5 Kafe di Salatiga yang Cocok untuk Melepas Penat dan Menikmati Kopi

Salatiga, meskipun sering kali tidak terlalu dikenal sebagai tujuan wisata utama di Jawa Tengah, sebenarnya menawarkan berbagai tempat yang menyenangkan untuk dikunjungi. Salah satunya adalah kafe-kafe dengan suasana nyaman yang cocok untuk bersantai atau melepas penat.

Banyak orang mungkin lebih familiar dengan kota-kota besar seperti Solo dan Semarang sebagai destinasi wisata populer di Jawa Tengah. Namun, Salatiga menawarkan pengalaman kuliner yang beragam dan menggugah selera, serta tempat-tempat nongkrong yang tenang dan asri.

Berikut adalah beberapa kafe yang wajib dikunjungi di Salatiga jika Anda mencari tempat nyaman untuk menikmati waktu santai:

  1. Kayu Arum
    Kayu Arum adalah sebuah resort bergaya klasik yang dikelilingi oleh pepohonan rindang, menciptakan suasana yang tenang dan sejuk. Berlokasi di Jalan Magersari, Argomulyo, Salatiga, resort ini juga memiliki kafe tersembunyi yang dikenal sebagai ‘hidden gem’. Di sini, pengunjung bisa menikmati secangkir kopi sambil menikmati pemandangan alam yang asri. Harga menu makanan dan minuman mulai dari Rp 30.000.
  2. Cindy’s Salatiga
    Cindy’s Salatiga, yang berlokasi di Jalan Anggrek 2 No. 190, menawarkan atmosfer yang sejuk dan menenangkan, cocok untuk menikmati waktu sore dengan secangkir kopi. Kafe ini memiliki beragam pilihan kopi, seperti es kopi susu gula aren, es kopi susu hazelnut, dan affogato. Harga minuman di sini bervariasi, mulai dari Rp 17.000 hingga Rp 25.000.
  3. 1915 Arts Koffie Huis
    Jika Anda mencari kafe dengan nuansa klasik, 1915 Arts Koffie Huis bisa menjadi pilihan. Terletak di Jalan Buk Suling No. 17, kafe ini berada di dalam bangunan peninggalan Belanda yang telah berdiri sejak 1915. Dengan dikelilingi pepohonan, tempat ini sangat cocok untuk menikmati berbagai pilihan kopi dan hidangan lainnya dengan harga mulai dari Rp 30.000.
  4. Pagi Menyapa
    Pagi Menyapa adalah sebuah kafe kecil yang nyaman di Jalan Argowiyoto, Argomulyo, Salatiga. Tempat ini ideal untuk bersantai sambil menikmati beragam pilihan minuman kopi dan non-kopi, seperti caffe latte, es kopi floral, red velvet, dan matcha. Harga minuman di sini berkisar antara Rp 18.000 hingga Rp 31.000.
  5. Nilu Kopi Salatiga
    Untuk Anda yang mencari tempat dengan pemandangan alam yang memukau, Nilu Kopi Salatiga bisa menjadi pilihan yang sempurna. Terletak di Jalan Siranda Raya Bancaan, kafe ini menyuguhkan pemandangan sawah dan gunung yang menenangkan. Menunya bervariasi, mulai dari es kopi tiramisu, caramel macchiato, hingga mojito, dengan harga mulai dari Rp 7.000 hingga Rp 18.000.




Warisan Kuliner: Bakery-Bakery Tertua di Indonesia yang Tetap Laris

Sudah berdiri sejak ratusan tahun lalu, sejumlah toko roti di Indonesia masih bertahan hingga sekarang dan tetap menjajakan roti jadul yang digemari sejak era kolonial Belanda. Meski tampilannya klasik, cita rasa dan teksturnya tetap menjadi favorit.

Beberapa toko roti kuno ini dikenal karena mampu mempertahankan keaslian resep roti mereka yang empuk dan lezat sejak dulu. Meski menggunakan metode tradisional, varian rasa yang ditawarkan tetap beragam dan menarik.

Deretan bakery tertua di Indonesia ini masih jauh dari nuansa modern. Bahkan, sebagian di antaranya sudah hadir sejak zaman penjajahan dan tetap beroperasi hingga kini.

Menjelajahi toko-toko roti lawas ini serasa membawa kita menyusuri lorong waktu ke masa lampau. Interior, suasana, bahkan proses pembuatannya pun mempertahankan sentuhan klasik dari abad ke-19.

