Kisah Sedih di Balik Penutupan Pabrik Kecap 111 Tahun

Soy sauce atau kecap, khususnya jenis kecap asin, dikenal sebagai pelengkap masakan yang penting di banyak budaya Asia. Namun, tak banyak yang tahu bahwa produk ini memiliki sejarah panjang dan tradisi yang kaya dalam pembuatannya. Salah satu kisah yang mencuat baru-baru ini datang dari Malaysia, di mana sebuah pabrik soy sauce legendaris, Hup Teck, mengumumkan penutupan produksinya setelah lebih dari satu abad beroperasi.

Soy Sauce dan Kecap Asin: Perbedaan yang Tak Banyak Diketahui
Kecap asin, yang banyak digunakan di Indonesia, sering kali dianggap serupa dengan soy sauce. Padahal, keduanya memiliki perbedaan mendasar. Soy sauce adalah hasil fermentasi kedelai yang tidak melibatkan penggunaan garam sebanyak kecap asin khas Indonesia. Proses pembuatannya yang panjang dan memerlukan keahlian khusus menjadikannya produk yang autentik dan bernilai tinggi.

Merek-merek soy sauce ternama, seperti Hup Teck, sering diasosiasikan dengan kuliner China dan Jepang. Sayangnya, pembuatan soy sauce secara tradisional kini menghadapi ancaman serius, terutama karena generasi muda tidak lagi tertarik untuk melanjutkan warisan ini.

Hup Teck: Akhir Sebuah Tradisi
Berita mengejutkan datang dari Vulcan Post (23/1) yang melaporkan bahwa Hup Teck, merek soy sauce ternama asal Gopeng, Perak, Malaysia, mengumumkan penutupan produksinya secara permanen. Pabrik ini telah berdiri selama 111 tahun dan menjadi salah satu produsen soy sauce tradisional yang tersohor di kawasan Asia Tenggara.

Low Bak Tong, pemilik Hup Teck yang kini berusia 72 tahun, mengungkapkan kesulitan mencari penerus untuk melanjutkan bisnis keluarga ini. Meski ia masih bekerja bersama saudara perempuan dan keponakannya, tidak ada di antara mereka yang bersedia melanjutkan usaha tersebut.

“Dengan berat hati kami mengumumkan penutupan produksi Hup Teck soy sauce. Ini adalah keputusan yang sangat sulit setelah lebih dari satu abad melayani pelanggan kami,” ujar perwakilan Hup Teck dalam sebuah pernyataan resmi.

Proses Tradisional yang Tak Pernah Berubah
Penutupan Hup Teck bukan hanya kehilangan sebuah merek, tetapi juga tradisi. Pabrik ini dikenal mempertahankan cara pembuatan yang otentik sejak pertama kali didirikan. Tong-tong tanah liat besar yang digunakan untuk fermentasi masih sama seperti 111 tahun lalu. Bahkan, alat dan bahan tidak pernah diganti, menjadikan produk mereka benar-benar unik.

Rumah produksi Hup Teck di Gopeng juga memiliki nilai sejarah tinggi. Dengan lambang angka “999” yang dipercaya membawa keberuntungan, soy sauce ini telah menjadi andalan banyak hidangan Chinese di Malaysia dan negara-negara tetangganya.

Kepergian yang Disayangkan
Penutupan Hup Teck menuai banyak respons emosional dari masyarakat. Sejumlah orang bahkan menjadikan rumah produksinya sebagai tujuan wisata edukasi untuk melihat langsung proses pembuatan soy sauce. Seorang pengguna Reddit yang pernah berkunjung ke sana mengungkapkan kekagumannya pada halaman penuh kuali fermentasi yang mengesankan.

Kini, dengan berakhirnya produksi Hup Teck, kita kehilangan salah satu warisan kuliner yang berharga. Penutupan ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga tradisi agar tidak hilang ditelan zaman.

10 Negara dengan Konsumsi Cokelat Terbanyak di Dunia

Setiap tanggal 7 Juli, seluruh dunia merayakan World Chocolate Day atau Hari Cokelat Sedunia. Hari istimewa ini tidak hanya memperingati makanan manis yang disukai banyak orang, tetapi juga sejarah panjang perjalanan cokelat yang dimulai ribuan tahun yang lalu. Perayaan ini pertama kali digagas pada 7 Juli 2009, untuk memperingati hari ketika cokelat pertama kali masuk ke Eropa pada tahun 1550. Cokelat, yang berasal dari biji pohon Theobroma cacao, telah menjadi bagian dari kebudayaan manusia selama lebih dari seribu tahun.

