Es Pisang Ijo Mewah: Setampah Bisa Capai Rp 1 Jutaan!

Es pisang ijo kini hadir dalam versi premium di Jakarta, dengan harga mencapai Rp 1,2 juta per tampah yang berisi 36 buah. Hidangan ini menjadi perhatian banyak orang berkat tampilan dan rasanya yang menggugah selera!

Es pisang ijo adalah kuliner khas Bugis-Makassar yang telah dikenal luas, bahkan oleh mereka yang berasal dari luar Sulawesi. Hidangan manis ini terdiri dari irisan pisang yang dibalut tepung hijau, dilengkapi dengan bubur sumsum, sirup merah, dan susu kental manis.

Hidangan ini memiliki sejarah yang menarik. Dulu, es pisang ijo hanya disajikan pada acara kerajaan sebagai simbol kemakmuran dan keberkahan. Pada mulanya, hidangan ini hanya berupa pisang ijo dengan kuah tepung, namun seiring berjalannya waktu, berkembang dengan tambahan sirup dan es.

Jenis pisang yang digunakan dalam es pisang ijo umumnya pisang raja, barangan, atau kepok yang sudah matang. Pisang tersebut dibalut adonan tepung dan santan yang diberi pewarna alami dari daun pandan dan daun suji, menghasilkan tekstur yang kenyal, lembut, dan harum.

Rasa es pisang ijo semakin khas berkat sirup pisang ambon asal Makassar yang disebut Sirup DHT, yang sudah ada sejak tahun 1949 dan terkenal dengan kelezatannya.

Di Makassar, es pisang ijo bisa ditemukan dengan mudah di berbagai tempat makan terkenal seperti Warung Bravo, Kios La Galigo, Rumah Makan Muda Mudi, dan Warung Raja Pisang Ijo, dengan harga sekitar Rp 30 ribuan per porsi.

Di Jakarta, es pisang ijo juga dapat ditemukan di kedai-kedai khas Makassar. Salah satu yang terkenal dengan es pisang ijo premium adalah Es Pisang Ijo Cendana, yang berada di Grand Lucky SCBD, Food Hall Grand Indonesia, dan Sarinah Pasar Nusantara. Harga seporsi di sini bervariasi, dengan pilihan seperti Pisang Ijo Cendana seharga Rp 38 ribu, Pisang Ijo Special dengan tambahan bubur manis seharga Rp 40 ribu, dan Pisang Ijo Delima Rp 40 ribu.

Untuk acara besar, Pisang Ijo Cendana menawarkan Cendana Set yang berharga fantastis. Cendana Set ukuran Large yang berisi 36 buah pisang ijo dihargai Rp 1.280.000. Terdapat pula ukuran Medium dengan 20 buah seharga Rp 800.000 dan ukuran Small dengan 5 buah seharga Rp 325.000.

Es pisang ijo ini dikemas cantik dengan pelengkap bubur sumsum, sirup DHT, dan kental manis. Bahan-bahannya yang premium, alami, dan organik tanpa bahan pengawet membuatnya semakin istimewa. Sebaiknya es pisang ijo ini dikonsumsi dalam waktu 6 jam setelah dibeli agar rasa dan teksturnya tetap optimal.

Wirausahawan Muda Ini Menghasilkan Rp 146 Juta per Bulan dari Makanan Sehat Tradisional

Seorang pengusaha makanan asal India berhasil mengembangkan resep makanan sehat tradisional yang kini sukses besar. Ia berhasil meraih pendapatan ratusan juta rupiah setiap bulannya. India dikenal dengan keberagaman kuliner yang unik dan menarik, tak hanya yang berasal dari kaki lima yang sering viral, tetapi juga inovasi makanan sehat yang kini semakin berkembang. Salah satu contohnya adalah kedai sederhana bernama Vasena Poli, yang terletak di kawasan MVP Colony, Visakhapatnam, India.

