Soto Tangkar: Warisan Kuliner Betawi dari Masa Kolonial

Soto tangkar merupakan salah satu kuliner khas Betawi yang lahir dari kreativitas masyarakat dalam mengolah iga sapi menjadi hidangan berkuah yang kaya rasa. Berbeda dengan soto lainnya yang umumnya memiliki kuah bening atau kuning, soto tangkar menggunakan santan, tetapi tetap memiliki cita rasa ringan dan tidak terlalu kental. Sejarah soto tangkar berakar dari masa penjajahan Belanda, ketika para meneer mengadakan pesta dan memotong sapi untuk hidangan mereka. Bagian utama daging sapi dikonsumsi oleh kaum kolonial, sementara bagian kepala, iga, dan jeroan diberikan kepada para pekerja. Dengan keterbatasan bahan, masyarakat Betawi mengolah iga sapi tersebut menjadi hidangan berkuah yang lezat dengan menambahkan berbagai bumbu seperti lada, kunyit, serai, daun salam, dan santan.

Dalam bahasa Betawi, “tangkar” berarti iga sapi, yang menjadi bahan utama dalam hidangan ini. Pada masa itu, masyarakat setempat hanya mampu membeli bagian iga yang mengandung sedikit daging, karena potongan daging lainnya sudah diambil oleh Belanda. Namun, mereka mampu mengolahnya menjadi hidangan bercita rasa khas yang kemudian dikenal sebagai soto tangkar. Seiring waktu, soto tangkar tidak lagi dianggap sebagai makanan rakyat kecil, tetapi berkembang menjadi kuliner khas yang diminati oleh berbagai kalangan.

Kini, soto tangkar tetap menjadi salah satu hidangan ikonik Betawi yang mudah ditemukan di berbagai rumah makan maupun festival kuliner Nusantara. Keunikan rasa dan sejarah panjangnya membuat hidangan ini tetap lestari dan terus dinikmati oleh masyarakat dari berbagai generasi. Dari makanan sederhana pada masa kolonial, soto tangkar kini menjadi bagian penting dari warisan kuliner Indonesia.

Kisah Haru Pegawai Restoran Dimarahi Pelanggan Muslim Saat Buka Puasa

Puasa sejatinya bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga mengendalikan emosi. Sayangnya, hal ini kerap tidak tercermin ketika umat muslim berbuka puasa di restoran.

Banyak pelajaran berharga yang bisa diambil dari Ramadan, termasuk melatih kesabaran dan meningkatkan keikhlasan dalam beribadah. Selain itu, momen ini juga mempererat hubungan antar sesama muslim.

Namun, jangan sampai kita justru saling menyakiti, seperti pengalaman yang dibagikan seorang pegawai restoran di Malaysia. Dilansir dari mStar (13/3/2025), pegawai tersebut mengaku sering mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari pelanggan muslim yang tidak sabar saat menanti hidangan buka puasa.

“Sesama muslim seharusnya saling memahami. Jangan memarahi kami hanya karena pesanan terlambat. Sabar, ya,” ungkap pegawai tersebut.

Ia juga menjelaskan bahwa para juru masak yang bertugas juga berpuasa dan membutuhkan waktu sejenak untuk berbuka. Namun, mereka tetap berusaha melayani pelanggan sebaik mungkin.

“Kami pun kadang belum sempat berbuka. Sementara kalian sudah bisa makan dan minum, kami masih harus menyiapkan pesanan. Tolong sedikit pengertian,” tambahnya.

Dalam unggahannya, pegawai itu juga menyebut bahwa mereka kerap hanya berbuka dengan seteguk air putih, karena harus memastikan semua pesanan pelanggan tersaji dengan baik.

Kisah ini pun mengundang simpati netizen. Banyak yang mendoakan agar para pegawai restoran diberikan rezeki yang berlimpah dan kekuatan dalam menjalankan tugas mereka selama Ramadan.