Sejarah cokelat bermula jauh sebelum kedatangannya di Eropa. Pada sekitar tahun 1100 SM, penduduk di Amerika Tengah mulai mengolah biji kakao menjadi minuman yang disajikan dalam upacara ritual. Di masa itu, biji kakao dihargai tinggi dan bahkan digunakan sebagai alat tukar atau uang. Cokelat baru dikenal oleh Eropa berkat penjelajah Spanyol, Hernán Cortés, yang memperkenalkan kakao kepada benua tersebut pada tahun 1500. Kemudian, pada tahun 1641, Amerika Utara pun mulai mengimpor cokelat pertama dari kapal Spanyol yang berlabuh di Florida.

Pada tahun 1847, Joseph Fry dan putranya di Inggris menciptakan cokelat batangan pertama yang diproduksi secara massal, membuka era baru dalam industri cokelat. Pabrik cokelat Hershey yang terkenal di Amerika Serikat juga didirikan pada tahun 1894 oleh Milton S. Hershey, yang kemudian menjadi simbol dari produk cokelat berkualitas. Popularitas cokelat semakin meluas dengan hadirnya film “Willy Wonka & The Chocolate Factory” pada tahun 1971, yang menambah keseruan dunia cokelat dalam budaya pop. Tidak hanya itu, 2009 menjadi momen penting saat Hari Cokelat Sedunia pertama kali diperingati di seluruh dunia.

Tentu saja, tidak semua negara sama dalam mengkonsumsi cokelat. Beberapa negara mencatatkan konsumsi cokelat yang luar biasa tinggi per kapita. Di urutan pertama, Swiss menjadi negara dengan konsumsi cokelat terbanyak, mencapai 8,8 kilogram per orang per tahun. Negara ini terkenal dengan produk cokelat berkualitas seperti Toblerone. Posisi kedua ditempati oleh Austria dengan 8,1 kilogram per kapita, diikuti oleh Jerman yang mengonsumsi 7,9 kilogram cokelat per tahun. Di peringkat berikutnya ada Britania Raya, Swedia, dan Belgia yang masing-masing mengonsumsi cokelat dalam jumlah signifikan.

Meski begitu, tak hanya negara-negara Eropa yang menikmati cokelat, Rusia dan Amerika Serikat juga termasuk dalam daftar dengan konsumsi per kapita masing-masing 4,8 dan 4,4 kilogram. Sedangkan Brasil, meskipun dikenal sebagai penghasil kakao terbesar di dunia, hanya mengonsumsi 1,2 kilogram cokelat per kapita tahunan.

Melalui perayaan Hari Cokelat Sedunia, kita tidak hanya merayakan rasa manis cokelat, tetapi juga menghargai perjalanan panjangnya yang melibatkan sejarah, budaya, dan industri global yang berkembang pesat. Dengan banyaknya negara yang menikmati cokelat, rasanya hari ini adalah waktu yang tepat untuk menikmati sebatang cokelat favorit dan mengenang perjalanan sejarah manis ini.

Kenali 5 Produk Hewani yang Dicekal karena Isu Kekejaman

Beberapa jenis makanan yang terbuat dari bahan hewani ternyata menyimpan kontroversi besar. Produk-produk yang biasa dianggap sebagai hidangan mewah justru menuai kecaman karena dianggap melibatkan perlakuan kejam terhadap hewan. Meskipun makanan tersebut sering kali disajikan di restoran-restoran bergengsi, ada beberapa fakta yang membuat kita berpikir ulang sebelum mengonsumsinya.

Di masa lalu, praktik konsumsi hewan tertentu sudah dibatasi karena dianggap terlalu kejam. Hal ini terkait dengan cara-cara penyembelihan dan pemeliharaan hewan yang tidak manusiawi. Pergeseran budaya dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hak-hak hewan membuat beberapa makanan ini mulai dipertimbangkan ulang. Berikut adalah beberapa makanan yang dianggap kejam, menurut berbagai sumber termasuk Prevention.

1. Lobster: Hidangan Mewah yang Menyimpan Rasa Sakit

Lobster sering kali menjadi pilihan utama dalam menu seafood yang mewah. Namun, sebuah penelitian dari Animal Behavior mengungkapkan bahwa lobster dan kepiting sebenarnya merasakan rasa sakit ketika dimasak. Banyak orang belum menyadari bahwa cara memasak lobster yang paling umum adalah dengan merebusnya dalam kondisi hidup. Selain itu, ada penelitian yang menunjukkan bahwa memajang lobster sebagai live seafood menyebabkan stres yang hebat pada hewan tersebut.