Kedai ini didirikan oleh Chittem Sudheer, seorang wirausahawan muda yang memiliki gelar Magister Agroekonomi. Melalui kreativitasnya dalam memanfaatkan bahan pangan lokal, Sudheer berhasil mengenalkan millet, biji-bijian kuno yang kaya akan nutrisi namun kurang dikenal di India. Millet ini diolah menjadi hidangan sehat yang kini digemari banyak orang.

Sudheer memulai usaha kedai makannya pada tahun 2018 dengan modal awal hanya Rs 50.000 (sekitar Rp 9,8 juta). Menu andalan kedainya adalah millet idli, sebuah kue kukus gurih khas India Selatan yang dibuat dengan menggabungkan berbagai jenis millet seperti ragi, jowar, foxtail millet, dan kodo millet.

Dalam proses pembuatannya, adonan millet difermentasi dan kemudian dikukus dengan menggunakan daun vistaraku, yang memberikan aroma khas serta tambahan manfaat kesehatan. Tampilan hidangannya mirip dengan lontong atau buras. Millet idli ini disajikan dengan chutney sehat yang terbuat dari bahan lokal seperti labu botol, wortel, dan jahe, menggantikan saus chutney biasa.

Rasa yang lezat membuat kedai ini selalu ramai, bahkan menjadi pilihan sarapan favorit bagi warga sekitar. Kini, Sudheer dapat meraup omzet sekitar Rs 750.000 atau sekitar Rp 146 juta setiap bulannya.

Meski penghasilannya besar, Sudheer tetap memperhatikan kesejahteraan petani lokal. Ia membeli sekitar 700 kilogram millet setiap bulan dari petani di daerah Srikakulam, Vijayanagar, dan Visakhapatnam, dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan harga pasar. Langkah ini tidak hanya menjamin kualitas produk, tetapi juga mendukung kelestarian pertanian tradisional dan kesejahteraan petani.

Dedikasi Sudheer dalam mempromosikan makanan sehat lokal mendapatkan pengakuan dari Wakil Presiden India, M. Venkaiah Naidu, yang bahkan mengunjungi kedainya dan memberikan apresiasi melalui media sosial. Sejak saat itu, kedai Vasena Poli semakin dikenal dan menjadi simbol kesuksesan wirausaha di India.

Setiap harinya, Sudheer dapat menjual lebih dari 200 porsi millet idli sehat kepada pelanggan setianya. Banyak pembeli sudah mulai antre sejak pukul 06.30 pagi, dan harga seporsi millet idli beserta chutney-nya pun sangat terjangkau, mulai dari Rs 50 (sekitar Rp 9.800).

Kisah sukses Sudheer yang mengangkat makanan lokal dan mendukung gaya hidup sehat ini telah menginspirasi banyak penjual makanan sehat lainnya.

Kedai Nasi Kari Indonesia Jadi Primadona dengan Antrean Panjang di Singapura

Sebuah kejadian menarik terjadi di sebuah kedai di food court Singapura, di mana terlihat antrean panjang untuk sebuah kedai nasi kari khas Indonesia. Kari yang kaya rempah ini memang sangat digemari di berbagai negara, terutama di Asia Tenggara, dengan setiap negara memiliki cara unik dalam menyajikan hidangan kari dengan bumbu yang khas.

Negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, dan Singapura yang berbatasan, memiliki variasi kari yang mirip satu sama lain. Bahkan, sebuah kedai yang menyajikan nasi kari khas Indonesia di Singapura berhasil menarik perhatian banyak orang hingga antrean panjang terbentuk.

Menurut laporan Sethlui (28/4), antrean yang luar biasa ini terlihat di Bendeemer Market & Food Centre, Singapura, di mana kedai nasi kari Indonesia ini selalu ramai sejak pertama kali buka. Kedai yang dinamakan Indonesia Curry Rice ini menyajikan kari dengan cita rasa yang sangat khas Indonesia, menarik perhatian banyak pekerja kantoran yang berada di sekitar kawasan tersebut.

