Gandum: Superfood yang Bikin Sehat dan Kenyang Lebih Lama

Gandum semakin populer sebagai pilihan makanan sehat berkat segudang manfaat yang didukung penelitian ilmiah. Selain memberikan rasa kenyang lebih lama, gandum juga berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Kesehatan Masyarakat, konsumsi gandum utuh dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dengan cara mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) yang sering menjadi penyebab utama gangguan kardiovaskular.

Bagi penderita diabetes atau mereka yang ingin menjaga kadar gula darah tetap stabil, gandum adalah pilihan yang tepat. Berdasarkan studi dari Jurnal Gizi dan Pangan, gandum memiliki indeks glikemik rendah sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara tiba-tiba. Selain itu, bagi yang ingin menurunkan berat badan, mengganti nasi dengan gandum bisa menjadi strategi yang efektif. Jurnal Teknologi Pertanian menemukan bahwa konsumsi gandum dapat memberikan efek kenyang lebih lama, membantu mengurangi asupan kalori, dan mendukung program diet secara alami.

Manfaat lain yang tak kalah penting adalah untuk kesehatan pencernaan. Berdasarkan riset dalam Jurnal Ilmu Gizi Indonesia, serat dalam gandum membantu memperlancar sistem pencernaan dan mencegah sembelit. Selain itu, serat ini juga berfungsi sebagai prebiotik yang mendukung kesehatan bakteri baik dalam usus. Tak hanya itu, gandum juga kaya akan antioksidan, seperti polifenol, yang menurut penelitian dalam Jurnal Kimia dan Kesehatan dapat melindungi tubuh dari bahaya radikal bebas dan penyakit degeneratif seperti kanker.

Dengan berbagai manfaat luar biasa ini, gandum menjadi pilihan makanan yang patut dikonsumsi secara rutin. Pastikan untuk memilih gandum utuh (whole wheat) agar khasiatnya bisa dirasakan secara maksimal dan tubuh tetap sehat serta bertenaga!

Nugget Jamur, Inovasi Camilan Sehat dari Mahasiswa KKN UNY

Bagi mereka yang menjalani pola makan vegetarian atau ingin mencoba camilan sehat tanpa daging, Nugget Jamur bisa menjadi pilihan tepat. Inovasi ini dikembangkan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang bertugas di Dusun Bibis, Hargowilis, Kokap, Kulon Progo, DIY.

Pembuatan Nugget Jamur berawal dari program kerja KKN yang berfokus pada budidaya jamur tiram. Karena sebagian besar anggota tim berasal dari jurusan Tata Boga, mereka berinisiatif mengadakan pelatihan mengolah jamur tiram menjadi nugget yang bernilai jual tinggi. Pelatihan ini melibatkan ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) setempat, yang antusias belajar mengolah jamur menjadi makanan lezat dan bergizi.

Nugget Jamur tidak hanya praktis, tetapi juga kaya akan nutrisi yang baik bagi keluarga, terutama anak-anak dalam masa pertumbuhan. Selain itu, produk ini dapat menjadi alternatif sehat untuk menggantikan nugget daging yang beredar di pasaran. Nugget Jamur juga dapat disimpan dalam bentuk makanan beku, sehingga lebih tahan lama dan praktis untuk dikonsumsi kapan saja.

Dalam proses pembuatannya, bahan utama yang digunakan meliputi jamur tiram, wortel, bawang merah, bawang putih, telur, serta campuran tepung terigu dan tapioka. Setelah diolah dan dikukus, nugget dipotong sesuai selera, dilapisi tepung panir, lalu digoreng hingga keemasan. Dengan adanya inovasi ini, mahasiswa KKN UNY berharap masyarakat dapat mengembangkan usaha berbasis olahan jamur, sekaligus meningkatkan kesejahteraan ekonomi desa melalui produk pangan kreatif.

Makanan Khas Korea yang Lezat untuk Berbuka Puasa

Berbuka puasa adalah saat yang sangat dinanti setelah seharian menahan lapar dan dahaga. Jika kamu ingin mencoba sesuatu yang berbeda, hidangan khas Korea bisa menjadi pilihan yang menarik untuk mengisi perut. Makanan Korea terkenal dengan cita rasa yang bervariasi, dan berikut adalah beberapa pilihan yang cocok untuk berbuka puasa. Salah satu hidangan yang terkenal adalah Kimchi Jjigae, sup kimchi yang pedas dan kaya rasa. Sup ini terbuat dari tahu, kimchi, dan daging yang dapat menghangatkan tubuh setelah berpuasa.