2. Sup Sirip Hiu: Kejamnya Pengambilan Sirip Hiu

Sup sirip hiu adalah makanan mewah yang sangat dicari oleh sebagian kalangan, terutama di restoran-restoran bergaya China. Meskipun begitu, praktik pengambilan sirip hiu sangat kontroversial. Proses pengambilan sirip hiu dilakukan dengan cara yang sangat kejam, di mana hiu ditangkap, siripnya dipotong, lalu mereka dibuang kembali ke laut dalam kondisi hidup. Akibatnya, banyak hiu yang mati karena pendarahan atau luka parah. Di banyak negara, termasuk Amerika Serikat dan China, praktik ini telah dilarang karena dianggap sangat tidak manusiawi.

3. Daging Sapi Muda (Veal): Penyiksaan Tersembunyi di Balik Lezatnya

Daging sapi muda atau veal merupakan hidangan yang sangat populer di beberapa negara. Namun, praktik pemeliharaan sapi muda ini menuai banyak kecaman karena cara pemeliharaannya yang sering kali melibatkan penyiksaan. Sapi muda biasanya dipelihara dalam kandang kecil tanpa ruang gerak yang memadai hingga mereka siap dipotong. Beberapa tahun yang lalu, sebuah kasus penyiksaan sapi muda di rumah potong Vermont memicu kontroversi besar, sehingga pemerintah menetapkan regulasi yang lebih ketat terhadap konsumsi daging sapi muda.

4. Foie Gras: Makanan Mahal yang Berdarah

Foie gras, yang berarti hati berlemak, adalah hidangan yang terkenal di kalangan para penggemar makanan mewah. Namun, cara pembuatan foie gras sangat kontroversial. Beberapa peternak memaksa angsa untuk makan pakan yang sangat berlemak sehingga hati mereka menjadi sangat besar dan berlemak. Pemaksaan makan ini dapat menyebabkan cedera serius pada angsa, termasuk patah paruh dan bahkan kematian. Walaupun ada peternakan yang mulai menggunakan metode yang lebih manusiawi, foie gras tetap menjadi topik yang sangat sensitif.

5. Balut: Makanan Ekstrem yang Menyentuh Batas Kejam

Balut, makanan yang terbuat dari telur bebek yang direbus saat embrio di dalamnya sudah mulai berkembang, adalah salah satu hidangan paling kontroversial. Meskipun banyak yang menganggapnya sebagai bagian dari budaya kuliner, banyak negara yang melarang praktik konsumsi balut karena dianggap kejam. Rasa balut sendiri mirip dengan ayam muda dengan tulang yang masih rapuh, namun proses pembuatannya yang melibatkan embrio hidup menimbulkan kecaman dari para aktivis hak hewan.

Beberapa makanan yang kita anggap lezat dan mewah ini mungkin tidak lagi layak untuk dikonsumsi jika kita mempertimbangkan aspek kemanusiaan dalam proses produksinya. Kesadaran akan perlakuan terhadap hewan semakin meningkat, dan kita sebagai konsumen pun perlu berpikir ulang tentang makanan yang kita konsumsi. Mungkin sudah saatnya untuk mencari alternatif yang lebih ramah terhadap hewan dan lebih etis, demi kebaikan bersama.

Nikmati Pasta Lezat dengan Harga Terjangkau, Mulai Rp 20.000 di Jakarta

Bagi pecinta pasta, menikmati sajian lezat di restoran ternama sering kali berbanding lurus dengan harga yang cukup tinggi. Namun, siapa sangka, di Jakarta terdapat sejumlah tempat makan yang menawarkan pasta dengan harga yang sangat terjangkau, mulai dari Rp 20.000-an saja. Meskipun murah, kualitas rasa yang ditawarkan tidak kalah dengan pasta di restoran kelas atas. Berikut adalah lima tempat makan pasta dengan harga bersahabat namun tetap menggugah selera.

1. Halo Pasta

Berlokasi di Pujasera Blok M, Halo Pasta adalah kedai pasta yang terkenal dengan harga yang ramah di kantong. Menu andalan mereka, seperti Tuna Dabu-Dabu dan Cream Sosis, dibanderol mulai dari Rp 25.000-an, dengan porsi yang cukup besar. Sebelumnya, Halo Pasta berjualan menggunakan gerobak di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, sebelum akhirnya membuka gerai di pujasera dan menjadi viral berkat racikan pasta fusion yang lezat.

