Rahasia Kaledo Stereo Tetap Diminati, Cita Rasa Autentik Jadi Kunci

Wahyuni, pemilik Kaledo Stereo, mengungkapkan rahasia di balik kesuksesan usahanya dalam mempertahankan popularitas kuliner khas Palu. Menurutnya, menjaga cita rasa autentik adalah kunci utama agar tetap diminati oleh masyarakat. Kaledo sendiri merupakan hidangan berkuah seperti sup, tetapi berbeda dari kebanyakan sup lainnya karena tidak menggunakan santan. Sebagai gantinya, kuahnya dibuat dengan asam Jawa mentah yang menciptakan perpaduan rasa asam, gurih, dan pedas yang khas serta menggugah selera.

Proses memasak kaki sapi sebagai bahan utama Kaledo memerlukan waktu hingga empat jam untuk menghasilkan daging yang benar-benar empuk dan mudah disantap. Selain itu, sumsum yang terdapat dalam tulang kaki sapi menjadi salah satu daya tarik utama hidangan ini. Untuk menikmatinya, pelanggan dapat menggunakan sedotan yang disediakan agar bisa merasakan sensasi sumsum yang lembut dan kaya rasa. Kaledo biasanya disantap bersama nasi putih atau singkong rebus, tergantung selera masing-masing pelanggan.

Dengan porsi yang besar dan mengenyangkan, pelanggan hanya perlu membayar Rp70.000 untuk menikmati seporsi Kaledo yang lezat. Saat ini, Kaledo Stereo memiliki dua cabang yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso dan Jalan Pue Bongo, Palu. Bahkan, Wahyuni tengah bersiap membuka cabang baru di kawasan pegunungan agar pelanggan bisa menikmati hidangan khas ini dengan suasana alam yang lebih sejuk dan berbeda. Keunikan cita rasa dan pengalaman kuliner yang ditawarkan menjadikan Kaledo Stereo sebagai salah satu tujuan favorit pencinta kuliner di Palu.

Lezatnya Kuliner Khas Curup Kereta, Daya Tarik Wisata di Way Kanan

Curup Kereta di Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung, merupakan destinasi wisata yang menawarkan pesona alam sekaligus kekayaan kuliner khas yang menggugah selera. Selain panorama air terjun yang memukau, kawasan ini dikenal dengan hidangan tradisional yang selalu menarik perhatian wisatawan, terutama pindang baung dan pindang patin. Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Curup Kereta, Meza Jaya, mengungkapkan bahwa kedua hidangan tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Namun, kuliner khas ini umumnya hanya tersedia saat kawasan wisata tengah ramai dikunjungi.

Pindang baung dan pindang patin disajikan bersama seruit, hidangan khas Lampung yang memberikan sensasi rasa pedas dan asam yang khas. Olahan ini menggunakan bumbu tradisional yang kaya rempah, menciptakan cita rasa yang begitu nikmat. Meza menuturkan bahwa keunikan rasa dari kuliner ini kerap membuat wisatawan ketagihan dan ingin kembali mencicipinya saat berkunjung ke Curup Kereta.

Keberadaan kuliner khas ini tidak hanya menambah daya tarik wisata, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkenalkan budaya kuliner Lampung kepada wisatawan. Meza berharap bahwa dengan terus mempromosikan makanan tradisional, jumlah kunjungan ke Curup Kereta dapat terus meningkat. Pindang baung dan pindang patin yang berpadu dengan seruit tidak hanya menyajikan cita rasa khas daerah, tetapi juga menghadirkan pengalaman wisata yang lebih berkesan. Dengan segala daya tariknya, Curup Kereta siap memberikan kepuasan bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam sekaligus mencicipi kuliner autentik.

Kari Rp 21 Ribu vs Rp 2,1 Juta: Mark Wiens Berikan Komentar Menarik

Food vlogger terkenal, Mark Wiens, kembali mengeksplorasi kuliner khas Thailand yang menggugah selera. Kali ini, ia membandingkan dua hidangan kari dengan perbedaan harga yang mencolok, yakni kari kaki lima seharga Rp 21 ribu dan hidangan premium seharga Rp 2,1 juta.