Selain itu, Hotteok, pancake manis khas Korea, juga bisa menjadi pilihan yang pas. Diisi dengan gula, kacang, dan kayu manis, hotteok memiliki tekstur renyah di luar dan lembut di dalam, menjadikannya camilan yang sempurna untuk berbuka. Rasanya yang manis akan memberikan energi cepat setelah seharian berpuasa. Kimbap juga merupakan pilihan praktis yang bergizi. Mirip dengan sushi, kimbap terdiri dari nasi yang dibumbui minyak wijen dan garam, lalu digulung dengan berbagai isian dalam lembaran rumput laut. Makanan ini kaya karbohidrat, protein, dan serat, serta mudah dimakan dalam satu gigitan.

Tteokbokki adalah makanan lainnya yang sering muncul di drama Korea. Terbuat dari tepung beras, tteokbokki sangat mengenyangkan setelah seharian berpuasa. Kamu bisa mencoba versi saus keju yang lebih creamy jika tidak ingin terlalu pedas. Untuk pencuci mulut, Bingsu, es serut khas Korea yang diisi dengan berbagai topping seperti kacang merah, buah, atau susu kental manis, sangat cocok untuk menyegarkan tubuh setelah berbuka puasa. Semua hidangan ini bisa menjadi pilihan menarik untuk berbuka puasa dengan cita rasa yang berbeda dan memuaskan.

Pilihan Minuman Sehat untuk Anak: Air dan Susu Tetap yang Terbaik

Memastikan anak mendapatkan asupan gizi seimbang tidak hanya bergantung pada makanan, tetapi juga dari minuman yang mereka konsumsi sehari-hari. Healthy Eating Research (HER) menekankan pentingnya memilih minuman yang mendukung pertumbuhan anak dengan mempertimbangkan faktor hidrasi, kandungan kalori, kadar kalsium, serta kesehatan secara menyeluruh. Menurut Wakil Direktur HER, Megan Elsener Lott, air dan susu merupakan pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Air tidak hanya membantu menjaga hidrasi tanpa tambahan kalori atau gula, tetapi juga menjadi pilihan paling aman bagi kesehatan mereka. Sementara itu, susu mengandung 300 miligram kalsium per cangkir, yang berperan penting dalam menjaga kepadatan tulang dan perkembangan tubuh anak.

Anak berusia 1–3 tahun membutuhkan asupan kalsium sebanyak 700 mg setiap hari, sementara anak usia 4–8 tahun memerlukan 1.000 mg per hari. Untuk anak yang berusia 9–18 tahun, kebutuhan kalsium harian yang disarankan adalah 1.300 mg. Untuk mencapainya, Megan merekomendasikan konsumsi dua cangkir susu bagi anak usia 2–3 tahun, 2,5 cangkir untuk anak usia 4–8 tahun, dan 3 cangkir untuk mereka yang berusia di atas 9 tahun. Susu rendah lemak atau tanpa lemak menjadi pilihan terbaik guna mengurangi asupan lemak jenuh. HER juga mengingatkan agar konsumsi susu alternatif berbasis nabati serta susu berperisa dibatasi karena sering kali mengandung tambahan gula atau pemanis buatan yang tidak diperlukan.

Untuk anak yang menyukai jus, HER menyarankan agar hanya memberikan jus 100 persen murni dalam batas yang dianjurkan. Jus tidak dianjurkan untuk bayi di bawah 6 bulan, sedangkan anak usia 6–12 bulan dapat mengonsumsinya dalam jumlah terbatas, yaitu 2–4 ons per hari. Anak usia 1–6 tahun sebaiknya tidak melebihi 4–6 ons per hari, sementara anak usia 7–18 tahun dapat mengonsumsi 8–12 ons. Minuman bersoda juga sebaiknya dihindari karena kandungan gula yang tinggi, kurangnya nilai gizi, serta potensi menyebabkan kerusakan gigi. Selain itu, soda sering kali mengandung kafein yang tidak diperlukan oleh tubuh anak dan dapat mengganggu pola tidur serta kesehatannya. Orang tua disarankan untuk tidak memperkenalkan soda kepada anak usia dini, sementara bagi anak yang lebih besar, konsumsi soda sebaiknya dibatasi dan tidak dijadikan kebiasaan.

