besar pada bisnisnya, Vaghela memutuskan untuk menceritakan kejadian ini di media sosial, baik di Facebook maupun Instagram.

Beruntung, banyak pelanggan dan netizen yang memberikan dukungan. Mereka tidak langsung percaya pada ulasan negatif yang beredar dan justru semakin menunjukkan kepercayaan mereka terhadap Padharo.

“Beberapa ulasan terasa seperti penghinaan, tetapi kami mencoba memanfaatkan situasi buruk ini sebaik-baiknya,” ungkap Vaghela.

Meski kecewa dengan ulasan palsu yang diterimanya, ia tetap merasa bersyukur karena banyak pelanggan setia yang tetap mendukung bisnisnya.

“Dukungan dari banyak orang sangat menyenangkan untuk dilihat,” pungkasnya.

Ulasan Palsu, Ancaman Bisnis Kuliner di Era Digital

Kejadian yang dialami oleh restoran Padharo ini menjadi contoh nyata bahwa ulasan palsu di internet bisa menjadi ancaman serius bagi bisnis kuliner.

Sayangnya, praktik semacam ini bukanlah hal baru. Beberapa oknum sering menyalahgunakan platform ulasan untuk menjatuhkan reputasi sebuah usaha, baik karena persaingan bisnis maupun karena motif pribadi.

Sebagai pemilik usaha, penting untuk menjaga kepercayaan pelanggan dengan memberikan pelayanan terbaik dan menanggapi setiap ulasan dengan profesional. Sementara itu, bagi konsumen, penting untuk lebih kritis dalam menilai ulasan online, agar tidak terjebak dalam informasi yang menyesatkan.

Bagaimana menurutmu? Pernahkah kamu mengalami atau melihat kasus serupa? 🔥

Dulu Hanya Tersedia untuk Bangsawan, 5 Makanan Ini Kini Jadi Hidangan Sehari-hari

Perjalanan kuliner Indonesia penuh dengan kisah perubahan dan perkembangan yang menarik, termasuk makanan yang dulunya hanya dapat dinikmati oleh kalangan bangsawan, kini bisa dinikmati oleh banyak lapisan masyarakat. Seiring berjalannya waktu, beberapa hidangan tradisional yang dahulu hanya disajikan di meja raja, kini dapat ditemukan di berbagai tempat dan dinikmati oleh siapa saja. Berikut adalah lima makanan yang sebelumnya hanya untuk bangsawan, tetapi kini sudah menjadi bagian dari kuliner sehari-hari.

  1. Ilabulo Di Gorontalo, ada sebuah hidangan bernama ilabulo, yang pada masa lalu hanya disajikan kepada raja dan kalangan bangsawan. Ilabulo, yang dalam bahasa Gorontalo berarti ‘totombowata’, merupakan simbol persatuan. Hidangan ini terbuat dari tepung sagu, jeroan hati, ampela, lemak daging ayam, dan rempah-rempah, kemudian dibungkus dengan daun pisang dan dimasak dengan cara dikukus atau dibakar. Makanan ini tidak hanya memiliki cita rasa yang lezat, tetapi juga mengandung makna mendalam tentang persatuan dan keharmonisan.
  2. Gulo Puan Gulo puan, kudapan manis khas Palembang, dulunya hanya dinikmati oleh raja-raja Kesultanan Palembang. Hidangan yang terbuat dari susu kerbau segar dan gula merah ini kini semakin langka, namun tetap menjadi hidangan yang penuh sejarah. Pada zaman dahulu, gulo puan disajikan dengan teh atau kopi dan roti tawar oleh kalangan bangsawan. Seiring berjalannya waktu, masyarakat umum kini dapat membuat dan menikmati hidangan ini.
  3. Kue 8 Jam Kue 8 jam merupakan salah satu makanan khas yang dulunya hanya disajikan untuk kalangan bangsawan, terutama di Kesultanan Palembang. Nama kue ini berasal dari waktu memasaknya yang mencapai 8 jam, yang menjamin rasa manis dan tekstur kenyal yang khas. Dulu, kue ini hanya dipanggang menggunakan gendok, sebuah alat pemanggang kuno. Kini, kue 8 jam sering ditemui di berbagai acara penting, seperti Idul Fitri, dan dinikmati oleh masyarakat luas.
  4. Coto Makassar Coto Makassar, hidangan berkuah kental dengan rempah-rempah, awalnya hanya dapat dinikmati oleh kalangan bangsawan di kerajaan Gowa-Tallo. Coto Makassar terbuat dari daging sapi yang dimasak dengan lebih dari 40 jenis rempah, yang pada masa lalu dianggap sangat istimewa dan hanya layak disajikan untuk orang-orang terhormat. Perkembangan budaya kuliner di Makassar yang dipengaruhi oleh berbagai bangsa ini membawa coto menjadi hidangan yang kini bisa dinikmati oleh siapa saja, terutama di Sulawesi Selatan.
  5. Selat Solo Selat Solo merupakan hidangan yang asal-usulnya cukup unik. Terinspirasi dari masakan Belanda seperti biefstuk (beefsteak) dan salad, selat Solo pertama kali disajikan pada pertemuan antara Keraton Surakarta dan pemerintah Belanda. Pada masa itu, hidangan ini hanya untuk kalangan petinggi kerajaan dan orang Belanda. Kini, selat Solo telah menjadi salah satu makanan khas Jawa Tengah yang sangat populer dan dicari oleh banyak orang, terutama bagi mereka yang menginginkan cita rasa tradisional dengan sentuhan Barat.