1. Toko Roti Ganep – Solo

Toko roti legendaris ini mulai beroperasi di kota Solo pada tahun 1881. Didirikan oleh pasangan keturunan Tionghoa, Thang Tiang San dan Au Lek Nio, usaha ini kini diteruskan hingga generasi keenam. Roti khas mereka, Roti Kecik, terbuat dari ketan dan kayu manis yang dipanggang hingga kering. Camilan ini konon menjadi favorit keluarga Keraton Kasunanan.

2. Toko Roti Go – Purwokerto

Di Purwokerto, ada sebuah toko roti bernama Go yang sudah berdiri sejak 1898. Toko ini didirikan oleh pasangan Go Kwe Ka dan Oei Oak Ke Nio, dan tetap menjaga atmosfer klasik dengan resep turun-temurun dari keluarga. Salah satu roti andalannya adalah Amandelbrood, roti manis yang berisi kacang cokelat dan dihiasi gula. Selain itu, mereka juga menyediakan beragam roti asin dengan berbagai isian.

3. Tan Ek Tjoan – Jakarta & Bogor

Sudah berusia lebih dari satu abad, Tan Ek Tjoan tetap menjadi pilihan banyak orang. Toko roti ini mempertahankan cara berjualan tradisional, seperti menggunakan sepeda dan gerobak kayu. Produk unggulannya antara lain roti gambang dan roti tawar lembut, serta roti manis dengan varian rasa seperti mocca, pandan, dan sarikaya.

4. Toko Oen – Semarang

Toko Oen memulai usaha sebagai toko kue kering di Yogyakarta pada tahun 1922, lalu membuka cabang di Semarang pada 1936. Nama “Oen” diambil dari panggilan akrab pemiliknya, Opa dan Oma Oen. Roti yang disajikan di sini memadukan rasa Tionghoa, Belanda, dan Indonesia. Saat ini, Toko Oen dikenal tidak hanya sebagai toko roti, tetapi juga sebagai restoran yang menyajikan beragam menu lezat serta oleh-oleh khas Semarang.

5. Sumber Hidangan – Bandung

Sebelum menggunakan nama yang ada sekarang, toko ini sempat dikenal dengan nama Belanda, Het Snoephuis, saat pertama kali dibuka pada tahun 1929. Mereka tetap mempertahankan resep asli Belanda dengan sedikit modifikasi. Nama-nama roti yang dijual pun masih menggunakan bahasa Belanda, seperti Melkbrood, Ananas Tartje, dan Amsterdamse korst. Mengunjungi toko ini memberikan sensasi seperti melangkah ke masa lalu, karena interior dan suasananya dipertahankan dengan sangat otentik.

Es Teler 77 Kehilangan Penciptanya, Murniati Widjaja, yang Telah Meninggal Dunia

Restoran legendaris Es Teler 77 berduka setelah mendengar kabar meninggalnya Murniati Widjaja, pencipta resep Es Teler 77. Informasi ini disampaikan melalui akun Instagram resmi @esteler77.id, yang mengungkapkan bahwa beliau telah tutup usia. Dalam unggahan Instagram tersebut, keluarga besar Es Teler 77 mengungkapkan, “Keluarga besar Es Teler 77 berduka cita. Selamat jalan, Oma.”

Unggahan ini mencantumkan foto Murniati Widjaja yang tampak bugar di masa lalu, yang mengenang jasa besar beliau sebagai pendiri dan pencipta resep Es Teler 77.

Awal Mula Resep Es Teler 77

Murniati Widjaja dikenal sebagai pencipta resep Es Teler yang telah menjadi ikon kuliner Indonesia. Pada tahun 1981, Murniati yang kala itu seorang ibu rumah tangga mengikuti sebuah lomba memasak es teler. Dengan keahlian memasak yang dimilikinya, ia menciptakan racikan es teler yang terdiri dari irisan nangka segar, kelapa muda, dan alpukat yang disiram dengan es serut dan sirup spesial. Karya racikannya berhasil meraih kemenangan di lomba tersebut, dan membawa beliau mendapatkan predikat juara.

Mendirikan Es Teler 77

Atas kesuksesan resep tersebut, menantu Murniati, Sukyatno Nugroho, terinspirasi untuk membuka restoran dengan menu utama es teler. Pada tahun 1982, mereka membuka restoran pertama Es Teler 77 di Duta Merlin, Jakarta Pusat. Restoran ini, yang merupakan bisnis keluarga, didirikan bersama suami Murniati, Trisno Budianto, dan putri mereka, Yenny Setia, serta Sukyatno Nugroho.