Alternatif Sumber Kalsium: Buah-Buahan yang Kaya Nutrisi

Susu dikenal sebagai sumber utama kalsium yang direkomendasikan, tetapi sebenarnya ada banyak buah yang juga mengandung mineral penting ini. Kalsium berperan besar dalam menjaga kekuatan tulang dan gigi serta mendukung fungsi otot. Menurut National Health Service Inggris, orang dewasa membutuhkan sekitar 700 miligram kalsium per hari. Hampir 99 persen kalsium dalam tubuh tersimpan di tulang dan gigi, berperan dalam mempertahankan kepadatan tulang serta mencegah osteoporosis. Selain itu, kalsium juga mendukung kontraksi dan relaksasi otot, serta memperkuat email gigi untuk melindungi dari bakteri dan asam.

Jika tidak menyukai susu atau memiliki intoleransi laktosa, beberapa buah bisa menjadi alternatif sumber kalsium. Kiwi, misalnya, mengandung sekitar 60 mg kalsium per buah dan kaya akan vitamin C yang baik untuk kulit serta produksi kolagen. Pepaya juga memiliki kandungan kalsium sekitar 30 mg per 100 gram, serta kaya vitamin A dan C yang mendukung kesehatan mata dan kekebalan tubuh. Rasberi menyediakan sekitar 32 mg kalsium dalam setengah cangkirnya dan memiliki serat tinggi yang baik untuk pencernaan. Jeruk, yang dikenal sebagai sumber vitamin C, juga mengandung 43 mg kalsium per 100 gram dan membantu menjaga kesehatan otot serta sistem imun. Lemon pun memiliki kandungan kalsium sekitar 26 mg per 100 gram, selain memberikan manfaat vitamin C dan serat.

Meski bermanfaat, konsumsi buah kaya kalsium secara berlebihan dapat menimbulkan efek samping seperti kembung, diare, atau refluks asam, terutama pada buah dengan tingkat keasaman tinggi seperti jeruk dan lemon. Buah beri yang dikonsumsi dalam jumlah berlebihan juga bisa memiliki efek pencahar. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsinya dalam jumlah seimbang agar tetap mendapatkan manfaatnya tanpa risiko gangguan pencernaan.

Kolak Pisang, Takjil Tradisional yang Selalu Dinantikan Saat Ramadan

Kolak pisang, hidangan manis dengan kuah santan yang lezat, selalu menjadi pilihan utama sebagai takjil saat bulan Ramadan. Kehangatan dan rasa manisnya menjadikannya sajian yang selalu dirindukan untuk berbuka puasa. Tak hanya nikmat, kolak pisang juga memiliki nilai tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Misnawati, seorang warga di Jalan Rawamangun, Pekanbaru, mengungkapkan bahwa setiap tahun ia selalu membuat kolak pisang untuk keluarga. Menurutnya, hidangan ini dapat dikreasikan dengan berbagai bahan lain seperti singkong, labu kuning, dan kolang-kaling, sehingga memberikan variasi rasa dan tekstur yang semakin menggugah selera. Ia juga menambahkan bahwa di keluarganya, kolak pisang sudah menjadi menu andalan berbuka puasa karena mengenyangkan dan mudah dibuat.

Berdasarkan sejarah, kolak pisang berasal dari Jawa dan telah dikenal sejak abad ke-14. Nama “kolak” diyakini berasal dari kata Arab “khalaka” yang berarti “menciptakan” atau “memperbaiki”. Istilah ini mungkin merujuk pada proses pembuatan kolak yang memerlukan kesabaran dan ketelitian agar menghasilkan cita rasa yang sempurna.

Selain rasanya yang nikmat, kolak pisang juga kaya manfaat. Kandungan karbohidrat dalam pisang memberikan energi setelah berpuasa seharian, sementara seratnya membantu melancarkan pencernaan. Oleh karena itu, tak heran jika banyak keluarga di Indonesia menjadikannya menu wajib selama Ramadan. Lebih dari sekadar hidangan takjil, kolak pisang juga menjadi simbol kebersamaan yang mempererat hubungan keluarga saat berbuka puasa.

Rahasia Tetap Bugar Saat Puasa: Kombinasi Kurma dan Tempe yang Kaya Nutrisi

Menjalani ibadah puasa dengan tubuh tetap bertenaga memerlukan asupan makanan yang bergizi dan mudah dicerna. Kurma dan kedelai menjadi pilihan yang tepat karena kandungan nutrisinya yang seimbang. Menurut Ahli Gizi IPB University, Prof Ahmad Sulaeman, kedua makanan ini sangat baik dikonsumsi saat sahur dan berbuka untuk menjaga energi sepanjang hari. Dalam 100 gram kurma, terdapat sekitar 299 kalori, sementara tempe yang berasal dari kedelai mengandung sekitar 200 kalori per 100 gram. Selain sebagai sumber energi, tempe juga kaya akan protein nabati, serat, vitamin B, dan asam lemak esensial yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Prof Ahmad menjelaskan bahwa kurma mengandung gula alami dalam jumlah tinggi, dengan fruktosa sebagai komponen utama yang memberikan rasa manis dan meningkatkan rasa kenyang. Sementara itu, tempe memiliki protein berkualitas tinggi serta lemak sehat seperti linoleat dan linolenat. Kandungan gizinya meliputi 18-20 gram protein, 8 gram karbohidrat, serta sejumlah mineral penting seperti zat besi, kalsium, dan magnesium. Kombinasi kurma dan tempe dalam jumlah yang seimbang dapat membantu menjaga energi selama puasa tanpa menyebabkan lonjakan gula darah yang berlebihan.