Dalam video yang diunggahnya, Wiens pertama-tama mencicipi kari murah di sebuah warung kaki lima bernama Pa Tim Thai Curry. Warung ini terkenal dengan berbagai hidangan khas Thailand, termasuk kari dengan isian seafood yang melimpah.

Meskipun harganya terjangkau, porsi dan kualitas bahan yang digunakan sangat mengesankan. Kari tersebut berisi potongan cumi berukuran besar, udang segar, serta ayam bumbu petai yang dimasak dengan rempah dan bawang putih melimpah.

“Isiannya benar-benar banyak, ada ayam berbumbu petai yang aromanya kuat dan khas,” ujar Wiens. “Rasa kari ini pedas, gurih, dengan sedikit manis, dan bawang putihnya sangat terasa. Sangat lezat!” tambahnya.

Selain kari, ia juga mencoba cumi yang diisi daging ayam cincang, menciptakan tekstur unik seperti sosis. Sementara itu, udang berbumbu bawang putih dan saus tiram memberikan rasa gurih yang membuatnya semakin menikmati hidangan ini.

Setelah puas dengan kari kaki lima, Wiens melanjutkan petualangan kulinernya ke restoran mewah Wana Yook yang menawarkan pengalaman makan kelas atas. Di tempat ini, ia mencicipi menu Khao Gaeng Wana Yook, yaitu paket nasi kari premium yang dibanderol Rp 2,1 juta per porsi.

Set menu ini terdiri dari beberapa hidangan, termasuk kari ayam dengan bumbu rempah kuat, beef salad berbahan wagyu yang lembut, Go Pad Kra (tumis daging kodok dengan basil), serta crispy duck egg dengan tekstur creamy yang menggugah selera.

“Karinya sangat kaya rasa, ada perpaduan rempah seperti lengkuas, cabai, dan jeruk nipis yang memberikan aroma smoky yang khas,” kata Wiens.

Beef salad berbahan wagyu juga menjadi favoritnya karena tekstur daging yang juicy dan lembut, dipadukan dengan ketumbar, bawang merah, air kelapa, serta perasan jeruk nipis yang memberikan sensasi segar.

Sementara itu, Go Pad Kra menawarkan rasa gurih manis dengan potongan daging kodok yang ditumis sempurna bersama basil khas Thailand. Hidangan ini memberikan cita rasa unik yang sulit ditemukan di tempat lain.

Sebagai pelengkap, crispy duck egg yang bagian kuningnya masih setengah matang memberikan sensasi creamy saat disantap bersama nasi dan taburan bawang merah serta daun bawang.

“Kombinasi kriuk dari bawang dan kecap ikan dengan kuning telur yang creamy sangat unik. Rasanya benar-benar fenomenal!” ujar Wiens.

Dari dua pengalaman kuliner yang berbeda ini, Wiens menyimpulkan bahwa masing-masing hidangan memiliki daya tarik tersendiri. Kari kaki lima menawarkan rasa otentik dengan harga terjangkau, sementara hidangan mewah di Wana Yook menghadirkan pengalaman kuliner premium dengan kualitas terbaik.

Lotek Macan, Kuliner Legendaris yang Tetap Eksis di Bandung

Warung Lotek Macan telah menjadi ikon kuliner di Kota Bandung sejak tahun 1970-an. Berlokasi di Jalan Macan No. 1, tempat makan berwarna hijau mencolok ini selalu ramai dipadati pelanggan. Lotek yang disajikan di warung ini dikenal memiliki cita rasa khas yang membuat pengunjung terus berdatangan dari waktu ke waktu.

Lotek Macan terdiri dari campuran sayuran seperti kangkung, toge, kacang panjang, dan labu yang telah dimasak terlebih dahulu. Ciri khas dari lotek ini terletak pada bumbu kacangnya yang diulek secara tradisional dengan bahan-bahan seperti kacang tanah, terasi, kencur, dan gula merah. Perpaduan ini menciptakan rasa gurih dan manis yang memanjakan lidah.