Pelanggan harus bersabar sekitar 15 hingga 20 menit meskipun datang lebih awal sebelum kedai dibuka pada pukul 10.45 pagi setiap harinya. Beberapa menu yang ditawarkan di sana diberi nama baru agar lebih sesuai dengan selera masyarakat lokal Singapura.

Salah satu jurnalis dari Sethlui, Christie Chua, yang juga penasaran, akhirnya bergabung dalam antrean dan mencoba dua menu yang disediakan. Salah satunya adalah Ayam Rendang dan Kari Ikan Assam.

Seporsi nasi dengan Ayam Rendang di kedai ini terdiri dari nasi putih, potongan ayam rendang, kentang, sayur kol, telur ceplok, dan sambal. Menu ini dijual dengan harga 4,5 Dolar Singapura, sekitar Rp 57.000.

Sementara untuk menu Kari Ikan Assam, disajikan dengan nasi kuning dan tumis tauge, yang dibanderol dengan harga 6 Dolar Singapura atau sekitar Rp 76.500. Nasi kuning yang disajikan memiliki warna kuning cerah khas kunyit segar dan tekstur nasi yang tidak terlalu pulen. Chua menggambarkan rasa kari ikan ini segar dengan sentuhan asam jawa yang kuat.

Walaupun rendang ayam yang disajikan lebih mirip dengan kalio atau kari ayam, Kari Ikan Assam terasa lebih sesuai dengan citra kari Indonesia. Namun, hingga saat ini belum ada informasi mengenai siapa pemilik kedai tersebut, apakah memang seorang asli Indonesia atau menu disesuaikan dengan selera lokal Singapura.

Keanekaragaman Budaya yang Membentuk Kuliner Melayu yang Kaya dan Lezat

Suku Melayu yang tersebar di sebagian besar wilayah Asia Tenggara memiliki pengaruh yang kuat dalam perkembangan budaya kuliner di kawasan tersebut. Hidangan Melayu yang kaya akan rempah-rempah seolah memiliki ciri khas tersendiri. Berdasarkan informasi dari Britannica, nenek moyang orang Melayu diperkirakan berasal dari sekelompok masyarakat yang dulunya tinggal di pesisir Kalimantan. Seiring berjalannya waktu, mereka mulai merambah ke wilayah Sumatera, Malaysia, dan sebagian daerah Sulawesi.

Istilah “Melayu” memiliki definisi yang luas dan beragam. Di era modern, keturunan suku Melayu pun terbagi menjadi berbagai kelompok, mulai dari Melayu asli hingga Melayu Peranakan.

Di Malaysia, yang mayoritas penduduknya adalah suku Melayu, kebudayaan mereka kini telah berbaur dengan berbagai pengaruh dari kelompok imigran seperti China, India, dan bangsa-bangsa dari berbagai penjuru Asia, sehingga memperkaya tradisi kuliner Melayu.

Masakan Melayu, yang terkenal dengan kekayaan rempahnya, memiliki karakteristik yang unik di Asia Tenggara. Jejak kuliner Melayu dapat ditemui di beberapa daerah Indonesia, khususnya di Sumatera dari Aceh hingga Palembang, sebagian Kalimantan, dan Sulawesi.

Salah satu ciri khas dari masakan Melayu adalah penggunaan bumbu rempah yang kompleks, dengan sedikit pengaruh masakan Oriental.Sering kali, cita rasa kuliner Melayu dihubungkan dengan pengaruh masakan dari China, Timur Tengah, dan India.