2. Sky Pasta

Bagi yang mencari tempat makan dengan suasana nyaman dan harga terjangkau, Sky Pasta di kawasan Tebet bisa jadi pilihan tepat. Tempat ini sangat populer di kalangan anak muda, cocok untuk nongkrong bersama teman-teman atau pacar. Sky Pasta menawarkan berbagai menu menarik, seperti Special Premium Creamy Smoked Beef dan Spaghetti Aglio Olio Chili Oil, dengan harga mulai dari Rp 20.000-an. Selain itu, jangan lewatkan juga menu Mac and Cheese yang tak kalah enak.

3. Casa Pasta

Casa Pasta, yang terletak di Meruya Selatan, Jakarta Barat, juga menawarkan pasta dengan harga bersahabat. Tempat ini selalu ramai pengunjung, terutama karena mereka membuka pukul 16.00 WIB. Pilihan pasta di Casa Pasta cukup beragam, mulai dari spaghetti, fettuccine, fusilli, hingga conchiglie. Anda bisa memilih saus yang sesuai selera, seperti bolognese, carbonara, atau creamy cheese. Harga seporsi pasta mulai dari Rp 20.000, dan jika ingin menambah topping, harga tambahan berkisar antara Rp 3.000 hingga Rp 5.000.

4. Fish Streat

Meski dikenal dengan menu utama fish and chips, Fish Streat juga menyajikan pasta yang tak kalah menggugah selera. Salah satu cabangnya di Jalan Bintaro Kesehatan menawarkan berbagai pilihan pasta yang harga per porsinya dimulai dari Rp 29.000. Menu seperti Chicken Crispy Pasta Marinara, Creamy Mushroom Spaghetti, dan Chicken Fettuccine bisa dinikmati dengan harga sekitar Rp 30.000-an. Fish Streat juga menawarkan pilihan Mac and Cheese dan Fish and Pasta Cheese Melt yang cocok untuk para pencinta pasta.

5. Fish Lab

Mirip dengan Fish Streat, Fish Lab yang berada di ITC Kuningan dan Duren Sawit juga menawarkan pasta yang terjangkau namun enak. Menu utamanya memang fish and chips, namun pasta di sini tak kalah lezat. Aglio Olio dan Cheesy Pasta dengan harga mulai dari Rp 25.000-an menjadi pilihan menarik. Anda juga bisa menambahkan ikan goreng ke dalam hidangan pasta dengan harga mulai dari Rp 40.000-an, menjadikannya pilihan yang pas untuk pecinta seafood dan pasta.

Dengan berbagai pilihan tempat makan pasta yang menyajikan hidangan lezat dan terjangkau, Anda kini tak perlu lagi merogoh kocek dalam-dalam untuk menikmati pasta berkualitas. Dari pasta fusion di Halo Pasta hingga pasta lezat di Fish Lab, pilihan-pilihan ini siap memanjakan lidah tanpa membuat dompet bolong.

Fakta Menarik Kopi Luwak, Kopi Termahal di Dunia

Kopi luwak, minuman ikonik asal Indonesia, dikenal sebagai salah satu kopi termahal di dunia. Keunikannya terletak pada proses produksinya yang melibatkan fermentasi alami dari sistem pencernaan hewan luwak. Namun, di balik reputasi dan keistimewaannya, kopi ini tak lepas dari kontroversi terkait etika produksi.

Proses Unik di Balik Kopi Luwak

Kopi luwak berasal dari biji kopi yang telah dicerna oleh luwak, hewan sejenis musang. Luwak diberi makan buah kopi cherry, dan bijinya yang tidak tercerna akan dikeluarkan bersama kotoran. Biji kopi ini kemudian dikumpulkan, dicuci, dikeringkan, dan dipanggang sebelum menjadi minuman berkualitas tinggi.

Meskipun terdengar tidak biasa, proses pencernaan luwak menghasilkan enzim yang memecah protein dalam biji kopi, memberikan cita rasa yang lebih halus dan kurang pahit. Banyak yang menggambarkan rasanya kaya, halus, dan memiliki sentuhan cokelat, meski beberapa juga menemukan aroma yang sedikit unik.

Harga yang Fantastis

Kopi luwak dikenal sebagai salah satu kopi termahal. Di Indonesia, harganya dapat mencapai Rp 20 juta per kilogram, sementara satu cangkirnya dibanderol sekitar Rp 100.000. Di luar negeri, seperti di California, segelas kopi luwak di kedai Funnel Mill dijual dengan harga hingga Rp 760.000.

Kontroversi di Balik Popularitas

Meski populer, produksi kopi luwak kerap menuai kritik. Beberapa produsen memelihara luwak di kandang dengan kondisi yang tidak layak dan memberi makan paksa buah kopi untuk meningkatkan produksi. Praktik ini menimbulkan kekhawatiran tentang kesejahteraan hewan.