5 Pilihan Restoran Buffet All You Can Eat dengan Hidangan Premium di Jakarta

Restoran dengan konsep all you can eat (AYCE) semakin menjadi pilihan favorit bagi para pecinta kuliner di Indonesia. Menyajikan berbagai hidangan lezat yang bisa dinikmati sepuasnya, restoran ini menawarkan pengalaman makan yang berbeda. Di Jakarta, beberapa hotel berbintang juga menyajikan buffet premium dengan pilihan hidangan yang menggugah selera, mulai dari masakan tradisional Indonesia hingga cita rasa internasional. Berikut ini adalah rekomendasi restoran AYCE mewah di Jakarta yang wajib dicoba:

1. Satoo – Hotel Shangri-La Jakarta

Satoo di Hotel Shangri-La Jakarta menyajikan beragam hidangan dari Indonesia, Asia, hingga Barat dalam konsep buffet. Selain itu, pengunjung juga bisa memilih sajian a la carte. Hidangan sushi, sashimi, dan seafood segar menjadi andalan restoran ini. Yang menarik, Satoo juga menawarkan minuman jamu tradisional, dengan 12 pilihan jenis jamu yang dapat dicoba, seperti kunyit asam dan beras kencur. Semua hidangan di sini dibuat segar langsung oleh chef profesional.

  • Lokasi: Hotel Shangri-La, Lt. 1, Jl. Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat
  • Harga: Mulai Rp 550.000 per orang

2. Sana Sini Restaurant – Hotel Pullman Thamrin

Sana Sini Restaurant di Hotel Pullman Thamrin menyajikan hidangan internasional, dari Eropa hingga Asia, termasuk masakan khas Indonesia. Anda bisa mencicipi berbagai sate, bakso, hingga mi ayam yang autentik. Di seafood bar-nya, tersedia oyster dan lobster segar. Untuk penutup, nikmati dessert lokal dan internasional yang bervariasi.

  • Lokasi: Hotel Pullman Thamrin, Lt. Lobby, Jl. MH Thamrin, Jakarta Pusat
  • Harga: Mulai Rp 590.000 per orang

3. The Cafe – Hotel Mulia Senayan

The Cafe di Hotel Mulia Senayan menyajikan berbagai pilihan hidangan dari mancanegara. Di sini, Anda bisa menikmati sashimi segar dengan potongan besar serta hidangan Minang dan kari India. Dessert di The Cafe juga tak kalah menggugah selera, mulai dari gelato, puding, hingga kue talam dan nagasari khas Indonesia. Jangan lewatkan cheese naan, roti pipih keju yang lembut dan lezat.

  • Lokasi: Hotel Mulia Senayan, Lt. Lobby, Jl. Asia Afrika, Jakarta Pusat
  • Harga: Mulai Rp 530.000 per orang

4. Anigre – Hotel Sheraton Grand Jakarta Gandaria City

Anigre di Hotel Sheraton Grand Jakarta Gandaria City menawarkan buffet dengan masakan lokal yang menggoda, seperti sop buntut dan garang asam dengan sentuhan modern menggunakan salmon. Anda juga bisa menikmati aneka dimsum, sashimi, serta kerang segar. Tak ketinggalan, steak ribeye dengan saus pilihan juga menjadi hidangan favorit di restoran ini.

  • Lokasi: Hotel Sheraton Grand Jakarta Gandaria City, Lt. 1, Jl. Sultan Iskandar Muda, Jakarta Selatan
  • Harga: Mulai Rp 630.000 per orang

5. Seasonal Tastes – Hotel The Westin

Restoran ini menjadi favorit banyak orang karena menyajikan sensasi makan sambil menikmati panorama kota Jakarta dari ketinggian. Seasonal Tastes di Hotel The Westin menawarkan beragam hidangan, dari masakan Nusantara, Jepang, Korea, hingga Western. Anda bisa menikmati kambing guling, sop buntut bakar, lobster segar, dan berbagai masakan India seperti chicken tikka dan butter chicken. Pemandangan malam yang indah menambah keistimewaan restoran ini.

  • Lokasi: Hotel The Westin, Lt. 51, Jl. HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan
  • Harga: Mulai Rp 530.000 per orang

Dengan berbagai pilihan menu yang menggugah selera, restoran AYCE di Jakarta ini memberikan pengalaman bersantap yang tak terlupakan. Bagi Anda yang ingin menikmati hidangan lezat dengan konsep buffet mewah, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi sajian di restoran-restoran tersebut.

