Wirausahawan Muda Ini Menghasilkan Rp 146 Juta per Bulan dari Makanan Sehat Tradisional

Seorang pengusaha makanan asal India berhasil mengembangkan resep makanan sehat tradisional yang kini sukses besar. Ia berhasil meraih pendapatan ratusan juta rupiah setiap bulannya. India dikenal dengan keberagaman kuliner yang unik dan menarik, tak hanya yang berasal dari kaki lima yang sering viral, tetapi juga inovasi makanan sehat yang kini semakin berkembang. Salah satu contohnya adalah kedai sederhana bernama Vasena Poli, yang terletak di kawasan MVP Colony, Visakhapatnam, India.

Kedai ini didirikan oleh Chittem Sudheer, seorang wirausahawan muda yang memiliki gelar Magister Agroekonomi. Melalui kreativitasnya dalam memanfaatkan bahan pangan lokal, Sudheer berhasil mengenalkan millet, biji-bijian kuno yang kaya akan nutrisi namun kurang dikenal di India. Millet ini diolah menjadi hidangan sehat yang kini digemari banyak orang.

Sudheer memulai usaha kedai makannya pada tahun 2018 dengan modal awal hanya Rs 50.000 (sekitar Rp 9,8 juta). Menu andalan kedainya adalah millet idli, sebuah kue kukus gurih khas India Selatan yang dibuat dengan menggabungkan berbagai jenis millet seperti ragi, jowar, foxtail millet, dan kodo millet.

Dalam proses pembuatannya, adonan millet difermentasi dan kemudian dikukus dengan menggunakan daun vistaraku, yang memberikan aroma khas serta tambahan manfaat kesehatan. Tampilan hidangannya mirip dengan lontong atau buras. Millet idli ini disajikan dengan chutney sehat yang terbuat dari bahan lokal seperti labu botol, wortel, dan jahe, menggantikan saus chutney biasa.

Rasa yang lezat membuat kedai ini selalu ramai, bahkan menjadi pilihan sarapan favorit bagi warga sekitar. Kini, Sudheer dapat meraup omzet sekitar Rs 750.000 atau sekitar Rp 146 juta setiap bulannya.

Meski penghasilannya besar, Sudheer tetap memperhatikan kesejahteraan petani lokal. Ia membeli sekitar 700 kilogram millet setiap bulan dari petani di daerah Srikakulam, Vijayanagar, dan Visakhapatnam, dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan harga pasar. Langkah ini tidak hanya menjamin kualitas produk, tetapi juga mendukung kelestarian pertanian tradisional dan kesejahteraan petani.

Dedikasi Sudheer dalam mempromosikan makanan sehat lokal mendapatkan pengakuan dari Wakil Presiden India, M. Venkaiah Naidu, yang bahkan mengunjungi kedainya dan memberikan apresiasi melalui media sosial. Sejak saat itu, kedai Vasena Poli semakin dikenal dan menjadi simbol kesuksesan wirausaha di India.

Setiap harinya, Sudheer dapat menjual lebih dari 200 porsi millet idli sehat kepada pelanggan setianya. Banyak pembeli sudah mulai antre sejak pukul 06.30 pagi, dan harga seporsi millet idli beserta chutney-nya pun sangat terjangkau, mulai dari Rs 50 (sekitar Rp 9.800).

Kisah sukses Sudheer yang mengangkat makanan lokal dan mendukung gaya hidup sehat ini telah menginspirasi banyak penjual makanan sehat lainnya.

Kopi Godog Asal Ciamis Diakui Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Kopi Godog, minuman tradisional dari Kabupaten Ciamis, kini resmi diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pengakuan ini diumumkan bersamaan dengan penetapan Peuyeum Koroto, sebuah kuliner tradisional lainnya dari daerah yang sama. Langkah ini menggambarkan komitmen pemerintah dalam melestarikan dan memberikan penghargaan terhadap kekayaan budaya lokal Indonesia.

Proses penetapan Kopi Godog dan Peuyeum Koroto sebagai WBTB merupakan hasil dari serangkaian tahapan, yang dimulai dengan pengajuan karya budaya dari dinas terkait di 23 kabupaten/kota di Jawa Barat. Proses ini melibatkan penilaian oleh tim ahli serta sidang pengesahan yang berlangsung pada Desember 2024. Hal ini menunjukkan peran penting kolaborasi berbagai pihak dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal.

Kopi Godog bukan sekadar minuman, tetapi memiliki nilai budaya yang signifikan bagi masyarakat Ciamis. Teknik pembuatan kopi ini yang masih mempertahankan cara tradisional, dengan memanfaatkan bahan-bahan alami, menjadikannya sangat istimewa. Selain itu, kebiasaan menikmati Kopi Godog sering kali menjadi momen berkumpulnya keluarga dan teman-teman, mempererat hubungan sosial di kalangan masyarakat. Ini menandakan bahwa kuliner bisa menjadi simbol yang menghubungkan antar individu dalam suatu budaya.

Dengan status WBTB, diharapkan Kopi Godog akan menarik minat wisatawan untuk datang ke Ciamis dan merasakan keunikan kuliner lokal. Ini juga berpotensi memberikan dampak positif bagi ekonomi daerah melalui peningkatan sektor pariwisata dan promosi produk lokal. Pengakuan budaya seperti ini memiliki potensi besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Benny Bachtiar, berharap penetapan ini bisa memotivasi masyarakat untuk lebih memahami dan menjaga warisan budaya mereka. “Warisan budaya adalah bagian yang tidak terpisahkan dari identitas kita,” ungkapnya. Hal ini menekankan pentingnya kesadaran kolektif dalam melestarikan dan merayakan budaya lokal.

Dengan diakuinya Kopi Godog sebagai Warisan Budaya Tak Benda, semua pihak diundang untuk lebih menghargai kekayaan budaya Indonesia. Langkah ini tidak hanya memberikan pengakuan terhadap tradisi lokal, tetapi juga menginspirasi generasi muda untuk terus melestarikan warisan budaya nenek moyang. Ini menjadi momen bersejarah bagi masyarakat untuk bersatu dalam menjaga identitas budaya bangsa.