Bagi penderita diabetes, konsumsi kurma dalam jumlah terbatas tetap aman karena adanya polifenol yang berperan sebagai antioksidan dan membantu menghambat enzim yang berpengaruh terhadap kadar gula darah. Mengonsumsi dua hingga tiga butir kurma per hari dalam pola makan seimbang dapat memberikan manfaat kesehatan. Tempe juga memiliki indeks glikemik rendah sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah dan dapat dikonsumsi tanpa batasan khusus asalkan sesuai dengan kebutuhan kalori harian. Untuk variasi menu, kurma dan tempe dapat diolah menjadi berbagai hidangan lezat seperti smoothie kurma-tempe atau sandwich tempe-kurma yang menggugah selera.

Kari Rp 21 Ribu vs Rp 2,1 Juta: Mark Wiens Berikan Komentar Menarik

Food vlogger terkenal, Mark Wiens, kembali mengeksplorasi kuliner khas Thailand yang menggugah selera. Kali ini, ia membandingkan dua hidangan kari dengan perbedaan harga yang mencolok, yakni kari kaki lima seharga Rp 21 ribu dan hidangan premium seharga Rp 2,1 juta.

Dalam video yang diunggahnya, Wiens pertama-tama mencicipi kari murah di sebuah warung kaki lima bernama Pa Tim Thai Curry. Warung ini terkenal dengan berbagai hidangan khas Thailand, termasuk kari dengan isian seafood yang melimpah.

Meskipun harganya terjangkau, porsi dan kualitas bahan yang digunakan sangat mengesankan. Kari tersebut berisi potongan cumi berukuran besar, udang segar, serta ayam bumbu petai yang dimasak dengan rempah dan bawang putih melimpah.

“Isiannya benar-benar banyak, ada ayam berbumbu petai yang aromanya kuat dan khas,” ujar Wiens. “Rasa kari ini pedas, gurih, dengan sedikit manis, dan bawang putihnya sangat terasa. Sangat lezat!” tambahnya.

Selain kari, ia juga mencoba cumi yang diisi daging ayam cincang, menciptakan tekstur unik seperti sosis. Sementara itu, udang berbumbu bawang putih dan saus tiram memberikan rasa gurih yang membuatnya semakin menikmati hidangan ini.

Setelah puas dengan kari kaki lima, Wiens melanjutkan petualangan kulinernya ke restoran mewah Wana Yook yang menawarkan pengalaman makan kelas atas. Di tempat ini, ia mencicipi menu Khao Gaeng Wana Yook, yaitu paket nasi kari premium yang dibanderol Rp 2,1 juta per porsi.

Set menu ini terdiri dari beberapa hidangan, termasuk kari ayam dengan bumbu rempah kuat, beef salad berbahan wagyu yang lembut, Go Pad Kra (tumis daging kodok dengan basil), serta crispy duck egg dengan tekstur creamy yang menggugah selera.

“Karinya sangat kaya rasa, ada perpaduan rempah seperti lengkuas, cabai, dan jeruk nipis yang memberikan aroma smoky yang khas,” kata Wiens.

Beef salad berbahan wagyu juga menjadi favoritnya karena tekstur daging yang juicy dan lembut, dipadukan dengan ketumbar, bawang merah, air kelapa, serta perasan jeruk nipis yang memberikan sensasi segar.

Sementara itu, Go Pad Kra menawarkan rasa gurih manis dengan potongan daging kodok yang ditumis sempurna bersama basil khas Thailand. Hidangan ini memberikan cita rasa unik yang sulit ditemukan di tempat lain.

Sebagai pelengkap, crispy duck egg yang bagian kuningnya masih setengah matang memberikan sensasi creamy saat disantap bersama nasi dan taburan bawang merah serta daun bawang.

“Kombinasi kriuk dari bawang dan kecap ikan dengan kuning telur yang creamy sangat unik. Rasanya benar-benar fenomenal!” ujar Wiens.