Harga satu porsi lotek di Warung Lotek Macan dibanderol antara Rp22 ribu hingga Rp25 ribu untuk versi komplit. Meskipun harganya cukup terjangkau, kualitas rasa yang ditawarkan tetap membuat pelanggan merasa puas. Selain lotek, warung ini juga menyajikan menu lain seperti gado-gado, nasi gulai, nasi rawon, dan mie kocok. Namun, lotek tetap menjadi hidangan paling favorit di antara pelanggan setia.

Pemilik warung, Brandt Suripatty, mengatakan bahwa cita rasa yang disajikan di warung ini disesuaikan dengan lidah orang Sunda. Salah satu menu yang mendapat sentuhan lokal adalah rawon yang memiliki rasa khas berbeda dari versi aslinya. Warung Lotek Macan buka setiap hari mulai pukul 09.30 hingga 16.30 WIB, termasuk akhir pekan. Kelezatan lotek dan beragam hidangan lainnya selalu menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung yang datang untuk menikmati sajian legendaris ini.

Demi Nasi Lemak Idaman, Pria Ini Terbang ke Kuala Lumpur

Nasi lemak telah menjadi salah satu kuliner ikonik Malaysia. Seorang pria asal Singapura bahkan rela melakukan perjalanan ke Kuala Lumpur hanya untuk menikmati kelezatan nasi lemak autentik.

Di Indonesia, ada hidangan seperti nasi uduk dan nasi kuning yang populer. Sementara itu, Malaysia memiliki nasi lemak sebagai salah satu hidangan khasnya. Nasi lemak sendiri merupakan nasi yang dimasak dengan santan dan daun pandan, sehingga menghasilkan aroma yang harum dan cita rasa yang gurih.

Biasanya, nasi lemak disajikan dengan berbagai lauk pendamping seperti ikan bilis, kacang goreng, irisan mentimun, telur rebus, serta sambal yang khas.

Karena letak geografisnya yang berdekatan, nasi lemak juga cukup populer di Singapura. Namun, banyak orang berpendapat bahwa nasi lemak di Malaysia memiliki cita rasa yang lebih lezat dibandingkan dengan versi Singapura.

Seperti yang diungkapkan oleh seorang influencer asal Singapura bernama Darshen. Dalam sebuah video di akun TikTok-nya, ia mengungkapkan kekagumannya terhadap nasi lemak Malaysia yang menurutnya jauh lebih enak dibandingkan nasi lemak di negaranya.

Saking gemarnya dengan nasi lemak di Malaysia, Darshen bahkan rela terbang ke Kuala Lumpur pada pukul 6 pagi hanya untuk menikmati hidangan tersebut. Perjalanan udara dari Singapura ke Kuala Lumpur sendiri hanya memakan waktu sekitar 45 menit. Begitu tiba, ia langsung menuju restoran Village Park, yang terkenal dengan sajian nasi lemaknya yang menggugah selera.

Menurut Darshen, nasi lemak di restoran tersebut adalah yang paling enak yang pernah ia coba. Ia pertama kali mencicipinya pada Oktober 2023 dan langsung jatuh hati dengan kelezatan rasanya.

“Ini adalah nasi lemak terbaik yang pernah saya makan dalam hidup saya. Saya benar-benar merindukan nasi lemak ini setelah kembali ke Singapura,” ujar Darshen.

Karena kecintaannya terhadap nasi lemak ini, ia bahkan berencana untuk kembali lagi ke Kuala Lumpur demi menikmatinya, sekaligus menjelajahi berbagai restoran lain yang menyajikan nasi lemak di Malaysia.

Perdebatan mengenai asal-usul nasi lemak kerap muncul antara warga Malaysia dan Singapura. Beberapa netizen dari kedua negara mengklaim bahwa hidangan ini berasal dari negara mereka masing-masing. Namun, jika merujuk pada sejarahnya, nasi lemak memang dikenal sebagai makanan tradisional khas Malaysia.