Deretan Hotel di Jakarta Tawarkan Promo Buka Puasa Spesial Ramadan

Memasuki bulan suci Ramadan, sejumlah hotel di Jakarta menghadirkan berbagai promo menarik bagi para tamunya. Tidak hanya penawaran menginap, hotel-hotel ini juga menyuguhkan promo berbuka puasa yang menggugah selera dengan sajian kuliner khas Nusantara hingga Timur Tengah. Salah satunya adalah Hotel Sutasoma yang mengangkat tema “Forget Dubai…Habibi, Come to Quba” di restoran Quba, The Tribrata Darmawangsa. Dengan harga Rp 368 ribu per orang, tamu dapat menikmati lebih dari 70 varian makanan dari Indonesia, Asia, hingga Timur Tengah selama Ramadan.

Sementara itu, Artotel Gelora Senayan menggandeng pakar kuliner Sisca Soewitomo untuk menghadirkan menu spesial buka puasa. Sajian khas seperti nasi pincukan dengan berbagai pilihan lauk hingga jajanan pasar yang berbeda setiap hari bisa dinikmati dengan harga Rp 398 ribu per orang. Tidak hanya itu, hotel ini juga menawarkan paket menginap mulai dari Rp 1,4 juta. Hotel Aryaduta Menteng turut menghadirkan promo bertajuk “Ramadan Tjakap Aryaduta” di JP Bistro Restaurant. Dengan harga Rp 350 ribu per orang, tamu dapat menikmati hidangan khas Indonesia dan Timur Tengah yang berbeda setiap harinya. Hotel ini juga memberikan promo spesial “Buy 4, Get 5” untuk rombongan.

Aston Priority Simatupang menawarkan promo berbuka puasa dengan konsep buffet bertema “Ramadan Story”. Dengan harga Rp 363 ribu per orang, tamu bisa menikmati hidangan khas Timur Tengah yang dikombinasikan dengan kuliner Indonesia, Jepang, dan Western. Aston juga memberikan promo “Buy 3, Get 1”. Sementara itu, Vasaka Hotel Jakarta menghadirkan promo “Waktunya Indonesia Berbuka” dengan harga Rp 250 ribu per orang. Beragam sajian khas Nusantara, total 80 jenis makanan dan 8 minuman, tersedia di Canting Restaurant dengan menu yang berganti setiap hari. Vasaka juga menyediakan doorprize berupa voucher kamar dan belanja Rp 200 ribu yang diundi setiap Sabtu dan Minggu selama Ramadan.

Restoran Italia Cristiano Ronaldo di Madrid Resmi Tutup Setelah 3 Tahun Beroperasi

Kabar terbaru datang dari dunia kuliner, di mana restoran Italia milik Cristiano Ronaldo dan Rafael Nadal resmi tutup setelah beroperasi selama tiga tahun. Restoran yang berlokasi di Madrid ini sebelumnya menawarkan pengalaman kuliner Italia autentik dan menjadi favorit banyak pengunjung.

Tren bisnis kuliner kini semakin diminati oleh berbagai kalangan, tak terbatas pada mereka yang berlatar belakang di bidang F&B (Food and Beverages). Bahkan, para tokoh terkenal seperti atlet dan selebriti turut merambah industri ini dengan memanfaatkan popularitas mereka.

Namun, menjalankan bisnis kuliner tidak semudah yang dibayangkan. Selain popularitas, dibutuhkan juga keterampilan dan strategi yang matang agar bisnis dapat bertahan. Sayangnya, banyak usaha kuliner milik publik figur yang harus gulung tikar dalam kurun waktu 1 hingga 3 tahun.

Salah satu contohnya adalah restoran bernama Toto yang dibuka oleh Cristiano Ronaldo dan Rafael Nadal pada Maret 2022. Restoran ini sempat terkenal dengan hidangan khas Italia, salah satunya Vera Carbonara de Toto yang dipesan hingga 250 kali dalam seminggu.

Meski restoran ini telah tutup, Ronaldo dan Nadal masih memiliki beberapa usaha kuliner lainnya di bawah naungan Tatel Group, di mana Nadal adalah salah satu pendiri dan Ronaldo menjadi investor sejak 2018.