Indonesia dan Malaysia, yang berbagi sebagian besar suku yang sama, memiliki banyak kesamaan dalam hal kuliner. Hal ini sering menimbulkan perdebatan di antara kedua negara mengenai asal-usul berbagai hidangan. Banyak makanan yang memiliki kesamaan dalam hal penampilan dan nama, namun masing-masing memiliki karakteristik unik. Contohnya, Nasi Lemak yang dikenal berasal dari Malaysia, namun juga ditemukan dalam versi khas di Kepulauan Riau.

Perdebatan lainnya muncul mengenai Nasi Padang, yang sempat diklaim sebagai makanan khas Malaysia, meskipun dalam kenyataannya, baik gulai di Malaysia maupun Indonesia memiliki rasa dan bahan yang berbeda. Gulai di Indonesia, misalnya, biasanya dimasak dengan bumbu kuning kemerahan yang lebih pekat dan pedas, sementara kari di kedua negara pun memiliki ciri khas masing-masing.

Dalam rangka menelusuri penyebaran kuliner Melayu, detikfood akan mengupas tuntas asal-usul berbagai hidangan serta bagaimana mereka menyebar ke berbagai wilayah. Kami juga akan memberikan rekomendasi tempat untuk menikmati hidangan Melayu yang lezat di Indonesia. Pastikan untuk mengikuti terus informasi menarik ini di detikfood!

Menikmati Keunikan Batagor Kuah Mi Kocok yang Segar di Bandung

Batagor Bandung biasanya disajikan dengan kuah kacang yang kaya rasa dan kental. Namun, ada variasi unik di Batagor Sinar Kencana yang menghadirkan batagor dengan kuah mi kocok yang segar dan gurih. Ini menjadi alternatif yang menyegarkan bagi pecinta kuliner.

Batagor, atau bakso tahu goreng, merupakan salah satu makanan khas Bandung yang populer sebagai oleh-oleh. Banyak tempat di Bandung yang menyajikan batagor lezat, namun ada satu yang baru yang patut dicoba, yakni Batagor Sinar Kencana yang terletak di Jalan Buahbatu, Kota Bandung.

Berbeda dengan batagor pada umumnya, Batagor Sinar Kencana menawarkan paduan batagor dengan mi instan goreng serta kuah kaldu yang khas, mirip dengan mi kocok. Adonan batagornya juga lebih istimewa karena di dalamnya terdapat telur puyuh dan sebuah bakso yang pasti akan memuaskan selera penggemar batagor.

Saat mencicipi hidangan ini, terasa kenikmatan yang berbeda dengan porsi besar dan ukuran batagor yang lebih besar dari biasanya. Seorang pengunjung, Desi, mengungkapkan bahwa ia sangat menyukai batagor dengan kuah mi kocok. “Kuahnya kaya akan rempah dan membuat perut terasa hangat,” katanya. Desi menambahkan, meskipun ada pilihan untuk menambahkan saus dan kecap, ia lebih suka kuah bening yang dipadu dengan sambal dan jeruk purut.

Pengelola Batagor Sinar Kencana, Riyandi, menjelaskan bahwa keunikan batagor ini terletak pada penggunaan kuah mi kocok yang medok, berbeda dari batagor pada umumnya yang menggunakan kuah ringan. Selain itu, siomay gorengnya juga dilengkapi telur puyuh, dengan bumbu kacang rahasia yang sangat cocok dengan mi goreng dan kuah.

Sejak dibuka pada September 2024, Batagor Sinar Kencana telah menerima banyak pengunjung, terutama pada hari libur, dengan penjualan sekitar 500 porsi per hari. Harganya terjangkau, mulai dari Rp12 ribu. Bagi wisatawan luar kota, tersedia kemasan khusus dalam besek bambu sebagai oleh-oleh yang bisa dibawa pulang.

Menikmati 5 Hidangan Khas Pontianak di Jalan Krendang, Dari Nasi Campur Hingga Kincipan

Jalan Krendang yang terletak di Jakarta Barat memang terkenal sebagai tempatnya kuliner khas Pontianak. Jika kamu sedang berada di area ini, jangan lewatkan kesempatan untuk mencoba berbagai hidangan lezat seperti nasi campur dan kicipan yang menggugah selera.