Wisatawan yang mengunjungi peternakan luwak di Bali sering kali diberikan kesempatan melihat proses produksi secara langsung. Namun, penting untuk memastikan bahwa peternakan tersebut menerapkan praktik berkelanjutan dan memperhatikan kesejahteraan hewan.

Pilihan Etis dan Berkelanjutan

Para pecinta kopi dianjurkan memilih kopi luwak yang diproduksi secara etis. Produsen yang mendukung praktik berkelanjutan memastikan luwak hidup bebas dan diperlakukan dengan baik. Hal ini serupa dengan kopi black ivory dari Thailand, yang dihasilkan dari kotoran gajah dengan proses serupa.

Respons Netizen Terhadap Kopi Luwak

Kontroversi ini memicu beragam tanggapan dari netizen. Sebagian menolak mencobanya karena isu kesejahteraan hewan, sementara yang lain penasaran dengan cita rasa unik kopi ini.

“Saya gak akan mencoba kalau memang produksinya menyiksa hewan. Ini tidak manusiawi,” tulis salah satu netizen.
Namun, ada juga yang berkomentar, “Menarik! Saya penasaran mencoba kopi luwak yang terkenal di dunia.”

Meski penuh kontroversi, kopi luwak tetap menjadi simbol keunikan dan daya tarik kopi Indonesia di kancah internasional. Bagi pecinta kopi, memilih produk dari sumber yang etis menjadi langkah penting untuk menikmati kopi tanpa rasa bersalah.

Sejarah Umami, Sensasi Rasa yang Mengubah Dunia Kuliner

Selain rasa dasar asin, manis, pahit, dan asam, ada satu rasa unik yang kini semakin dikenal dunia, yaitu umami. Kata ini digunakan untuk menggambarkan rasa gurih yang nikmat dan mendalam. Namun, apa sebenarnya umami dan bagaimana sejarahnya?

Asal Usul Umami
Istilah umami berasal dari bahasa Jepang dan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1908 oleh Kikunae Ikeda, seorang ahli kimia ternama dari Jepang. Ikeda, yang sempat menimba ilmu di Eropa, menemukan rasa ini ketika mencicipi kaldu dashi buatan istrinya. Kaldu tersebut dibuat dari bahan sederhana seperti kombu (rumput laut) dan serpihan ikan bonito.

Ikeda merasakan sesuatu yang berbeda—rasa gurih yang tidak sepenuhnya bisa dijelaskan oleh empat rasa dasar yang sudah dikenal. Ia menyebut rasa tersebut sebagai umami, yang berarti “rasa gurih yang menyenangkan.” Pada tahun yang sama, Ikeda berhasil mengisolasi glutamat, senyawa yang menjadi sumber rasa tersebut.

Kontroversi dan Mitos Seputar Umami
Meski kini diterima luas sebagai rasa kelima, perjalanan umami menuju pengakuan global tidaklah mulus. Di Barat, umami kerap disalahpahami karena hubungannya dengan MSG (monosodium glutamat). Pada tahun 1968, sebuah artikel di jurnal medis memunculkan istilah “Sindrom Restoran China,” yang mengaitkan MSG dengan gejala kesehatan seperti pusing dan jantung berdebar.

Meski temuan tersebut kemudian terbukti tidak valid, stigma terhadap MSG dan umami sempat bertahan lama. Namun, seiring waktu, berbagai penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan kaya umami dalam jumlah moderat aman bagi kesehatan.

Umami dalam Budaya Kuliner Jepang
Di Jepang, umami telah menjadi bagian penting dari masakan tradisional selama berabad-abad, jauh sebelum istilah ini diciptakan. Kombu, bahan utama pembuatan dashi, menjadi sumber utama rasa umami. Kombu tidak hanya kaya akan glutamat tetapi juga memiliki nilai budaya yang tinggi, terutama di Osaka, di mana penggunaannya telah diwariskan secara turun-temurun.

Chef Kazuo Takagi, seorang konsultan kuliner, menegaskan pentingnya umami dalam masakan Jepang. “Umami memberikan kedalaman rasa yang sulit dijelaskan tetapi sangat terasa. Dashi adalah salah satu cara terbaik untuk menghadirkan umami dalam masakan sehari-hari,” jelasnya.

Kelembutan yang Menguatkan
Berbeda dari rasa lainnya, umami memiliki karakter yang lembut tetapi tetap mampu memperkaya cita rasa masakan. Bagi masyarakat Jepang, umami bukan sekadar rasa tetapi juga bagian dari seni memasak yang berakar pada kearifan lokal.