Bagi Cristiano Ronaldo, penutupan restoran ini bukanlah akhir dari perjalanan bisnisnya. Selain kesuksesannya di dunia sepak bola, ia juga telah merambah berbagai industri lain seperti fashion, kuliner, dan kebugaran.

Sensasi Berbuka Puasa Mewah di Ruth’s Chris Steak House Jakarta

Saat bulan Ramadan, banyak restoran menghadirkan menu spesial berbuka puasa yang sayang untuk dilewatkan. Salah satu tempat yang menawarkan pengalaman iftar dengan nuansa mewah adalah Ruth’s Chris Steak House di Jakarta. Restoran steak premium asal Amerika Serikat ini menghadirkan Ruth’s Break Fasting Menu yang menyajikan hidangan lengkap mulai dari takjil hingga main course berkualitas tinggi.

Untuk hidangan pembuka, tamu akan disuguhi takjil yang terdiri dari barbecued shrimp, chocolate sin cake, dan sweet potato casserole. Barbecued shrimp menawarkan perpaduan rasa gurih dari mentega, bawang putih, serta rempah-rempah yang meresap sempurna ke dalam udang yang lembut dan juicy. Sementara itu, sweet potato casserole hadir dengan tekstur creamy yang lembut, dilengkapi lapisan renyah di permukaannya. Rasa manisnya ringan, menyerupai hidangan keju panggang yang lezat. Bagi pecinta cokelat, chocolate sin cake menjadi pilihan sempurna. Teksturnya yang lumer di mulut dengan cita rasa cokelat pekat, berpadu dengan sentuhan segar dari stroberi, menjadikannya hidangan penutup yang tak terlupakan.

Sebelum menikmati hidangan utama, pelanggan dapat memilih starters seperti soup of the day atau caesar salad. Jika ingin sesuatu yang hangat, soup of the day bisa menjadi pilihan, sementara caesar salad memberikan kesegaran sebelum menyantap main course. Untuk menu utama, restoran ini menyajikan U.S. Petite Filet, potongan daging sapi premium USDA seberat 170 gram dengan tekstur yang sangat empuk. Dengan tingkat kematangan medium, filet ini memiliki rasa yang juicy dengan bagian dalam merah muda yang lembut dan lumer di mulut. Tanpa tambahan saus pun, steak ini sudah kaya rasa, ditambah lelehan butter yang memperkaya cita rasa. Sebagai pelengkap, mashed potato yang creamy menjadi pasangan sempurna untuk hidangan ini.

Ruth’s Break Fasting Menu hanya tersedia selama Ramadan dan bisa dipesan mulai pukul 17.30 hingga 19.00. Jika ingin merasakan pengalaman berbuka puasa yang mewah dan berkesan, restoran ini bisa menjadi pilihan yang tepat.

Rekomendasi 5 Toko Kue Kering Favorit di Pasar yang Ramai Saat Lebaran

Menjelang Hari Raya Idulfitri, toko-toko kue kering di berbagai pasar Jakarta selalu dipadati pembeli. Banyak orang lebih memilih membeli kue kering daripada membuatnya sendiri, karena lebih praktis dan tersedia dalam berbagai pilihan rasa.

Di antara jenis kue kering yang paling dicari adalah nastar, kastengel, sagu keju, putri salju, dan lidah kucing. Tak hanya itu, berbagai camilan seperti aneka keripik dan kacang goreng juga bisa ditemukan dengan mudah.

Sebagian besar toko menawarkan kue kering dalam berbagai ukuran, baik dalam kemasan kecil maupun dalam jumlah besar. Hal ini membuatnya cocok sebagai suguhan bagi tamu saat Lebaran atau sebagai bingkisan untuk keluarga dan kerabat.

Pilihan Toko Kue Kering Populer di Jakarta

1. Toko Suka Hati – Pasar Jatinegara

Berada di kawasan Pasar Jatinegara, Toko Suka Hati selalu ramai pengunjung setiap Ramadan. Nastar menjadi salah satu produk andalan yang paling banyak dibeli di toko ini. Harga kue kering di sini bervariasi, mulai dari Rp150 ribu per kilogram.