Jalan Krendang, khususnya di sekitar Krendang Raya, menjadi kawasan populer dengan berbagai kuliner khas dari Pontianak. Banyak penduduk di daerah ini yang berasal dari Kalimantan Barat, terutama Pontianak dan Singkawang, sehingga tidak heran jika kuliner khas daerah tersebut banyak ditemui di sini.

Di sepanjang jalan ini, terdapat berbagai pedagang kaki lima hingga restoran yang menyajikan menu-menu dengan rasa autentik. Berbagai hidangan seperti nasi campur babi, bubur Singkawang, hingga dessert segar cehuntiau bisa ditemukan di sini.

Berikut adalah 5 makanan khas Pontianak yang bisa kamu temukan di Jalan Krendang:

  1. Nasi Campur Yung Yung 99
    Nasi Campur Yung Yung 99 adalah salah satu tempat yang wajib dicoba di kawasan Krendang. Sejak berdiri pada tahun 1998, restoran ini menawarkan suasana yang nyaman dengan hidangan nasi campur yang menggugah selera. Topping nasi campur yang disajikan antara lain babi merah chasium, babi goreng, lapciong, dan telur kecap. Rasanya gurih dengan daging babi yang empuk, dan disajikan dengan kuah kaldu kental yang nikmat. Harga per porsi sekitar Rp 50.000. Lokasi: Jl. Krendang Raya No. 11, Jembatan Lima, Jakarta Barat.
  2. SUHU Susu Tahu by Wendy
    Jika kamu mencari dessert khas Pontianak, cobalah cehuntiau di gerai ini. Gerai ini sangat populer di kawasan Krendang. Seporsi cehuntiau terdiri dari sagu gunting, bongko cincau, kacang merah, ketan hitam, yang disiram dengan kuah santan dan gula merah. Harganya hanya sekitar Rp 20.000 per porsi. Selain itu, mereka juga menyajikan menu bubur gunting dan kolak Pontianak.
  3. Kincipan Ajung
    Kincipan, hidangan khas Pontianak yang satu ini, bisa kamu temui di Kincipan Ajung. Kincipan terbuat dari tauge, telur, daun katuk, dan dibumbui dengan kecap asin. Teksturnya kenyal dan cukup tebal, dengan rasa gurih asin yang khas. Harga seporsinya sekitar Rp 20.000. Lokasi: Jl. Krendang Raya, Jembatan Lima, Jakarta Barat.
  4. Bubur Singkawang Akhun
    Bubur Singkawang juga bisa kamu nikmati di kawasan Krendang. Bubur ini dilengkapi dengan telur ayam kampung, daging babi, bakso babi cincang, usus, hati, serta sayuran caisim dan daun bawang. Topping kulit babi krispi membuatnya semakin nikmat. Jika kamu tidak ingin topping babi, pilihan lain seperti bubur ikan atau bubur ayam juga tersedia. Harganya mulai dari Rp 12.000 untuk porsi kecil. Lokasi: Jl. Krendang Raya No. 5, Jembatan Lima, Jakarta Barat.
  5. Nasi Kari Akhiat
    Restoran Nasi Kari Akhiat menawarkan nasi kari khas Pontianak yang menggugah selera. Seporsi nasi kari ini disajikan dengan topping babi kecap, sayuran seperti terong dan tomat, serta kuah kari yang kental dan aromatik. Harganya sekitar Rp 40.000 per porsi. Lokasi: Jl. Krendang Raya No. 44, Jembatan Lima, Jakarta Barat.