Seiring waktu, menu es teler yang disajikan di restoran ini semakin populer, didukung oleh berbagai hidangan lezat hasil masakan tangan Murniati dan Yenny. Restoran ini pun segera menjadi pilihan favorit banyak orang.

Perkembangan Es Teler 77

Pada tahun 1987, Es Teler 77 mulai mengubah model bisnisnya menjadi waralaba, yang menjadi salah satu tonggak sejarah dalam perkembangan restoran ini. Gerai pertama waralaba dibuka di Solo, dan sejak saat itu, Es Teler 77 mulai berkembang pesat di seluruh Indonesia. Saat ini, restoran ini memiliki lebih dari 140 cabang di seluruh tanah air.

Ekspansi Internasional

Tidak hanya sukses di dalam negeri, Es Teler 77 juga melebarkan sayapnya ke luar negeri. Gerai pertama di luar Indonesia dibuka di Singapura pada tahun 1988, meskipun sudah tutup beberapa tahun lalu. Selain itu, pada tahun 2000, Es Teler 77 membuka cabang di Melbourne, Australia. Gerai ini tidak hanya menarik minat diaspora Indonesia, tetapi juga warga lokal yang tertarik dengan kuliner Indonesia.

Menu Khas Es Teler 77

Es Teler 77 menawarkan berbagai menu lezat yang menggugah selera. Tentu saja, menu utama yang menjadi favorit adalah Es Teler, yang tersedia dalam dua varian: Es Teler 77 dan Es Teler Durian. Di samping itu, restoran ini juga menyajikan berbagai hidangan Indonesia lainnya, seperti bakso, mie ayam, ayam bakar, nasi goreng, dan soto ayam.

Baru-baru ini, mereka bahkan memperkenalkan menu baru, yaitu Es Teler Se-Ember yang disajikan dalam ember besar, yang menawarkan pengalaman berbeda bagi para pengunjung.

Pilihan Menu AYCE Unik: Nikmati Bakso dan Pempek Sepuasnya

Restoran dengan konsep AYCE (All You Can Eat) biasanya menyajikan berbagai pilihan daging panggang atau shabu-shabu. Namun, ada juga restoran dengan menu AYCE yang menawarkan hidangan khas Indonesia, seperti pempek dan bakso.

Konsep AYCE memberi kesempatan bagi pengunjung untuk menikmati makanan sepuasnya dengan harga dan durasi yang telah ditentukan.Biasanya, pengunjung bisa makan sekenyangnya dalam durasi yang dibatasi, mulai dari 60 menit hingga 90 menit.

Pada umumnya, restoran AYCE di Indonesia menyajikan hidangan seperti daging panggang ala Jepang dan Korea, serta hidangan berkuah seperti hot pot dan shabu-shabu.Harga yang ditawarkan biasanya mulai dari Rp 99.000 per orang.

Namun, terdapat juga restoran AYCE yang lebih unik dengan menyajikan kuliner Indonesia. Beberapa restoran bahkan menawarkan hidangan seperti bakso atau pempek sepuasnya dengan harga yang cukup terjangkau, mulai dari Rp 50.000 per orang.

Berikut adalah lima restoran dengan konsep AYCE yang menawarkan menu khas Indonesia:

  1. AYCE Durian

Beberapa tempat menawarkan pengalaman AYCE durian, seperti yang dapat ditemukan di acara Pesta Durian oleh Durian Keliling. Gerai ini biasanya hadir di beberapa mal di Jakarta, termasuk di Mal Kota Kasablanka, dengan harga sekitar Rp 99.000 – Rp 189.000 per orang. Pengunjung dapat menikmati berbagai jenis durian lokal serta olahan durian dalam durasi 60 menit.

  1. AYCE Pempek

Di Kedoya, Jakarta Barat, ada restoran Pempek Yuk yang menawarkan paket AYCE pempek, dengan harga mulai dari Rp 69.000 hingga Rp 99.000 per orang. Pempek Sari Belido di Kelapa Gading, Jakarta Utara juga menawarkan konsep serupa dengan harga Rp 99.000, di mana pengunjung bisa menikmati berbagai jenis pempek.

  1. AYCE Bakso

Beberapa tempat bakso juga mengusung konsep AYCE, seperti Wuareg Bakso di Citra Raya, Tangerang, yang menawarkan bakso sepuasnya dengan harga Rp 30.000. Bakso Neng Amor di Bogor juga menawarkan AYCE seharga Rp 25.000, dengan berbagai pilihan bakso dan topping lainnya.