Selain nastar, toko ini juga menyediakan kacang mede goreng, semprong, aneka keripik, serta permen yang cocok untuk hidangan lebaran.

2. Toko Anggrek – Pasar Mayestik

Toko Anggrek yang terletak di Pasar Mayestik sudah beroperasi selama lebih dari satu dekade. Setiap menjelang Lebaran, toko ini selalu dibanjiri pembeli yang ingin mendapatkan kue kering berkualitas.

Pilihan kue kering yang tersedia cukup lengkap, mulai dari kastengel, nastar, sagu keju, putri salju, hingga lidah kucing. Selain itu, toko ini juga menawarkan berbagai camilan seperti emping pedas, stik keju, telur gabus, dan wafer cokelat. Harga camilan di sini mulai dari Rp20 ribuan per ons.

3. Toko P&D Melati – Pasar Mayestik

Di lantai basement Pasar Mayestik, terdapat Toko P&D Melati yang menjadi salah satu destinasi favorit untuk mencari kue kering. Berbagai merek kue kering tersedia di sini, termasuk merek Sandy dan Yenny yang sudah terjamin kehalalannya.

Pembeli bisa memilih beragam varian, seperti nastar, sagu keju, putri salju, lidah kucing, hingga choco-chip. Tersedia pilihan kemasan kiloan atau stoples dengan harga mulai dari Rp100 ribu per 500 gram.

4. Toko Kue Sumber Mas – Pasar Palmeriam

Jika mencari toko kue kering dengan banyak pilihan, Toko Kue Sumber Mas di Pasar Palmeriam, Matraman, bisa menjadi pilihan. Toko ini cukup besar dan menyediakan berbagai jenis kue kering, termasuk nastar dan putri salju dari berbagai merek.

Selain dijual dalam kemasan per gramasi, tersedia juga kue kering dalam kemasan stoples kecil. Beragam camilan lainnya juga bisa ditemukan dengan harga mulai dari Rp20 ribuan.

5. Toko Kue Nur Kholivah – Pasar Palmerah

Di Pasar Palmerah, Jakarta Barat, Toko Kue Nur Kholivah menjadi salah satu tempat favorit untuk membeli kue kering menjelang Lebaran. Berbagai camilan khas Lebaran seperti stik balado, stik keju, dan soes kering juga tersedia di toko ini.

Selain itu, toko ini juga menjual aneka manisan seperti pepaya, mangga, hingga buah pala dengan harga mulai dari Rp15 ribuan.

Dengan berbagai pilihan toko ini, mencari kue kering untuk Lebaran jadi lebih mudah. Tertarik mencoba yang mana?

Bika Ambon Terbaik di Kota: Ini Perbandingan Tekstur dan Rasanya

Bika Ambon, kue tradisional asal Medan, Sumatera Utara, belakangan ini menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Dikenal dengan tekstur kenyal, aroma jeruk purut yang khas, dan warnanya yang kuning cerah, Bika Ambon telah menjelma menjadi salah satu makanan yang banyak dicari. Tidak hanya populer di Medan, kini kue ini pun banyak dijual di berbagai kota besar Indonesia. Namun, tahukah Anda bahwa ada perbedaan mencolok antara beberapa merek Bika Ambon yang sudah legendaris? Kali ini, kita akan membahas perbedaan yang mencolok antara Bika Ambon dari tiga merek ternama, yaitu Holland Bakery, Suisse Bakery, dan Befond.

Meskipun ketiganya tampak mirip, ada sejumlah perbedaan mencolok mulai dari penampilan fisik, aroma, tekstur, hingga rasa yang perlu Anda ketahui. Setiap merek Bika Ambon ini memiliki ciri khas yang membedakan satu sama lain, membuat setiap gigitan menghadirkan pengalaman yang berbeda. Mari kita mulai dengan membandingkan tampilan fisik dan harga dari ketiganya.