Viral: Pria Ini Promosikan Babi Panggang dengan Sorban, Dikecam Banyak Pihak

Seorang pria asal Thailand berusaha mempromosikan menu babi panggang di restorannya dengan cara yang cukup unik, namun ia malah menuai kritik tajam dari netizen. Dalam video promosi yang ia buat, pria bernama Charoensak Phosichai atau yang lebih dikenal dengan sebutan Uncle Tony, tampak mengenakan pakaian tradisional Arab yang sering dikaitkan dengan umat Muslim, seperti jubah putih dan sorban.

Upaya kreatif dalam memasarkan suatu produk memang sering dilakukan oleh para pemilik bisnis kuliner, namun tidak jarang cara yang digunakan justru menimbulkan kontroversi yang merugikan citra bisnis itu sendiri. Salah satunya yang terjadi pada Uncle Tony, pemilik restoran Krua Long Tony di Thailand.

Dalam video yang beredar luas di media sosial, Uncle Tony tampak sedang memperkenalkan daging babi panggang dengan semangat, sembari mengenakan sorban dan jubah putih—pakaian yang biasanya dikenakan pria Muslim saat beribadah atau merayakan acara keagamaan. Tindakan ini langsung mengundang reaksi keras dari banyak orang, karena babi merupakan makanan yang diharamkan bagi umat Muslim.

Setelah video tersebut viral dan mendapatkan banyak kecaman dari berbagai pihak, termasuk umat Muslim dan non-Muslim, Uncle Tony akhirnya menghapus video tersebut dan menyampaikan permintaan maaf kepada publik. Ia menjelaskan bahwa ia tidak berniat menyinggung perasaan siapapun, dan bahwa pakaian yang ia kenakan sebenarnya dibeli saat ia berkunjung ke Dubai untuk pemotretan di padang pasir. Ia pun menegaskan bahwa ia hanya memakainya sebagai bagian dari perayaan Songkran dan tidak ada niat untuk menyinggung agama atau budaya manapun.

“Saya memiliki teman-teman di komunitas Muslim, dan saya sangat menyesal jika tindakan saya menimbulkan kesalahpahaman,” ujar Uncle Tony dalam permintaan maafnya.


Mengubah Kegemaran Menjadi Bisnis: Kisah Sukses Kedai Bakmi Keluarga

Sejak masih remaja, pria ini sudah terjun ke dunia kuliner dan kini berhasil mendirikan kedai bakmi modern. Menyajikan bakmi khas Bangka dengan tambahan topping brisket, kedai ini menawarkan cita rasa yang unik.

Memulai dan menjalankan bisnis kuliner bukanlah hal yang mudah. Diperlukan dedikasi, kerja keras, dan semangat wirausaha yang tinggi agar usaha tersebut dapat bertahan dan terus berkembang.

Salah satu contoh kisah sukses dalam dunia kuliner adalah Angga Nova Ariansyah, pria berusia 26 tahun yang telah lama berkecimpung dalam bisnis kuliner. Saat ini, ia mengelola sebuah kedai bakmi yang sudah dikenal luas.

Kedai bakmi yang dimaksud adalah Kedai Bakmi Keluarga, yang terletak di Grogol, Jakarta Barat, tepatnya di food court PHX, Jalan Dr. Susilo Raya No. 342.

Dalam wawancaranya dengan detikcom (24/04/25), Angga menjelaskan bahwa ide membuka kedai bakmi ini bermula dari kegemaran keluarganya yang sering menikmati bakmi bersama. Hal ini mendorong mereka untuk mencoba membuat bakmi sendiri, dan akhirnya terinspirasi untuk membuka usaha tersebut sebagai bisnis pertama mereka.

Angga yang sudah berpengalaman di dunia kuliner sebelumnya, tidak memerlukan waktu lama untuk merealisasikan impian membuka kedai bakmi. Setelah melakukan survei selama tiga bulan, Kedai Bakmi Keluarga pun mulai beroperasi pada November 2024.

Kedai ini mengusung konsep desain vintage-modern dengan dominasi warna biru yang segar. Resep bakmi yang ditawarkan merupakan resep khas Bangka yang dikembangkan secara otodidak oleh Angga setelah melewati serangkaian percobaan dan penelitian.