Dari dua pengalaman kuliner yang berbeda ini, Wiens menyimpulkan bahwa masing-masing hidangan memiliki daya tarik tersendiri. Kari kaki lima menawarkan rasa otentik dengan harga terjangkau, sementara hidangan mewah di Wana Yook menghadirkan pengalaman kuliner premium dengan kualitas terbaik.

Colo-Colo, Sambal Segar Khas Maluku yang Menggugah Selera

Sambal Colo-Colo merupakan salah satu kekayaan kuliner khas Maluku yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Sambal ini memiliki cita rasa segar dan pedas yang membuatnya begitu istimewa. Berbeda dari sambal pada umumnya, Colo-Colo tidak diulek, melainkan dibuat dengan mencampurkan berbagai bahan segar yang diiris tipis. Kombinasi rasa pedas dari cabai, keasaman dari jeruk nipis, serta sedikit rasa manis menjadikan sambal ini cocok sebagai pelengkap berbagai hidangan, terutama ikan bakar. Beberapa variasi sambal Colo-Colo yang populer di Maluku di antaranya adalah Colo-Colo Lemon China, Colo-Colo Tomi-Tomi Campur Bagasang, serta Colo-Colo Belimbing.

Pembuatan sambal Colo-Colo cukup sederhana, namun rasanya sangat menggugah selera. Bahan-bahan yang digunakan umumnya terdiri dari cabai rawit dan cabai merah besar yang diiris tipis, bawang merah, tomat, perasan jeruk nipis, garam, gula, serta minyak kelapa panas yang disiram ke dalam campuran sambal untuk memberikan aroma yang khas. Selain itu, beberapa orang menambahkan kecap manis untuk sedikit rasa manis serta daun kemangi atau kenari sebagai pelengkap. Setelah semua bahan dicampur dan diaduk rata, sambal Colo-Colo siap dinikmati bersama hidangan favorit.

Selain menjadi pendamping utama ikan bakar, sambal ini juga cocok disajikan dengan ayam goreng, tahu tempe, atau nasi hangat. Kelezatan sambal Colo-Colo semakin memperkaya warisan kuliner Nusantara dan telah dikenal luas di berbagai daerah. Bagi pecinta kuliner pedas, mencoba sambal khas Maluku ini tentu menjadi pengalaman yang tidak boleh dilewatkan.

Kenangan Manis Ramadan: Makanan Nostalgia yang Selalu Dirindukan

Bulan Ramadan selalu menghadirkan kenangan istimewa, terutama melalui berbagai hidangan khas yang hanya muncul di waktu-waktu tertentu. Setiap menu berbuka puasa tidak hanya berfungsi sebagai pelepas dahaga dan lapar, tetapi juga membawa nostalgia tentang kebersamaan keluarga dan tradisi turun-temurun. Salah satu makanan yang selalu menjadi favorit adalah kolak pisang. Hidangan ini menggabungkan pisang kepok matang, ubi, santan, gula aren, dan daun pandan, menciptakan aroma khas yang mengingatkan pada suasana rumah di masa kecil.

Selain itu, minuman segar seperti es buah dan es blewah juga tak pernah absen dari meja berbuka. Perpaduan buah-buahan segar dengan sirup manis serta es batu menghadirkan kesegaran yang sangat dinantikan setelah seharian berpuasa. Bubur sumsum pun menjadi pilihan banyak orang karena teksturnya yang lembut dengan siraman kuah gula merah yang memberikan rasa manis yang nikmat. Hidangan ini sering kali disajikan oleh orang tua atau nenek, membuatnya semakin bernilai secara emosional.

Tak kalah istimewa, jajanan tradisional seperti kue lupis dan kue jongkong juga menjadi favorit. Lupis dengan kelapa parut serta gula merah cair memberikan kombinasi rasa gurih dan manis yang menggoda, sementara kue jongkong dengan teksturnya yang lembut menghadirkan sensasi unik yang sulit dilupakan. Kurma dan kolang-kaling pun menjadi simbol Ramadan yang selalu dinantikan, baik dinikmati langsung maupun diolah menjadi sajian berbuka yang menggugah selera.

Martabak, baik manis maupun telur, juga menjadi primadona saat Ramadan tiba. Aromanya yang menggoda saat baru matang sering kali mengingatkan pada momen ngabuburit di pasar Ramadan. Setiap makanan yang hadir di bulan suci ini bukan hanya sekadar hidangan, tetapi juga menyimpan cerita dan kenangan indah yang selalu dirindukan. Apa makanan nostalgia favorit Anda saat Ramadan?