Penampilan Fisik dan Harga Bika Ambon dari Holland Bakery hadir dengan ukuran 20×20 cm, dibanderol seharga Rp 137.500. Ketika dibuka, permukaannya terlihat berwarna kuning terang dan cukup berminyak. Bika Ambon ini terlihat mengilap di bagian atasnya, namun terasa berminyak ketika dipegang. Sementara itu, Bika Ambon dari Suisse Bakery hadir dengan ukuran lebih kecil, berdiameter 18 cm, dan dijual seharga Rp 140.000. Warna kue ini juga kuning cerah, dengan sedikit bercak cokelat di bagian atasnya. Kelebihan dari Bika Ambon ini adalah tidak terasa berminyak saat dipegang. Sedangkan Befond, yang dijual dengan harga Rp 125.000 untuk ukuran 20×20 cm, memiliki tampilan yang lebih sederhana. Permukaannya tidak terlalu mengilap dan tidak terasa berminyak sama sekali.

Aroma yang Membuat Ketagihan Setiap merek Bika Ambon ini juga memiliki aroma yang berbeda. Holland Bakery menawarkan aroma yang sangat khas, dengan perpaduan bau telur dan mentega yang dominan. Ketika membuka kemasannya, Anda akan segera mencium aroma yang cukup kuat dan menggoda. Suisse Bakery, di sisi lain, memiliki aroma yang lebih segar dengan wangi jeruk purut yang lembut, ditambah sedikit aroma daun pandan dan kelapa panggang. Sementara itu, Befond memiliki aroma yang lebih ringan, didominasi oleh santan yang kuat dengan sedikit sentuhan jeruk purut. Setiap aroma ini memberi kesan yang berbeda bagi penikmatnya.

Tekstur yang Berbeda di Setiap Gigitannya Ketika membandingkan tekstur ketiganya, Holland Bakery memiliki Bika Ambon dengan tekstur yang cukup kenyal. Saat ditekan, kue ini kembali ke bentuk semula dengan perlahan, memberikan sensasi yang lembut namun padat. Suisse Bakery memiliki tekstur yang lebih padat dan terasa sedikit lebih keras. Ketika dipencet, Bika Ambon ini cepat kembali ke bentuk awalnya. Di sisi lain, Befond menawarkan tekstur yang paling kenyal. Kue ini terasa sangat lembut, dan meskipun teksturnya kenyal, ia tidak keras dan kembali ke bentuk semula dengan lembut.

Rasa yang Berbeda-beda Tentu saja, rasa adalah elemen penting yang membedakan ketiga Bika Ambon legendaris ini. Holland Bakery memiliki rasa yang didominasi oleh campuran telur dan mentega. Rasa manisnya terasa pas, tidak terlalu kuat, sehingga cocok bagi mereka yang menginginkan kue manis dengan rasa yang tidak terlalu mencolok. Suisse Bakery memiliki rasa yang lebih kompleks, dengan perpaduan santan dan jeruk purut yang lembut. Rasa manisnya meningkat perlahan, memberi sensasi yang halus pada lidah. Berbeda dengan itu, Befond memiliki Bika Ambon dengan rasa manis yang paling rendah. Santan menjadi rasa dominan, dengan sedikit sentuhan jeruk purut yang memberi sensasi segar.

Bika Ambon dari ketiga tempat ini menawarkan pengalaman yang unik, baik dari segi penampilan, aroma, tekstur, maupun rasa. Masing-masing merek memiliki keistimewaan yang patut dicoba. Bagi Anda yang ingin mencicipi Bika Ambon dengan rasa telur mentega yang klasik, Holland Bakery bisa menjadi pilihan. Jika Anda menginginkan rasa yang lebih segar dengan sentuhan jeruk purut, Suisse Bakery adalah pilihan yang tepat. Namun, bagi Anda yang ingin menikmati Bika Ambon dengan rasa santan yang lembut, Befond bisa jadi pilihan yang memuaskan.

Jadi, Bika Ambon mana yang menjadi favorit Anda? Temukan rasa yang paling sesuai dengan selera Anda dan nikmati kelezatannya!