Salah satu menu andalan mereka adalah Bakmi Karet Daging Brisket, yang dibanderol seharga Rp 34.000. Bakmi ini memiliki tekstur kenyal dengan paduan brisket yang memiliki cita rasa smokey, serta dilengkapi dengan pangsit goreng dan bakso.

Yang membedakan kedai ini adalah resep bakminya yang khas. Teksturnya yang agak berminyak menambah sensasi pedas yang menggigit di lidah, memberikan pengalaman makan yang berbeda.

Bagi Angga, Kedai Bakmi Keluarga bukanlah bisnis pertamanya. Sejak usia muda, ia sudah menggeluti dunia bisnis kuliner selama sepuluh tahun. Sebelumnya, ia juga pernah bekerja sebagai barista di beberapa kafe modern di Jakarta dan menjabat sebagai manajer di sebuah restoran. Pengalaman inilah yang membentuk jiwa bisnisnya yang kuat.

Tentu saja, perjalanan bisnis Angga tidak selalu mulus. Ia pun membagikan pandangannya mengenai kunci sukses dalam berwirausaha. “Yang terpenting dalam usaha adalah pelayanan. Kami selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, dan siap menanggapi kritik dengan sikap positif,” ungkapnya.

Kedai Bakmi Keluarga buka setiap hari, kecuali hari Selasa, dan dapat dikunjungi mulai pukul 10.00 hingga 22.00. Untuk kenyamanan pelanggan, mereka juga menyediakan layanan pemesanan melalui ojek online.

5 Restoran dengan Aturan Unik yang Harus Dipatuhi oleh Setiap Pengunjung

Terdapat beberapa restoran yang menerapkan aturan khusus yang harus diikuti oleh pengunjung dan staf. Aturan-aturan ini bisa mencakup hal-hal seperti larangan mengeluh atau kewajiban untuk membersihkan piring setelah makan. Sebagaimana rumah yang memiliki tata tertib, setiap restoran juga memiliki peraturan yang sudah ditetapkan oleh pengelola dan wajib dipatuhi oleh semua orang, baik pengunjung maupun staf.

Beberapa aturan seperti membersihkan meja setelah makan atau menyelesaikan makanan mungkin terdengar biasa. Namun, ada juga tempat makan yang menetapkan aturan yang lebih ketat atau tidak biasa.

Pelaksanaan aturan tersebut biasanya disertai dengan hukuman yang cukup berat, mulai dari pengusiran hingga denda tambahan untuk pelanggaran yang dilakukan.

Berikut adalah beberapa restoran dengan aturan yang tergolong unik dan tidak biasa:

  1. Biaya untuk Mengeluh
    Sebuah restoran pizza menjadi perhatian setelah pengalaman seorang pelanggan yang berbagi cerita di Reddit. Ketika pesanan birnya salah, pelanggan tersebut mengeluh, dan setelah pesanan diperbaiki, ia menyadari adanya biaya tambahan yang dikenakan dengan alasan ‘Biaya Mengeluh’, yang dianggapnya tidak senang saat birnya tidak sesuai dengan yang dipesan.
  2. Larangan Membahas Politik
    Di Bengaluru, India, ada sebuah restoran dengan aturan aneh yang melarang pelanggan untuk membahas politik atau real estate. Hal ini dilakukan untuk menghindari perdebatan yang bisa mengganggu suasana santai di restoran.
  3. Aturan Pakaian untuk Pengunjung
    Di Kim’s Kafe, Greensboro, Amerika Serikat, pelanggan diharuskan untuk mengenakan pakaian yang sesuai standar. Tidak ada yang diperbolehkan mengenakan pakaian seperti celana pendek, crop top, atau baju ketat yang dapat dianggap tidak pantas.
  4. Larangan Menggunakan Tisu untuk Lap Meja
    Sebuah warung bakso di Jakarta Barat melarang pengunjung untuk menggunakan tisu untuk mengelap meja, dengan peraturan yang terpasang jelas di kotak tisu dan sambal. Pelanggan diminta untuk tidak membawa sambal pulang, dan beberapa berpendapat bahwa ini adalah cara untuk menjaga kebersihan.
  5. Hukuman untuk Anak-anak yang Tanpa Pengawasan
    Di sebuah restoran di Guadalajara, Spanyol, terdapat aturan unik untuk anak-anak yang datang tanpa pengawasan orang tua. Anak-anak tersebut akan diminta untuk membersihkan piring dan gelas sebagai hukuman, yang bertujuan mendidik orang tua agar lebih bertanggung jawab dalam mengawasi anak-anak mereka.