Colo-Colo, Sambal Segar Khas Maluku yang Menggugah Selera

Sambal Colo-Colo merupakan salah satu kekayaan kuliner khas Maluku yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Sambal ini memiliki cita rasa segar dan pedas yang membuatnya begitu istimewa. Berbeda dari sambal pada umumnya, Colo-Colo tidak diulek, melainkan dibuat dengan mencampurkan berbagai bahan segar yang diiris tipis. Kombinasi rasa pedas dari cabai, keasaman dari jeruk nipis, serta sedikit rasa manis menjadikan sambal ini cocok sebagai pelengkap berbagai hidangan, terutama ikan bakar. Beberapa variasi sambal Colo-Colo yang populer di Maluku di antaranya adalah Colo-Colo Lemon China, Colo-Colo Tomi-Tomi Campur Bagasang, serta Colo-Colo Belimbing.

Pembuatan sambal Colo-Colo cukup sederhana, namun rasanya sangat menggugah selera. Bahan-bahan yang digunakan umumnya terdiri dari cabai rawit dan cabai merah besar yang diiris tipis, bawang merah, tomat, perasan jeruk nipis, garam, gula, serta minyak kelapa panas yang disiram ke dalam campuran sambal untuk memberikan aroma yang khas. Selain itu, beberapa orang menambahkan kecap manis untuk sedikit rasa manis serta daun kemangi atau kenari sebagai pelengkap. Setelah semua bahan dicampur dan diaduk rata, sambal Colo-Colo siap dinikmati bersama hidangan favorit.

Selain menjadi pendamping utama ikan bakar, sambal ini juga cocok disajikan dengan ayam goreng, tahu tempe, atau nasi hangat. Kelezatan sambal Colo-Colo semakin memperkaya warisan kuliner Nusantara dan telah dikenal luas di berbagai daerah. Bagi pecinta kuliner pedas, mencoba sambal khas Maluku ini tentu menjadi pengalaman yang tidak boleh dilewatkan.

Ini Dia Menu Spesial yang Menjadi Hidangan di Oscar 2025

Malam Piala Oscar 2025 di Dolby Theatre, Hollywood, pada Minggu malam (02/03/2025) menjadi sorotan utama, tidak hanya karena prestasi sinematik, tetapi juga kemewahan yang hadir di dalam acara tersebut. Di balik kemegahan penghargaan bergengsi ini, hidangan-hidangan luar biasa yang disiapkan oleh chef legendaris Wolfgang Puck juga menjadi daya tarik utama bagi para tamu yang hadir, mulai dari selebriti hingga tamu undangan spesial.

Sebagai kepala chef di Governors Ball, sebuah acara makan malam eksklusif setelah penghargaan Oscar, Wolfgang Puck telah menghadirkan menu kelas dunia selama lebih dari tiga dekade. Pada tahun ini, Puck menyajikan kombinasi antara cita rasa klasik dengan inovasi yang memanjakan lidah, menjadikan momen tersebut lebih tak terlupakan.

Hidangan Ikonik dan Menu Baru yang Menggoda Selera

Salah satu menu klasik yang selalu dinantikan adalah Truffle Chicken Pot Pie, yang dipadu dengan cacio e pepe macaroni and cheese—sebuah hidangan yang kaya rasa, disajikan dengan krim keju lembut dan lada hitam yang memikat. Tak ketinggalan, Smoked Salmon yang disajikan dengan cracker berbentuk patung Oscar, menjadi hidangan ikonik di acara ini.

Sebanyak 181 kilogram salmon asap dan 100 kilogram kentang dipersiapkan untuk memenuhi selera 1.500 tamu yang hadir di Ray Dolby Ballroom. Selain hidangan klasik, lebih dari 70 menu baru yang terinspirasi dari berbagai belahan dunia juga disajikan. Salah satunya adalah Pad Thai dengan tambahan jahe, bawang putih, dan percikan sampanye, yang memberikan sentuhan elegan pada hidangan tradisional Thailand.

Hidangan-hidangan khas Jepang, seperti sushi, sashimi segar, dan crispy chicken karaage ala izakaya, turut meramaikan menu. Tak ketinggalan, ‘bougie tots’ dengan taburan kaviar premium dan Miyazaki Wagyu Beef—daging sapi Jepang berkualitas tinggi dengan truffle ponzu sauce—menjadi menu unggulan yang memukau tamu undangan.

Dessert dan Minuman Premium yang Memikat

Setelah hidangan utama, para tamu disuguhi pilihan dessert yang luar biasa. Di antaranya adalah Tropical ‘Kit Kat’ bars dengan cokelat hitam dan markisa, peach dan elderflower marbled macarons, hingga strawberry dan vanilla profiterole tart. Salah satu dessert yang menarik perhatian adalah chocolate Oscar statuettes, yang hadir dalam berbagai varian cokelat premium, serta piña colada eclair berbentuk patung Oscar.

Menu minuman tak kalah menarik, dengan kreasi koktail dari mixologist terkenal Charles Joly yang bekerja sama dengan Handshake Speakeasy dari Mexico City. Para tamu yang tidak mengonsumsi alkohol pun dapat menikmati ‘The Thespian’, sebuah koktail tanpa alkohol yang menjadi alternatif menyegarkan. Champagne Lallier, yang menjadi mitra resmi Oscar tahun ini, serta sake Dassai dari Asahi Shuzo menambah kemewahan pada acara tersebut.

Sebagai penutup, para tamu pun dapat menikmati hidangan ‘Late-Night Classics’, seperti juicy sliders dan crispy chicken tenders, yang disiapkan untuk menemani mereka hingga larut malam. Dengan hidangan-hidangan spektakuler ini, Oscar 2025 tidak hanya menjadi malam penghargaan dunia perfilman, tetapi juga sebuah perayaan kuliner yang tak terlupakan.

Caffè Vergnano 1882 Hadir di Jakarta, Bawa Cita Rasa Kopi Italia yang Autentik

Caffè Vergnano 1882, salah satu merek kopi legendaris asal Italia, kini resmi membuka gerai pertamanya di Indonesia. Kehadiran merek ini menandai langkah baru bagi para pencinta kopi tanah air yang ingin menikmati pengalaman kopi khas Italia yang telah diwariskan selama lebih dari 140 tahun. Didatangkan oleh PT Toffin Indonesia, Caffè Vergnano menghadirkan tradisi dan kualitas kopi yang diproses dengan teknik slow roasting, mempertahankan cita rasa alami dari setiap biji kopi.

Berlokasi di Summitmas Building, Sudirman, Jakarta, gerai ini membawa nuansa autentik kafe Italia yang elegan. Acara peresmian semakin istimewa dengan kehadiran Carolina Vergnano, CEO Caffè Vergnano sekaligus generasi keempat keluarga Vergnano, yang datang langsung dari Italia. Dalam sambutannya, Carolina menekankan bahwa kopi mereka diproses dengan metode khusus, yakni roasting setiap jenis kopi secara terpisah sebelum akhirnya diracik menjadi house blend khas Vergnano. Saat ini, Caffè Vergnano telah memiliki lebih dari 200 gerai di seluruh dunia, dan rencana ekspansi di Indonesia akan dilakukan secara bertahap dengan fokus awal pada supermarket, hotel, dan restoran sebelum membuka lebih banyak gerai.

Director Caffè Vergnano 1882 Indonesia, Jiebby Harold, mengungkapkan bahwa mereka juga menyasar komunitas olahraga, terutama penggemar motor besar dan supercar yang gemar menikmati kopi sebelum beraktivitas. Selain itu, Caffè Vergnano juga menawarkan tiga minuman khas, yaitu Latte al Pistachio Verde dengan sentuhan pistachio, Caramele Croccante yang memadukan karamel dan sea salt, serta Mocha Bombon yang menyajikan kombinasi espresso dan cokelat premium. Dengan suasana kafe bergaya Mid-Century Italia serta dedikasi tinggi terhadap seni meracik kopi, Caffè Vergnano 1882 siap menjadi destinasi utama para pencinta kopi di Jakarta dan membawa pengalaman kopi Italia yang autentik lebih dekat dengan masyarakat Indonesia.