Bubur Suro: Tradisi Ramadan di Palembang yang Sarat Makna

Di bulan Ramadan 1446 Hijriah, umat Islam di berbagai daerah memeriahkan bulan suci ini dengan tradisi khas masing-masing. Salah satu tradisi yang tetap lestari adalah pembagian Bubur Suro di Kota Palembang. Tidak sekadar menjadi hidangan berbuka puasa, Bubur Suro memiliki makna mendalam tentang kebersamaan dan semangat berbagi yang telah diwariskan turun-temurun. Tradisi ini berawal dari Masjid Al-Mahmudiyah, atau yang lebih dikenal dengan Masjid Suro, yang terletak di kawasan 30 Ilir, Palembang. Konon, kebiasaan ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Palembang Darussalam dan terus dilestarikan hingga saat ini.

Setiap hari selama Ramadan, setelah salat Ashar, Bubur Suro dibagikan kepada masyarakat sekitar. Proses pembuatannya melibatkan pengurus masjid serta warga yang bergotong-royong memasak dan mendistribusikan bubur kepada masyarakat. Salah satu pengurus Masjid Suro, Akbar, mengungkapkan bahwa setiap harinya sekitar 70 porsi Bubur Suro disiapkan untuk dibagikan kepada masyarakat. Ia menekankan bahwa tradisi ini bukan sekadar membagikan makanan, tetapi juga merupakan bentuk rasa syukur dan kepedulian terhadap sesama.

Tak hanya dinikmati oleh warga setempat, Bubur Suro juga menarik perhatian masyarakat dari luar daerah yang sengaja datang untuk mencicipi hidangan khas ini. Beberapa di antaranya bahkan membawa bubur ini pulang sebagai oleh-oleh. Akbar menambahkan bahwa kehadiran masyarakat dari berbagai daerah semakin memperkuat nilai kebersamaan dan keberagaman dalam tradisi ini. Dengan semangat gotong royong dan kebersamaan, Bubur Suro menjadi bagian tak terpisahkan dari Ramadan di Palembang.

Sensasi Kuliner di Resinda Hotel Karawang: Perpaduan Rasa dari Berbagai Belahan Dunia

Resinda Hotel Karawang menghadirkan pengalaman kuliner istimewa bagi para tamu dengan tiga restoran yang menyajikan hidangan dari berbagai negara, mulai dari Jepang, China, hingga Indonesia. Hotel bintang empat ini baru saja memperkenalkan beberapa menu terbaru yang siap memanjakan lidah. Salah satu restoran yang patut dikunjungi adalah Inaho Restaurant, yang menyajikan hidangan khas Jepang dengan cita rasa autentik. Beberapa menu andalan yang diperkenalkan di antaranya crunchy salmon roll, sushi dengan topping salmon dan kremes yang menggugah selera, serta beef hambagu stick yang disajikan bersama telur mata sapi dan saus khas Jepang. Tidak ketinggalan, beef corn salad dengan saus wijen serta sushi yuki dengan potongan ikan segar seperti tuna dan salmon turut melengkapi daftar menu baru yang wajib dicoba.

Bagi pecinta masakan China, Hai Wang Restaurant menghadirkan sajian autentik yang kaya rasa. Salah satu menu andalan terbaru adalah beancurd seafood in X.O sauce yang menggabungkan udang, cumi, tahu, dan ikan kerapu dalam paduan rasa manis dan pedas. Selain itu, ada Malaysian noodle dengan cita rasa manis yang khas, salad bebek dengan saus mangga yang menyegarkan, serta dumpling Sichuan yang berisi udang dan cumi panggang terasi. Untuk pencuci mulut, pancake durian musang king siap menjadi pilihan manis yang menggoda.

Sementara itu, bagi pencinta kuliner Nusantara, The Oryza menyajikan hidangan khas yang kaya rempah. Salah satu menu spesialnya adalah udang bakar kalio dengan saus rempah yang kuat, serta Thai duck red curry yang memadukan rasa kari khas Thailand dengan kerenyahan daging bebek. Tidak ketinggalan, gohu tuna Ternate yang segar serta mie siam salmon menjadi pilihan lain yang menarik. Dengan berbagai pilihan menu dari tiga restoran ini, Resinda Hotel Karawang menawarkan pengalaman kuliner yang tak terlupakan bagi siapa saja yang ingin menikmati sajian lezat dari berbagai belahan dunia.