  1. AYCE Nasi Padang

Bagi penggemar nasi Padang, ada restoran yang menawarkan menu AYCE dengan berbagai pilihan lauk, sayuran, dan nasi. Salah satu tempat yang menawarkan konsep ini adalah Restoran Sederhana di beberapa lokasi di Jakarta, dengan harga sekitar Rp 99.000 per orang.

  1. AYCE Kuliner Nusantara

Di Bandung, terdapat restoran Sha-Waregna yang menawarkan AYCE dengan berbagai hidangan khas Nusantara, seperti siomay, nasi goreng, mie ayam, dan lainnya, dengan harga sekitar Rp 80.000 per orang. Pondok Sakpore di Tangerang Selatan juga menawarkan konsep AYCE kuliner Nusantara dengan harga mulai dari Rp 50.000 per orang.

Dengan berbagai pilihan tersebut, restoran AYCE menawarkan pengalaman makan yang unik, memadukan konsep internasional dengan kuliner lokal Indonesia.

Mega Ramen dengan 23 Lembar Daging: Sensasi Topping Super Gurih!

Biasanya, ramen diberi topping beberapa lembar daging sebagai pelengkap. Namun, bagaimana jika jumlahnya mencapai 23 lembar? Restoran Kitakata Ramen Bannai menawarkan pengalaman makan ramen dengan topping daging babi dalam jumlah yang sangat melimpah, namun tetap dengan harga yang cukup terjangkau.

Kitakata Ramen Bannai adalah jaringan restoran ramen ternama yang memiliki lebih dari 60 cabang di Jepang, serta beberapa lokasi di Amerika Serikat dan Eropa, termasuk di California, Illinois, dan Frankfurt.

Salah satu menu andalan mereka di Jepang adalah ramen dengan topping chashu daging babi. Versi standar dari menu ini menggunakan 5 lembar chashu yang bisa dinikmati dengan harga sekitar 870 yen (sekitar Rp 102 ribu). Jika ingin lebih banyak daging, ada varian Chashu Ramen yang berisi 13 lembar chashu dengan harga 1290 yen (sekitar Rp 151.700).

Namun, yang benar-benar menarik perhatian adalah Mega Chashu Ramen, yang mengandung 23 lembar chashu daging babi. Menu ini dijual seharga 1890 yen (sekitar Rp 222 ribu), yang terbilang cukup terjangkau jika melihat porsi ramen yang sangat besar dan banyaknya topping daging babi.

Rasakan Keunikan Mega Chashu Ramen

Mega Chashu Ramen ini memang menyuguhkan sensasi berbeda. Porsi ramen ini begitu melimpah hingga mie ramen hampir tidak terlihat, tertutup oleh tumpukan chashu yang gurih dan lezat. Seorang reporter dari Sora News 24, P.K., yang mencoba menu ini, merasa takjub dengan besarnya porsi serta rasa chashu yang kaya bumbu dan tekstur lemak yang pas.

Setelah beberapa suapan daging babi, P.K. bahkan merasa kaget karena masih ada banyak lagi sisa daging yang belum dimakan. Baru setelah itu, mie ramen yang kenyal dan tebal muncul, dipadukan dengan kuah kaldu yang menyegarkan dan gurih.

Aturan Khusus untuk Mega Chashu Ramen

Ada beberapa aturan yang perlu diperhatikan jika ingin mencoba Mega Chashu Ramen di restoran ini. Pertama, menu ini hanya dapat dinikmati di tempat (tidak bisa dibawa pulang). Kedua, porsi ramen ini tidak bisa di-upsize menjadi lebih besar. Ketiga, pengunjung disarankan untuk menghabiskan seluruh ramen dan daging babinya, karena sisa makanan tidak diperbolehkan dibawa pulang. Keempat, setiap pengunjung wajib memesan satu porsi Mega Chashu Ramen untuk dirinya sendiri, tidak boleh berbagi.

Promo untuk Mega Chashu Ramen ini hanya berlaku hingga 18 April 2025, jadi bagi pecinta ramen, pastikan untuk mencobanya sebelum tanggal tersebut.

Mengenal Chashu Daging Babi

Chashu daging babi merupakan salah satu topping yang sangat populer di Jepang. Biasanya, daging yang digunakan berasal dari bagian babi yang berlemak, seperti perut, bahu, atau pinggang. Proses pembuatannya melibatkan penggulungan potongan daging dan memasaknya perlahan dengan bumbu hingga teksturnya menjadi sangat lembut dan mudah hancur di mulut.

Hakon Ethnic: Kafe Teduh dengan Ceremonial Matcha Asli dari Kyoto

Di tengah hiruk-pikuk gedung-gedung tinggi Jakarta, ada sebuah kafe yang menawarkan suasana teduh, dikelilingi oleh pepohonan hijau yang segar. Kafe ini menyajikan menu menggunakan matcha seremonial asli Jepang.