Sebagai buktinya, masakan Jepang yang memanfaatkan umami, seperti sup miso atau nasi dengan tambahan dashi, telah menjadi bagian dari pola makan sehat selama beberapa generasi. “Dengan menggunakan dashi, kami bisa menciptakan masakan yang sederhana tetapi kaya rasa,” tambah Takagi.

Melalui pengakuan global umami, dunia kuliner kini memiliki dimensi baru yang memperkaya pengalaman makan. Bukan hanya sekadar rasa, umami adalah bukti bagaimana tradisi dan inovasi dapat berpadu dengan harmonis.

Makan Tanpa Menunjukkan Wajah, Tren Baru Rekaman Makan dari Atas Kepala di Jepang

Saat ini, media sosial telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi mereka yang gemar membagikan aktivitas mereka, termasuk saat menikmati makanan. Berbagai platform seperti TikTok, Instagram, dan YouTube dipenuhi dengan unggahan foto makanan, suasana restoran, dan ekspresi saat bersantap. Tren ini memunculkan banyak food vlogger dengan gaya dan cara khas mereka dalam merekam momen makan.

Namun, belakangan ini, sebuah cara baru muncul di Jepang yang sedang menjadi tren di kalangan pecinta kuliner dan pengguna media sosial. Alih-alih merekam momen makan dengan menampilkan wajah dan ekspresi, tren terbaru ini mengusung konsep merekam dari atas kepala. Dengan cara ini, seluruh makanan yang ada di atas meja akan terekam dengan jelas, tanpa perlu menunjukkan wajah si pemilik akun. Teknik ini memungkinkan makanan untuk menjadi fokus utama, sementara penikmat kuliner bisa tetap berpose dengan teman-teman tanpa perlu khawatir wajah mereka terekam.

Dilansir dari Strait Times (08/01/24), cara merekam momen makan dari atas kepala ini menjadi begitu populer di Jepang, sehingga banyak restoran mulai menyediakan fasilitas khusus untuk memudahkan pengunjung dalam merekam momen makan mereka. Salah satu restoran China yang berada di Tokyo, Fu-Fu Hanten, bahkan menyediakan rak berjaring yang biasanya digunakan untuk menaruh tas pengunjung, untuk memudahkan mereka menaruh ponsel atau kamera dengan posisi yang pas.

Keuntungan dari teknik ini adalah dapat menunjukkan urutan kedatangan makanan satu per satu, sekaligus menampilkan penataan makanan yang estetis. Tak hanya itu, pengunjung juga bisa menikmati makanan dengan lebih nyaman karena tidak perlu khawatir tentang posisi ponsel yang harus disesuaikan berkali-kali.

Selain menjadi tren di Jepang, teknik ini juga sangat cocok diterapkan di berbagai kesempatan, baik ketika makan bersama teman, keluarga, maupun pasangan. Hasil video yang diperoleh akan tampak lebih menarik dan dinamis, menjadikan momen makan terasa lebih seru dan tidak membosankan. Jadi, jika Anda ingin merekam momen makan dengan cara yang berbeda dan lebih kreatif, tren ini bisa menjadi pilihan yang menyenangkan!

Harga Ayam Goreng Utuh Rp 55 Ribu Jadi Topik Hangat, Netizen Debat!

Tren ayam goreng satu ekor utuh semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Makanan ini sering dijadikan pilihan oleh banyak orang, terutama karena porsinya yang besar dan harganya yang dianggap terjangkau. Namun, perbincangan soal harga ayam goreng utuh baru-baru ini memicu perdebatan di media sosial.

Semua bermula dari unggahan pengguna X anonim di akun @tanyakanrl (14/01). Dalam cuitannya, ia mengaku mencoba membeli ayam goreng utuh di pinggir jalan seharga Rp 55.000. Ia menambahkan bahwa rasanya sangat enak, meski awalnya ia mengira dagingnya akan hambar. Bersamaan dengan itu, ia menyertakan foto dua ekor ayam goreng berbalut tepung krispi.

Tak disangka, unggahan ini langsung viral, ditonton hingga 2,8 juta kali dalam waktu singkat. Respons dari netizen pun beragam. Banyak yang menilai harga ayam goreng tersebut tergolong murah, terutama jika dibandingkan dengan harga bahan baku saat ini.

Seorang netizen dengan akun @sund** menjelaskan, “Murah itu hitungannya. Satu ekor ayam broiler saja sekarang sekitar Rp 35.000. Cabe bisa Rp 120.000 – Rp 140.000 per kg. Belum lagi bumbu, bahan bakar, dan tenaga memasak.”

Sementara itu, akun @mar*** justru mengkhawatirkan keberlangsungan bisnis penjualnya. “Gue malah khawatir sama yang jualan. Margin keuntungannya kecil banget. Semoga dagangannya terus lancar,” tulisnya.

Perdebatan ini juga mengungkap fakta menarik tentang asal ayam goreng tersebut. Rupanya, ayam goreng yang dimaksud berasal dari Monaz Chicken, sebuah gerai ayam goreng populer di Surabaya. Monaz Chicken juga sering keliling ke kota-kota lain seperti Lamongan, Malang, Gresik, dan Sidoarjo.

Salah satu pelanggan, @swet***, membenarkan bahwa harga tersebut sudah sangat murah. “Monaz Chicken itu enak banget. Ayamnya besar, harga Rp 55.000 sudah dapat saus keju dan sambal. Kalau varian spicy harganya Rp 65.000, juga dapat free saus keju.”

Perdebatan soal harga makanan bukan hal baru di media sosial. Sebelumnya, harga paket sayur sop Rp 1.000 juga sempat menjadi viral dan memancing diskusi serupa. Hal ini menunjukkan betapa sensitifnya masyarakat terhadap harga makanan, terutama jika dibandingkan antara makanan UMKM dan restoran besar.

Bagaimana menurut Anda, harga ayam goreng Rp 55.000 ini murah atau mahal?

Segar dan Lezat, Ini 10 Rekomendasi Asinan Sayur Betawi Terbaik di Ibu Kota

Asinan sayur Betawi telah lama menjadi salah satu kuliner khas yang digemari masyarakat, khususnya di Jakarta dan sekitarnya. Kombinasi sayur segar seperti selada, kol, tauge, dan timun, dipadukan dengan tahu serta siraman bumbu kacang, menciptakan rasa yang asam, gurih, dan menyegarkan. Tak lupa tambahan kerupuk mie yang renyah melengkapi hidangan ini.

Meski asinan Bogor juga populer, asinan Betawi memiliki penggemar setia, termasuk beberapa penjual legendaris yang masih bertahan hingga kini. Jika Anda ingin mencicipi asinan Betawi yang terkenal kelezatannya, berikut rekomendasi 10 tempat yang wajib Anda coba:

1. Asinan Kamboja H. Mansyur

Berdiri sejak 1970-an, Asinan Kamboja H. Mansyur tetap menjadi primadona meskipun lokasinya tersembunyi di gang kecil kawasan Taman Kamboja. Seporsi asinan sayurnya terdiri dari selada, kol, tauge, tahu putih, kacang tanah, dan kerupuk mie, disiram bumbu kacang yang dominan manis. Harganya Rp 20.000 per porsi.

2. Asinan H. Asymuni

Sejak 1978, Asinan H. Asymuni menawarkan rasa khas yang memadukan selada, tauge, tahu, kol, dan kerupuk mie, dilengkapi dengan bumbu kacang kental yang memiliki sentuhan asam gurih. Harganya Rp 17.799 per porsi.

3. Asinan Ny. Isye

Meski harganya sedikit lebih mahal, sekitar Rp 30.500 per porsi, asinan ini menawarkan rasa yang sepadan dengan isiannya yang lengkap. Kombinasi sayuran segar seperti wortel, selada, dan kol, dipadu dengan bumbu kacang pekat menjadikannya favorit pelanggan.

4. Asinan Bang Sodri Otista

Asinan legendaris dari kawasan Otista ini dikenal luas, bahkan sering dipesan untuk acara besar. Seporsi asinannya dihargai mulai Rp 18.000 dan berisi kombinasi sayur serta bumbu kacang khas yang segar.

5. Asinan Cisadane

Sejak 1965, Asinan Cisadane terus memikat pelanggan dengan rasa autentiknya. Gerobak sederhananya menyajikan sayur asin, kol, wortel, tauge, kacang tanah, dan bumbu kacang segar. Harganya hanya Rp 15.000 per porsi.

6. Asinan Betawi Ibu Fitri

Berlokasi di Rawamangun, asinan ini menawarkan rasa manis pedas yang unik. Seporsi asinannya terdiri dari kol, selada, wortel, tahu putih, kacang tanah, dan kerupuk. Harganya Rp 20.000-an per porsi.

7. Asinan Betawi Ibu Yenni

Asinan khas Betawi ini dapat ditemukan di Kramat Pela, Blok M. Seporsi asinannya dihargai sekitar Rp 22.000 dan memiliki rasa asam pedas yang menyegarkan.

8. Asinan Sayur dan Rujak Juhi Si Buhun

Rujak juhi dan asinan sayur di tempat ini dikenal autentik. Seporsi asinan lengkap dengan sayuran segar dan kerupuk kuning dihargai Rp 20.000-an.