Perubahan-perubahan ini menunjukkan betapa dinamisnya budaya kuliner Indonesia, yang terus berkembang dan mengadaptasi berbagai pengaruh. Dari yang awalnya hanya dinikmati kalangan tertentu, kini makanan-makanan ini bisa dinikmati oleh banyak orang, memperkaya keberagaman rasa dan tradisi kuliner Indonesia.

Dari Masa ke Masa: Perkembangan Kuliner Indonesia yang Kaya Pengaruh Luar

Kuliner Indonesia dikenal dengan kekayaan rempah-rempahnya, yang telah menarik perhatian dunia sejak ratusan tahun lalu. Sejak zaman kerajaan Hindu-Buddha hingga era kolonial, Indonesia telah menjadi pusat perdagangan rempah-rempah, yang secara tidak langsung juga membentuk keanekaragaman cita rasa dalam kuliner Nusantara.

Menurut Sejarawan Kuliner Universitas Padjadjaran, Fadly Rahman, sejarah panjang kuliner Nusantara telah terdokumentasi dalam berbagai naskah kuno dan prasasti sejak era Hindu-Buddha. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh budaya luar telah menjadi bagian dari perkembangan kuliner Indonesia sejak lama.

Jejak Kuliner dari Era Hindu-Buddha

Beberapa hidangan yang telah ada sejak zaman Hindu-Buddha masih bertahan hingga kini, bahkan menjadi favorit Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno. Contohnya adalah pecel, sambal, rawon, dan dawet, yang masih banyak ditemukan di berbagai daerah. Makanan ini tidak hanya sekadar kuliner, tetapi juga mencerminkan warisan budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Pengaruh Timur Tengah dan India: Kari dan Gulai yang Mendunia

Saat ajaran Islam mulai masuk ke Nusantara, budaya kuliner dari Timur Tengah dan India juga ikut membawa pengaruh besar. Salah satu bentuk pengaruh ini adalah munculnya kari dan gulai, yang hingga kini masih menjadi makanan khas di berbagai daerah di Sumatera. Hidangan ini memiliki ciri khas penggunaan bumbu kaya rempah seperti kunyit, kapulaga, dan jintan yang memberikan cita rasa kuat dan khas.

Kuliner Asimilasi dari Eropa: Dari Sop hingga Bistik

Ketika bangsa Eropa datang ke Nusantara, mereka tidak hanya membawa sistem perdagangan, tetapi juga memengaruhi kebiasaan makan masyarakat lokal. Beberapa hidangan seperti sop, perkedel, dan bistik adalah contoh kuliner yang diadaptasi dari gaya masakan Eropa.

Tak hanya dalam menu makanan, cara makan juga mengalami perubahan. Sebelum adanya pengaruh Eropa, masyarakat Nusantara lebih sering makan dengan tangan langsung tanpa menggunakan alat makan seperti sendok dan garpu. Namun, setelah kedatangan bangsa Eropa, budaya makan prasmanan dan penggunaan meja makan mulai diperkenalkan.

Kuliner Nusantara: Identitas yang Terbentuk dari Berbagai Budaya

Pengaruh dari berbagai belahan dunia yang masuk ke Indonesia tidak menghilangkan identitas asli kuliner Nusantara, melainkan memperkaya cita rasanya. Akulturasi budaya dalam makanan ini justru menjadi keunikan tersendiri, yang membuat masakan Indonesia begitu beragam dan tetap eksis hingga saat ini.