Seiring dengan tren kopi yang terus berkembang, kini minum teh juga mulai banyak digemari. Banyak kafe yang khusus menyajikan teh autentik, termasuk matcha.

Kafe ini tidak main-main, karena menggunakan ceremonial matcha yang diimpor langsung dari Jepang, dengan kualitas yang tak perlu diragukan lagi. Salah satunya adalah kafe bernama Hakon.

Setelah sukses dengan cabang pertama di Depok, Hakon kini membuka cabang kedua di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan. Di cabang keduanya, kafe ini mengusung konsep yang berbeda.

Detail Informasi Hakon Ethnic
Nama Tempat: Hakon Ethnic
Alamat: Jl. Taman Setia Budi II No.11 5, RT.5/RW.3, Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12910
No. Telp: –
Jam Operasional: 08.00 – 22.00
Estimasi Harga: Mulai dari Rp 45.000
Tipe Kuliner: Serba matcha
Fasilitas:

  • Dine in
  • Parkir
  • Galeri keramik

1. Kolaborasi dengan Galeri Keramik
Hakon Ethnic bekerja sama dengan galeri keramik milik F Widayanto. Begitu masuk ke kafe, pengunjung akan disambut dengan karya seni yang sangat estetis. Di lantai satu, kamu bisa menikmati berbagai karya seni dari patung, keramik, pahatan kayu, hingga kain, yang juga berfungsi sebagai dekorasi, memberikan kesan etnik.

2. Suasana Teduh di Bawah Pepohonan
Hakon Ethnic menawarkan suasana yang sangat tenang dan nyaman, dengan banyak pepohonan hijau yang memberikan rasa teduh. Konsep kafe ini sangat kental dengan nuansa Jepang, ditambah dengan bar yang minimalis dan bersih. Ada area indoor dan outdoor, namun area outdoor yang dipenuhi pepohonan tinggi hingga lantai 3 memberikan suasana yang paling teduh dan berbeda dari kebanyakan kafe di Jakarta.

3. Menggunakan Ceremonial Matcha Asli Jepang
Setiap sajian matcha di Hakon Ethnic menggunakan ceremonial matcha yang diimpor langsung dari Kyoto, Jepang. Salah satu menu yang bisa dicoba adalah Matcha No 57, yang disajikan dengan metode cold whisk. Dengan rasio 4 gram matcha, 60 ml susu cold whisk, dan 60 ml susu, minuman ini menawarkan rasa pahit segar khas rumput, dengan campuran susu yang memberikan keseimbangan rasa manis dan pahit yang tebal.

4. Perpaduan Espresso dan Ceremonial Matcha
Pecinta kopi bisa mencoba racikan unik antara espresso dan ceremonial matcha dalam menu Smokypresso, yang dijual seharga Rp 40.000. Menggunakan hojicha, kombinasi 20 ml espresso, 100 ml susu, dan 3 gram hojicha menghasilkan rasa umami yang lembut dengan tekstur yang ringan dan berbusa.

5. Dessert Serba Matcha
Untuk melengkapi pengalaman menikmati matcha, Hakon Ethnic menawarkan berbagai pilihan dessert matcha. Salah satu favorit adalah Matcha Cheesecake, yang dihargai Rp 50.000. Cheesecake ini terbuat dari adonan matcha yang disajikan dengan topping matcha bubuk, dengan ukuran besar dan tekstur yang lembut. Ada juga Matcha Terrine seharga Rp 40.000, dengan rasa matcha yang kuat dan tekstur custard yang padat.

5 Makanan Kaki Lima Indonesia Masuk Daftar Terbaik versi TasteAtlas

Dalam daftar 50 makanan kaki lima terbaik versi TasteAtlas, sejumlah hidangan asal Indonesia turut menghiasi peringkat tersebut.Lima di antaranya bahkan berhasil masuk dalam 20 besar.
Keanekaragaman kuliner Indonesia tak hanya dihargai oleh penduduknya, tetapi juga patut dibanggakan di kancah internasional. Citarasa khas Indonesia yang kaya rempah sulit untuk ditemukan di negara lain, meski mereka berusaha meniru bahan-bahan yang serupa.

TasteAtlas, sebagai kurator kuliner kelas dunia, memiliki daftar makanan kaki lima terbaik. Di antara 50 makanan teratas, hidangan tradisional Indonesia turut menghiasi peringkat tersebut.