5 Restoran dengan Aturan Unik yang Harus Dipatuhi oleh Setiap Pengunjung

Terdapat beberapa restoran yang menerapkan aturan khusus yang harus diikuti oleh pengunjung dan staf. Aturan-aturan ini bisa mencakup hal-hal seperti larangan mengeluh atau kewajiban untuk membersihkan piring setelah makan. Sebagaimana rumah yang memiliki tata tertib, setiap restoran juga memiliki peraturan yang sudah ditetapkan oleh pengelola dan wajib dipatuhi oleh semua orang, baik pengunjung maupun staf.

Beberapa aturan seperti membersihkan meja setelah makan atau menyelesaikan makanan mungkin terdengar biasa. Namun, ada juga tempat makan yang menetapkan aturan yang lebih ketat atau tidak biasa.

Pelaksanaan aturan tersebut biasanya disertai dengan hukuman yang cukup berat, mulai dari pengusiran hingga denda tambahan untuk pelanggaran yang dilakukan.

Berikut adalah beberapa restoran dengan aturan yang tergolong unik dan tidak biasa:

  1. Biaya untuk Mengeluh
    Sebuah restoran pizza menjadi perhatian setelah pengalaman seorang pelanggan yang berbagi cerita di Reddit. Ketika pesanan birnya salah, pelanggan tersebut mengeluh, dan setelah pesanan diperbaiki, ia menyadari adanya biaya tambahan yang dikenakan dengan alasan ‘Biaya Mengeluh’, yang dianggapnya tidak senang saat birnya tidak sesuai dengan yang dipesan.
  2. Larangan Membahas Politik
    Di Bengaluru, India, ada sebuah restoran dengan aturan aneh yang melarang pelanggan untuk membahas politik atau real estate. Hal ini dilakukan untuk menghindari perdebatan yang bisa mengganggu suasana santai di restoran.
  3. Aturan Pakaian untuk Pengunjung
    Di Kim’s Kafe, Greensboro, Amerika Serikat, pelanggan diharuskan untuk mengenakan pakaian yang sesuai standar. Tidak ada yang diperbolehkan mengenakan pakaian seperti celana pendek, crop top, atau baju ketat yang dapat dianggap tidak pantas.
  4. Larangan Menggunakan Tisu untuk Lap Meja
    Sebuah warung bakso di Jakarta Barat melarang pengunjung untuk menggunakan tisu untuk mengelap meja, dengan peraturan yang terpasang jelas di kotak tisu dan sambal. Pelanggan diminta untuk tidak membawa sambal pulang, dan beberapa berpendapat bahwa ini adalah cara untuk menjaga kebersihan.
  5. Hukuman untuk Anak-anak yang Tanpa Pengawasan
    Di sebuah restoran di Guadalajara, Spanyol, terdapat aturan unik untuk anak-anak yang datang tanpa pengawasan orang tua. Anak-anak tersebut akan diminta untuk membersihkan piring dan gelas sebagai hukuman, yang bertujuan mendidik orang tua agar lebih bertanggung jawab dalam mengawasi anak-anak mereka.