Dari masa ke masa, rempah-rempah dan teknik memasak khas Nusantara terus berkembang, menciptakan hidangan autentik yang tidak hanya lezat tetapi juga memiliki nilai sejarah. Inilah yang menjadikan kuliner Indonesia tidak hanya sebagai makanan sehari-hari, tetapi juga sebagai bagian dari warisan budaya yang patut dilestarikan. 🍛✨

Makanan Mewah Dulu untuk Bangsawan, Kini Terjangkau Semua: 5 Contohnya

Seiring berjalannya waktu, kuliner Indonesia mengalami perubahan yang signifikan. Beberapa hidangan yang dulunya hanya dinikmati oleh kalangan bangsawan atau keluarga kerajaan, kini telah berkembang dan bisa dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat. Fenomena ini menunjukkan betapa budaya kuliner terus bertransformasi, mengikuti perubahan zaman dan sosial masyarakat. Berikut adalah lima makanan tradisional yang pada masa lalu hanya disajikan untuk raja dan bangsawan, namun kini telah menjadi makanan yang umum dikonsumsi oleh semua kalangan.

  1. Ilabulo
    Hidangan khas dari Gorontalo ini awalnya hanya dapat dinikmati oleh raja dan bangsawan. Ilabulo terbuat dari tepung sagu, jeroan hati dan ampela, lemak ayam, dan rempah-rempah yang dibungkus daun pisang. Proses memasaknya menggunakan teknik kukus atau bakar. Menurut catatan sejarah, ilabulo bukan hanya sekadar makanan, namun juga simbol persatuan dan kedamaian. Dahulu, konsumsi ilabulo dipercaya dapat menyatukan perbedaan antar masyarakat, menciptakan harmoni dalam perbedaan. Kini, hidangan ini bisa ditemui di banyak rumah makan dan bisa dinikmati siapa saja.
  2. Gulo Puan
    Gulo Puan adalah makanan manis yang berasal dari Palembang. Makanan ini dibuat dari susu kerbau segar yang dimasak dengan gula merah hingga mengental, mirip seperti kue karamel. Pada masa lalu, hanya keluarga Kesultanan Palembang yang diperbolehkan menikmati gulo puan. Proses pembuatannya yang rumit dan bahan-bahannya yang langka membuatnya menjadi hidangan yang sangat eksklusif. Namun, kini gulo puan dapat ditemukan di pasar dan restoran, dan siapa saja bisa menikmatinya.
  3. Kue 8 Jam
    Kue 8 Jam, dengan namanya yang unik, merujuk pada proses memasaknya yang memerlukan waktu tak kurang dari 8 jam. Kue ini memiliki rasa manis yang khas dan tekstur kenyal yang sangat disukai banyak orang. Dahulu, hanya kalangan kerajaan, terutama di Kesultanan Palembang, yang bisa menikmati kue ini. Proses pembuatan kue 8 Jam menggunakan alat tradisional yang jauh berbeda dengan oven modern yang ada saat ini. Sekarang, kue ini sering disajikan dalam perayaan besar seperti Idul Fitri dan banyak dijual di pasar tradisional maupun toko kue.
  4. Coto Makassar
    Coto Makassar adalah hidangan berkuah khas dari Sulawesi Selatan yang berasal dari pengaruh perdagangan internasional pada abad ke-14. Hidangan ini mengandung sekitar 40 jenis rempah yang dianggap istimewa, dan hanya disajikan untuk kalangan bangsawan atau orang penting pada masa itu. Racikan daging sapi yang dimasak dengan kuah berempah yang kental memberikan cita rasa yang unik dan khas. Kini, coto Makassar dapat ditemukan di berbagai rumah makan dan warung makan di seluruh Indonesia.
  5. Selat Solo
    Selat Solo adalah hidangan yang menggabungkan pengaruh masakan Belanda dan kuliner lokal Jawa. Awalnya, selat Solo hanya disajikan pada pertemuan antara pihak Keraton Surakarta dan pemerintah Belanda. Makanan ini merupakan perpaduan antara biefstuk (steak daging sapi) dan salad yang disesuaikan dengan selera lokal. Selat Solo dulunya hanya untuk kalangan elit, namun kini telah menjadi makanan khas Jawa Tengah yang populer dan banyak dicari oleh masyarakat luas.

Transformasi makanan-makanan yang dahulu hanya dinikmati oleh kalangan bangsawan ini menunjukkan bagaimana budaya kuliner Indonesia terus berkembang dan membuka kesempatan bagi semua orang untuk menikmati kelezatan yang dulunya hanya diperuntukkan bagi segelintir orang. Kini, makanan-makanan tersebut telah menjadi bagian dari kekayaan kuliner Indonesia yang dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat.