Deretan Hotel di Jakarta Tawarkan Promo Buka Puasa Spesial Ramadan

Memasuki bulan suci Ramadan, sejumlah hotel di Jakarta menghadirkan berbagai promo menarik bagi para tamunya. Tidak hanya penawaran menginap, hotel-hotel ini juga menyuguhkan promo berbuka puasa yang menggugah selera dengan sajian kuliner khas Nusantara hingga Timur Tengah. Salah satunya adalah Hotel Sutasoma yang mengangkat tema “Forget Dubai…Habibi, Come to Quba” di restoran Quba, The Tribrata Darmawangsa. Dengan harga Rp 368 ribu per orang, tamu dapat menikmati lebih dari 70 varian makanan dari Indonesia, Asia, hingga Timur Tengah selama Ramadan.

Sementara itu, Artotel Gelora Senayan menggandeng pakar kuliner Sisca Soewitomo untuk menghadirkan menu spesial buka puasa. Sajian khas seperti nasi pincukan dengan berbagai pilihan lauk hingga jajanan pasar yang berbeda setiap hari bisa dinikmati dengan harga Rp 398 ribu per orang. Tidak hanya itu, hotel ini juga menawarkan paket menginap mulai dari Rp 1,4 juta. Hotel Aryaduta Menteng turut menghadirkan promo bertajuk “Ramadan Tjakap Aryaduta” di JP Bistro Restaurant. Dengan harga Rp 350 ribu per orang, tamu dapat menikmati hidangan khas Indonesia dan Timur Tengah yang berbeda setiap harinya. Hotel ini juga memberikan promo spesial “Buy 4, Get 5” untuk rombongan.

Aston Priority Simatupang menawarkan promo berbuka puasa dengan konsep buffet bertema “Ramadan Story”. Dengan harga Rp 363 ribu per orang, tamu bisa menikmati hidangan khas Timur Tengah yang dikombinasikan dengan kuliner Indonesia, Jepang, dan Western. Aston juga memberikan promo “Buy 3, Get 1”. Sementara itu, Vasaka Hotel Jakarta menghadirkan promo “Waktunya Indonesia Berbuka” dengan harga Rp 250 ribu per orang. Beragam sajian khas Nusantara, total 80 jenis makanan dan 8 minuman, tersedia di Canting Restaurant dengan menu yang berganti setiap hari. Vasaka juga menyediakan doorprize berupa voucher kamar dan belanja Rp 200 ribu yang diundi setiap Sabtu dan Minggu selama Ramadan.

Bubur Suro: Tradisi Ramadan di Palembang yang Sarat Makna

Di bulan Ramadan 1446 Hijriah, umat Islam di berbagai daerah memeriahkan bulan suci ini dengan tradisi khas masing-masing. Salah satu tradisi yang tetap lestari adalah pembagian Bubur Suro di Kota Palembang. Tidak sekadar menjadi hidangan berbuka puasa, Bubur Suro memiliki makna mendalam tentang kebersamaan dan semangat berbagi yang telah diwariskan turun-temurun. Tradisi ini berawal dari Masjid Al-Mahmudiyah, atau yang lebih dikenal dengan Masjid Suro, yang terletak di kawasan 30 Ilir, Palembang. Konon, kebiasaan ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Palembang Darussalam dan terus dilestarikan hingga saat ini.

Setiap hari selama Ramadan, setelah salat Ashar, Bubur Suro dibagikan kepada masyarakat sekitar. Proses pembuatannya melibatkan pengurus masjid serta warga yang bergotong-royong memasak dan mendistribusikan bubur kepada masyarakat. Salah satu pengurus Masjid Suro, Akbar, mengungkapkan bahwa setiap harinya sekitar 70 porsi Bubur Suro disiapkan untuk dibagikan kepada masyarakat. Ia menekankan bahwa tradisi ini bukan sekadar membagikan makanan, tetapi juga merupakan bentuk rasa syukur dan kepedulian terhadap sesama.

Tak hanya dinikmati oleh warga setempat, Bubur Suro juga menarik perhatian masyarakat dari luar daerah yang sengaja datang untuk mencicipi hidangan khas ini. Beberapa di antaranya bahkan membawa bubur ini pulang sebagai oleh-oleh. Akbar menambahkan bahwa kehadiran masyarakat dari berbagai daerah semakin memperkuat nilai kebersamaan dan keberagaman dalam tradisi ini. Dengan semangat gotong royong dan kebersamaan, Bubur Suro menjadi bagian tak terpisahkan dari Ramadan di Palembang.

Sensasi Buka Puasa Nusantara di Vivere Hotel, Artotel Curated

Buka puasa bukan sekadar menghilangkan rasa lapar dan dahaga, tetapi juga menjadi momen penuh kebersamaan yang dinantikan banyak orang. Untuk merayakan momen istimewa ini, Yin and Yum All Day Dining di Vivere Hotel, Artotel Curated Gading Serpong menghadirkan paket spesial bertajuk “Waktunya Indonesia Berbuka”. Konsep ini mengajak para tamu untuk menikmati kelezatan kuliner khas Nusantara dengan cita rasa autentik dalam semangat “act like a local”.

Beberapa hidangan andalan yang disajikan antara lain Ayam Betutu, Tongseng Daging, Ikan Masak Woku, serta berbagai pilihan makanan khas daerah lainnya. Tengku Edward Suren, Food & Beverage Manager Vivere Hotel, Artotel Curated, menyatakan bahwa tahun ini pihaknya ingin lebih menonjolkan menu lokal yang sesuai dengan cita rasa daerah. Tamu juga dapat menikmati hidangan khas Tangerang, seperti Nasi Gonjreng dan Laksa, yang semakin memperkaya pengalaman berbuka puasa.

Selain sajian Nusantara, tersedia pula hidangan khas Timur Tengah seperti Shawarma Ayam, Nasi Briyani, dan Butter Chicken Curry yang melengkapi menu berbuka. Berbagai hidangan ini disajikan dalam buffet yang mencakup makanan pembuka seperti gorengan dan kurma hingga makanan penutup seperti aneka kue dan chocolate fountain. Salah satu menu yang paling direkomendasikan adalah Soto Mie Bogor, dengan kuah kaldu gurih yang kaya rempah serta sensasi pedas yang menggugah selera.

Untuk menambah suasana hangat, tamu akan ditemani musik akustik setiap Jumat dan Sabtu pada minggu kedua dan ketiga Ramadan. Penawaran spesial juga tersedia, seperti promo Pay 4 Get 5 seharga Rp 228.000++ per orang pada minggu pertama dan keempat Ramadan, serta paket banquet Rp 258.000 untuk acara berbuka dalam jumlah besar.

Jalakotek Majalengka, Camilan Gurih yang Bikin Ketagihan

Jalakotek adalah camilan khas Majalengka yang memiliki cita rasa gurih, asin, dan pedas. Makanan ini dibuat dari campuran tepung terigu dan tepung tapioka sebagai bahan utama. Di dalamnya terdapat isian yang terdiri dari tumisan tahu, ayam cincang, tauge, atau wortel yang dicampur dengan sambal, memberikan sensasi rasa yang kaya dan lezat. Setelah digoreng, jalakotek semakin nikmat dengan tambahan taburan bubuk cabai kering atau sambal yang membuatnya semakin menggugah selera, terutama jika disantap selagi hangat.

Kuliner ini cukup populer di kalangan masyarakat Majalengka, terutama anak muda dan pencinta kuliner. Majalengka sendiri merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang berbatasan dengan Kabupaten Indramayu di utara. Keberadaan jalakotek menambah kekayaan kuliner daerah tersebut dan menjadi salah satu makanan ringan favorit warga lokal.

Bagi yang ingin mencoba membuat jalakotek sendiri di rumah, langkah pertama adalah menyiapkan bahan-bahannya. Untuk kulitnya, diperlukan campuran tepung tapioka, tepung terigu, air panas, serta sedikit garam dan kaldu bubuk. Sedangkan isiannya dibuat dari tahu kuning yang dipotong kecil-kecil, wortel, bawang putih, cabai merah keriting, cabai rawit, serta bumbu pelengkap seperti garam, gula, dan merica.

Proses pembuatan jalakotek dimulai dengan menghaluskan bawang putih dan cabai sebagai bumbu isian. Tumis bumbu tersebut hingga harum, lalu masukkan wortel dan masak hingga empuk. Setelah itu, tambahkan tahu, aduk merata, dan beri bumbu sesuai selera. Untuk kulitnya, campurkan semua bahan dan uleni dengan air panas sedikit demi sedikit hingga kalis. Setelah adonan siap, bagi menjadi beberapa bagian dan pipihkan dengan rolling pin. Tambahkan satu sendok makan isian di tengah, lalu lipat dan rapatkan pinggirannya seperti pastel.

Setelah jalakotek siap dibentuk, panaskan minyak goreng dalam jumlah yang cukup. Goreng hingga warnanya berubah menjadi kuning kecoklatan, lalu angkat dan tiriskan. Agar semakin lezat, tambahkan taburan bubuk cabai kering atau sambal sesuai selera. Jalakotek siap disajikan dan dinikmati sebagai camilan lezat kapan saja.

Kolak Pisang Manis dan Gurih, Sajian Sederhana yang Selalu Menggoda

Kolak pisang adalah hidangan tradisional yang cocok disantap kapan saja, terutama saat berbuka puasa. Kombinasi antara pisang, santan, dan gula merah menciptakan cita rasa manis dan gurih yang menggugah selera. Cara membuatnya pun cukup mudah, sehingga siapa saja bisa mencobanya di rumah dengan menggunakan bahan-bahan yang tersedia dengan mudah.

Untuk membuat kolak pisang yang lezat, siapkan beberapa buah pisang kepok yang telah dipotong serong, santan cair, gula merah serut, daun pandan, air, dan sedikit garam. Tahap awal yang harus dilakukan adalah mendidihkan air bersama gula merah dan daun pandan hingga semuanya larut. Setelah itu, saring larutan tersebut agar bersih dari kotoran. Setelah itu, tambahkan potongan pisang ke dalam larutan gula, kemudian masak dengan api kecil hingga teksturnya mulai melunak.

Setelah pisang matang, tuangkan santan secara perlahan sambil terus diaduk agar tidak pecah. Tambahkan sejumput garam untuk memperkaya rasa. Didihkan sambil terus mengaduk agar santan tetap halus dan tidak mengalami penggumpalan. Setelah matang, angkat dan diamkan sejenak sebelum disajikan.

Kolak pisang bisa dinikmati dalam keadaan hangat maupun dingin, sesuai selera. Tekstur pisang yang lembut berpadu dengan kuah santan yang kaya rasa membuat sajian ini begitu nikmat. Cocok sebagai menu berbuka puasa yang menghangatkan atau sekadar camilan di hari biasa. Rasanya yang manis, gurih, dan legit dijamin membuat siapa pun ketagihan.

Kelezatan yang Menyatukan: Demo Masak Indonesia di Tanah Sakura

Sebuah acara menarik berlangsung di Tokyo, yang bertujuan memperkenalkan kekayaan kuliner Nusantara kepada masyarakat Jepang. Demo masak ini menampilkan berbagai hidangan tradisional Indonesia, disajikan oleh chef ternama dari tanah air. Selain untuk memperkenalkan masakan Indonesia, acara ini juga berfungsi untuk mempererat hubungan budaya antara kedua negara.

Para chef yang hadir membawa resep-resep autentik dari berbagai daerah di Indonesia, seperti rendang, soto, dan nasi goreng. Mereka memperagakan keterampilan memasak yang menakjubkan, sembari menjelaskan bahan-bahan dan teknik memasak khas Indonesia. Salah satu chef menyatakan, “Kami sangat antusias berbagi kelezatan kuliner Nusantara dengan masyarakat Jepang. Ini adalah kesempatan untuk menunjukkan keragaman dan kelezatan masakan Indonesia.”

Pengunjung tidak hanya menyaksikan demo masak, tetapi juga berkesempatan untuk terlibat langsung dalam sesi memasak. Mereka diajak mencoba beberapa teknik, seperti menggiling bumbu dan mencicipi bahan-bahan segar. Kehadiran chef yang ramah dan berbagi tips membuat suasana semakin ceria. Salah satu pengunjung menuturkan, “Pengalaman ini sangat menyenangkan dan edukatif. Saya terkesan dengan kompleksitas bumbu-bumbu Indonesia.”

Selain demo masak, acara ini juga menampilkan pertunjukan budaya Indonesia, termasuk tarian tradisional dan musik gamelan. Para pengunjung tampak antusias dan terpesona dengan keindahan budaya Indonesia yang ditampilkan. “Ini adalah pengalaman berharga. Saya tidak hanya belajar cara memasak masakan Indonesia, tetapi juga tentang budaya dan tradisi yang menyertainya,” ungkap salah satu peserta.

Diharapkan, acara ini dapat memperkuat hubungan budaya antara Indonesia dan Jepang melalui kuliner. Penyelenggara berharap bahwa demo masak ini membuka peluang lebih lanjut untuk kolaborasi di bidang kuliner dan budaya di masa mendatang. “Kami berharap acara ini menjadi jembatan yang menghubungkan kedua negara dan memperkenalkan lebih banyak orang pada keindahan kuliner Indonesia,” kata salah satu penyelenggara.