9. Asinan Betawi Mami Luci

Dengan bahan-bahan halal dan segar, Asinan Betawi Mami Luci menawarkan rasa gurih dan asam yang khas. Seporsinya dihargai Rp 24.300 dan dapat ditemukan di beberapa supermarket ternama.

10. Asinan Betawi Mpok Dini

Berada di kawasan Pisangan Baru, Matraman, asinan ini memiliki rasa manis asam yang seimbang. Seporsinya terdiri dari selada, kol, tauge, tahu, kerupuk kuning, dan bumbu kacang. Harganya Rp 22.000 per porsi.

Dari yang legendaris hingga pendatang baru, asinan sayur Betawi menawarkan pengalaman rasa yang sulit dilupakan. Siap mencicipinya?

7 Makanan Sehat yang Disarankan Dokter untuk Gaya Hidup Sehat di 2025

Ahli kesehatan dan gizi telah mengidentifikasi tujuh jenis makanan yang sangat bermanfaat untuk mendukung pola makan sehat dan meningkatkan kualitas hidup. Salah satu makanan yang diutamakan adalah tempe, yang terkenal sebagai sumber protein nabati berkualitas tinggi. Tujuan dari rekomendasi ini adalah untuk mendorong masyarakat lebih peduli pada pilihan makanan sehat demi menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Tempe, yang dihasilkan dari proses fermentasi kacang kedelai, memiliki kandungan protein, serat, serta nutrisi penting lainnya. Selain itu, tempe mengandung probiotik yang berperan penting dalam menjaga kesehatan saluran pencernaan. Mengonsumsi tempe secara rutin dapat memberikan banyak manfaat, termasuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah penyakit tulang seperti osteoporosis. Hal ini menunjukkan bahwa makanan tradisional seperti tempe dapat menjadi pilihan sehat yang ekonomis dan mudah dijangkau.

Sayuran berdaun hijau, seperti bayam, brokoli, dan kale, juga termasuk dalam daftar makanan sehat yang direkomendasikan. Sayuran ini kaya akan vitamin, mineral, dan serat yang berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Konsumsi sayuran hijau secara teratur dapat mengurangi risiko berbagai penyakit kronis, seperti gangguan jantung dan diabetes. Kebiasaan ini mencerminkan pentingnya memasukkan sayuran ke dalam pola makan sehari-hari.

Buah-buahan segar, seperti jeruk, kiwi, dan stroberi, juga dianggap sangat bermanfaat karena kandungan vitamin C dan antioksidan yang tinggi. Selain menyegarkan, buah-buahan ini membantu menjaga kesehatan kulit, meningkatkan sistem imun, serta memberikan perlindungan dari radikal bebas. Memasukkan buah-buahan dalam menu harian dapat menjadi cara sederhana untuk mendukung kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Kacang-kacangan, seperti almond, kenari, dan kacang mete, merupakan pilihan camilan yang lebih sehat dibandingkan makanan olahan. Kandungan lemak baik, protein, dan serat di dalamnya berperan dalam menurunkan kadar kolesterol jahat dan menjaga kesehatan jantung. Menggantikan camilan kurang sehat dengan kacang-kacangan adalah langkah kecil yang dapat memberikan dampak besar bagi tubuh.

Ikan berlemak, seperti salmon dan sarden, dikenal sebagai sumber omega-3 yang sangat baik. Omega-3 memiliki manfaat besar, seperti mendukung kesehatan otak, meningkatkan fungsi jantung, serta mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Konsumsi rutin ikan berlemak adalah cara efektif untuk memastikan tubuh mendapatkan asupan lemak sehat yang cukup.

Yogurt juga menjadi salah satu makanan yang direkomendasikan karena mengandung probiotik yang baik untuk pencernaan. Rutin mengonsumsi yogurt dapat membantu menjaga keseimbangan mikroflora dalam usus sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh. Pilihan yogurt tanpa tambahan gula atau rendah lemak adalah alternatif terbaik untuk menjaga kesehatan tanpa menambah asupan kalori berlebihan.

Melalui tujuh rekomendasi makanan sehat ini, masyarakat diajak untuk lebih peduli terhadap pola makan mereka. Mengintegrasikan tempe, sayuran, buah-buahan, dan makanan bergizi lainnya ke dalam menu sehari-hari adalah langkah nyata untuk mencapai kesehatan yang lebih baik. Dengan menerapkan pola makan sehat, kualitas hidup dapat ditingkatkan, menciptakan kehidupan yang lebih seimbang dan bugar di masa depan.