Setidaknya lima makanan khas Indonesia berhasil masuk dalam 20 besar, mulai dari siomay hingga sate Madura, yang dinobatkan sebagai sebagian makanan kaki lima terbaik di dunia.

Berikut adalah 5 makanan Indonesia yang masuk dalam daftar 50 Makanan Kaki Lima Terbaik versi TasteAtlas:

  1. Siomay
    Siomay berada di peringkat ketiga dengan rating 4,7 dalam daftar 50 Makanan Kaki Lima Terbaik versi TasteAtlas. Di situs resmi mereka, siomay disebut sebagai comfort food paling populer di Indonesia. Makanan ini, yang mirip dengan dimsum, dimasak dengan cara dikukus dan disajikan dalam keadaan hangat. Namun, komposisinya berbeda, mencakup otak-otak, siomay, tahu kukus, kentang kukus, kol kukus, dan pare. Keistimewaan siomay terletak pada bumbu kacang yang kental dan gurih, ditambah dengan kecap manis dan perasan jeruk limau yang menyegarkan.
  2. Batagor
    Batagor, yang sering dijual berdampingan dengan siomay, menempati urutan ke-15 dalam daftar makanan kaki lima terbaik. Nama Batagor merupakan singkatan dari baso tahu goreng, yang artinya makanan ini digoreng hingga renyah, meskipun sekilas mirip dengan siomay. Batagor berasal dari Bandung dan sudah dikenal sejak 1980-an, menggabungkan budaya kuliner Sunda dan China.
  3. Sate Kambing
    Selain sate sapi, sate kambing juga populer di Indonesia. Daging kambing memiliki aroma dan tekstur yang khas, yang memerlukan penanganan khusus dalam pengolahannya. Salah satu cara populer adalah dengan dibakar menjadi sate, yang banyak ditemukan di berbagai daerah. Sate kambing disajikan dengan bumbu kacang atau kecap pedas yang menggugah selera.
  4. Sate Babi
    Sate babi juga menjadi salah satu makanan kaki lima terlezat asal Indonesia. Hidangan sate, yang dapat menggunakan berbagai jenis daging, sangat populer di Indonesia. Sate babi menempati peringkat 20 dalam daftar makanan kaki lima terbaik, setelah sate kambing. Daging babi memiliki tekstur yang lembut, berada di antara daging sapi dan ayam, dan hanya tersedia di daerah dengan mayoritas non-Muslim.
  5. Sate Madura
    Sate Madura, meskipun berada di peringkat 21, sangat berpengaruh dalam mempopulerkan kuliner Indonesia. Sate ini menggunakan daging ayam atau kambing yang dibakar dengan cara unik—daging dipotong lebih tipis daripada sate pada umumnya. Teknik memasaknya membuat sate Madura tetap empuk dan tidak mudah hangus. Selain bumbu kacang, sate Madura disajikan dengan acar yang memberikan kesegaran pada setiap gigitan.

Sejarah di Balik California Roll: Bukan Asli Jepang!

California roll dikenal luas sebagai salah satu jenis sushi yang populer di restoran-restoran Jepang. Namun, sushi ini sebenarnya bukan berasal dari Jepang. Berikut adalah asal-usulnya.

Sushi memiliki berbagai jenis, dan salah satunya adalah uramaki, sushi gulung dengan beragam bahan. Salah satu uramaki yang sangat terkenal adalah California roll.

California roll terdiri dari nasi yang dibungkus dengan nori, diisi dengan kani (crabstick), mentimun, dan alpukat. Pada bagian atasnya, terdapat topping biji wijen atau tobiko.

California roll menjadi sangat populer di restoran sushi di berbagai negara. Banyak orang menyukai menu ini karena rasanya yang gurih, segar, dan teksturnya yang renyah.

Walaupun sangat digemari, banyak orang berpendapat bahwa California roll bukanlah jenis sushi tradisional dari Jepang. Beberapa bahkan menyebutkan bahwa sushi ini berasal dari Amerika Serikat, tepatnya California atau Kanada.

Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang sejarah California roll:

  1. Perdebatan Asal-usul California Roll

    Asal-usul California roll memunculkan perdebatan sengit. Beberapa orang berpendapat bahwa sushi ini bukan berasal dari Jepang, tetapi ada pula yang mengklaim bahwa penemunya adalah orang Jepang. Secara umum, diyakini bahwa California roll pertama kali diperkenalkan di sebuah restoran sushi di Amerika pada akhir 1960-an, yaitu restoran Kawafuku yang berada di Little Tokyo, Los Angeles, Amerika Serikat. Penulis Andrew F. Smith dalam bukunya “American Tuna: The Rise and Fall of an Improbable Food” juga menyebutkan dua kemungkinan tentang penciptaan California roll. Salah satunya adalah Ichiro Mashita, seorang koki sushi dari restoran Tokyo Kaikan di Los Angeles, yang bersama asistennya, Teruo Imaizumi, menciptakan California roll dengan menggantikan tuna yang sulit didapat dengan alpukat. Mereka juga menambahkan daging kepiting untuk memberi cita rasa seafood. Ada juga klaim dari chef lain, Ken Seusa, yang mengaku sebagai penemu California roll. Seusa dikenal menggunakan bahan-bahan non-Jepang dalam masakannya, seperti saus pedas dan mayones.
  2. Penemu Asli California Roll

    Selain klaim di atas, ada juga pendapat dari seorang chef sushi bernama Hidekazu Tojo, yang mengaku sebagai pelopor California roll. Di restoran sushi miliknya, Tojo’s Restaurant di Vancouver, Kanada, sajian ini dikenal dengan nama Tojo Maki, yang pertama kali dibuat pada awal 1970-an. Menurut Tojo, banyak pelanggan dari Amerika Utara yang datang untuk menikmati makanan Jepang, tetapi tidak suka dengan rasa nori. Oleh karena itu, ia membalik cara penggulungan sushi sehingga nori tersembunyi. Tojo menggunakan kepiting dan alpukat, serta bahan lain seperti bayam, telur, dan biji wijen, untuk menciptakan cita rasa yang baru. Tojo Maki akhirnya dikenal luas sebagai California roll setelah menyebar ke Amerika Serikat.
  3. Sushi Fusion yang Populer

    California roll menjadi contoh sukses dari kreasi sushi fusion yang menggabungkan bahan-bahan tradisional dengan bahan internasional. Hingga kini, California roll tetap menjadi salah satu menu sushi yang paling populer di restoran-restoran, termasuk di Indonesia, dengan harga mulai dari Rp 20.000-an per porsi. Chef terkenal Masaharu Morimoto juga memberikan pendapat mengenai California roll, menyebutnya sebagai inovasi yang membuka wawasan tentang potensi menggabungkan sushi tradisional dengan cita rasa internasional, yang menginspirasi eksperimen dengan bahan-bahan baru.

10 Restoran Chinese Ikonik di Jabodetabek yang Sudah Beroperasi Selama Puluhan Tahun

Selain kuliner khas Indonesia, restoran yang menyajikan masakan Chinese juga sangat diminati. Banyak di antaranya yang sudah dikenal lama dengan resep autentik yang telah ada sejak lebih dari satu abad. Hidangan ala China memang menjadi favorit banyak orang di Indonesia. Cita rasa bumbunya yang gurih dan khas sering dicari, terutama saat berkumpul bersama keluarga.

Restoran Chinese tak hanya banyak ditemukan di kawasan Pecinan, tetapi juga tersebar luas dan terbukti memiliki rasa yang istimewa. Tidak mengherankan jika beberapa di antaranya telah bertahan selama puluhan atau bahkan ratusan tahun.

Salah satu alasan keawetan restoran tersebut adalah resep otentik yang tetap dijaga. Bagi yang ingin menikmati masakan Chinese dengan cita rasa legendaris, berikut adalah beberapa pilihan restoran yang cocok dikunjungi bersama keluarga.

Berikut adalah 10 restoran Chinese legendaris di kawasan Jabodetabek yang patut dicoba:

  1. Yun Sin (Bogor)
    Restoran ini sudah ada sejak 1950 dan dikenal dengan mie kenyal serta bumbu yang sedap. Pelanggan setianya sering mengungkapkan bahwa rasa masakannya tidak pernah berubah, membuat mereka kembali lagi. Harga menu mulai dari Rp 15.000-an.
  2. Cahaya Baru (Jakarta Barat)
    Sejak 1998, restoran ini telah melalui berbagai peristiwa sejarah, termasuk kerusuhan yang memaksa pemindahan lokasi. Dengan menu andalan seperti fuyunghai dan sop ikan, Cahaya Baru tetap jadi favorit banyak orang. Menu mulai dari Rp 50.000-an.
  3. Kwetiau Sapi Ponti 68 (Tan
  4. Berdiri sejak 1989, restoran ini menyajikan hidangan khas Chinese yang cukup langka dan masih menjadi pilihan keluarga. Menu mulai dari Rp 30.000-an.
  5. Resto Kentjana (Bogor)
    Dengan suasana yang kental dengan budaya China, Resto Kentjana menawarkan beragam hidangan, mulai dari mie hingga olahan daging babi. Harga mulai dari Rp 30.000-an.
  6. Cahaya Sari (Bogor)
    Restoran ini menawarkan hidangan halal dengan harga mulai dari Rp 40.000-an, cocok untuk dinikmati bersama keluarga.
  7. Sinar Mandala (Jakarta Selatan)
    Sejak 1962, Sinar Mandala menyajikan menu khas seperti nasi goreng kepiting dan sapi lada hitam dengan resep yang tetap autentik. Harga mulai dari Rp 70.000-an.
  8. Eka Ria (Jakarta Pusat)
    Menjadi salah satu restoran tertua di Jakarta, Eka Ria tetap mempertahankan cita rasa lama yang sudah terbukti lezat selama 100 tahun. Menu mulai dari Rp 100.000-an.
  9. RM Akoen (Jakarta Selatan)
    Dikenal dengan berbagai jenis kerupuk yang sulit ditemukan di tempat lain, RM Akoen telah beroperasi sejak 1985. Harga menu mulai dari Rp 30.000-an.