Kolak Pisang Manis dan Gurih, Sajian Sederhana yang Selalu Menggoda

Kolak pisang adalah hidangan tradisional yang cocok disantap kapan saja, terutama saat berbuka puasa. Kombinasi antara pisang, santan, dan gula merah menciptakan cita rasa manis dan gurih yang menggugah selera. Cara membuatnya pun cukup mudah, sehingga siapa saja bisa mencobanya di rumah dengan menggunakan bahan-bahan yang tersedia dengan mudah.

Untuk membuat kolak pisang yang lezat, siapkan beberapa buah pisang kepok yang telah dipotong serong, santan cair, gula merah serut, daun pandan, air, dan sedikit garam. Tahap awal yang harus dilakukan adalah mendidihkan air bersama gula merah dan daun pandan hingga semuanya larut. Setelah itu, saring larutan tersebut agar bersih dari kotoran. Setelah itu, tambahkan potongan pisang ke dalam larutan gula, kemudian masak dengan api kecil hingga teksturnya mulai melunak.

Setelah pisang matang, tuangkan santan secara perlahan sambil terus diaduk agar tidak pecah. Tambahkan sejumput garam untuk memperkaya rasa. Didihkan sambil terus mengaduk agar santan tetap halus dan tidak mengalami penggumpalan. Setelah matang, angkat dan diamkan sejenak sebelum disajikan.

Kolak pisang bisa dinikmati dalam keadaan hangat maupun dingin, sesuai selera. Tekstur pisang yang lembut berpadu dengan kuah santan yang kaya rasa membuat sajian ini begitu nikmat. Cocok sebagai menu berbuka puasa yang menghangatkan atau sekadar camilan di hari biasa. Rasanya yang manis, gurih, dan legit dijamin membuat siapa pun ketagihan.

Pantai Tanjung Batu Tolitoli: Destinasi Favorit dengan Sajian Kuliner yang Menggugah Selera

Pantai Tanjung Batu di Kabupaten Tolitoli menjadi salah satu destinasi favorit bagi masyarakat setempat. Selain menawarkan panorama laut yang memukau, pantai ini juga menghadirkan beragam kuliner yang menggugah selera. Sepanjang pesisir pantai, para pedagang berjejer rapi menjajakan aneka makanan dan minuman, mulai dari sareba, aneka jus, teh, kopi, hingga camilan ringan seperti pisang goreng, pisang eppe, serta kentang goreng. Tidak hanya itu, bagi yang ingin menikmati makanan berat, tersedia juga menu seperti mie goreng, mie kuah, dan nasi goreng yang selalu menjadi pilihan utama para pengunjung.

Ibu Any, salah seorang pedagang yang sudah berjualan sejak tahun 2017, mengungkapkan bahwa selama bulan Ramadhan tahun ini, ia dan pedagang lainnya tetap membuka lapak seperti biasa. Meskipun dalam beberapa waktu terakhir jumlah pengunjung berkurang akibat faktor cuaca, mereka tetap bertahan. “Kadang ramai, kadang sepi, tergantung situasi. Biasanya, malam Minggu adalah waktu paling ramai, bahkan hingga lewat tengah malam. Namun, karena hujan terus-menerus, sekarang lebih sepi. Saat bulan puasa, banyak juga yang datang untuk berbuka sambil menikmati suasana pantai,” ujarnya.

Dalam menjalankan usahanya, Ibu Any dibantu oleh suaminya. Jika pengunjung ramai, ia bisa mendapatkan penghasilan antara 1,5 hingga 2 juta rupiah per hari. Beberapa menu favorit di warungnya yang paling banyak dipesan adalah sareba, jus alpukat, pisang eppe, dan nasi goreng. Ia pun berharap pemerintah dapat melakukan pembenahan di Pantai Tanjung Batu agar fasilitas semakin baik. Namun, ia juga berharap agar para pedagang tetap diberikan tempat berjualan setelah proses pembenahan dilakukan agar mereka tetap bisa mencari nafkah.