Semoga informasi ini membantu Anda menemukan restoran Chinese yang legendaris di Jabodetabek.

Bosan Dengan Hidangan Santan? Coba 5 Seblak Rating Tinggi di Depok Ini!

Banyak orang mulai merasa jenuh dengan hidangan Lebaran yang berbahan santan. Jika Anda mencari sajian yang pedas dan segar, seblak yang terkenal lezat di Depok bisa menjadi pilihan yang tepat. Mari simak beberapa rekomendasi tempat seblak yang patut dicoba!

Seblak, jajanan khas Bandung, kini semakin populer di berbagai kota di Jawa Barat, termasuk Depok. Hidangan ini terdiri dari kerupuk rebus yang dipadukan dengan berbagai topping, seperti bakso, sosis, ceker ayam, dan beragam tulangan.

Seblak khas Bandung biasanya menggunakan cikur atau kencur sebagai bumbu utama, memberikan warna kuah kekuningan dengan rasa kencur yang khas. Selain itu, ada juga seblak dengan kuah merah pedas yang terbuat dari banyak cabai, dan biasanya menawarkan berbagai tingkat kepedasan.

Menemukan seblak enak di Depok bukanlah hal yang sulit. Namun, jika Anda ingin mencicipi yang paling terkenal dan mendapat rating tinggi di aplikasi ojek online, berikut beberapa tempat yang bisa menjadi pilihan.

  1. Seblak Jeletot Teh Wina 7
    Dengan rating 4,8 di aplikasi Grab, Seblak Jeletot Teh Wina 7 yang terletak di Jatijajar, banyak mendapat pujian karena rasa bumbunya yang enak, pedas, dan meresap. Menu favoritnya, Seblak Biasa, dijual seharga sekitar Rp 28 ribu. Tersedia juga berbagai topping tambahan dan level pedas dari yang tidak pedas hingga sangat pedas.
  2. Seblak Nova
    Terletak di Jalan Radar Auri Nomor 1, Seblak Nova memiliki rating 4,6 dengan lebih dari 2.000 ulasan. Seblak di sini terkenal dengan rasa yang enak dan porsinya yang mengenyangkan. Menu andalannya termasuk Seblak Ceker dan Seblak Telur dengan harga mulai dari Rp 16 ribu.
  3. Seblak Baso Aci Ikatan Cinta
    Bagi Anda yang ingin mencoba sesuatu yang berbeda, Seblak Baso Aci Ikatan Cinta menawarkan menu unik seperti Seblak Komplit Tomyam. Selain itu, Anda bisa menambah topping ekstra seperti bakso salmon, baso aci, dan berbagai pilihan lainnya.
  4. Seblak Dapur Asheeqa
    Terletak di Jalan Madrasah Nomor 30, Seblak Dapur Asheeqa menjadi pilihan favorit bagi mereka yang menyukai seblak dengan rasa pedas dan gurih. Menu populer di sini adalah Seblak Campur dengan berbagai pilihan level pedas, mulai dari tanpa cabai hingga sangat pedas.
  5. Seblak Smaput
    Seblak Smaput memiliki beberapa cabang, termasuk di Depok, dengan rating tinggi yang menunjukkan kualitas rasanya. Dengan harga mulai dari Rp 22 ribu, Anda bisa menikmati Seblak Campur dengan berbagai topping spesial seperti bakso, otak-otak, dan seafood.

Dengan banyaknya pilihan seblak di Depok, Anda tidak akan kehabisan tempat untuk mencoba hidangan pedas yang menggugah selera ini!