Kelezatan Ringan Tak Terlupakan dari Seri Chiffon Cake Terbaru FLOR

Pernah terbayang menikmati kue yang begitu lembut, ringan, dan bisa disantap kapan saja tanpa rasa bersalah? Jawabannya ada pada chiffon cake, kue dengan tekstur seperti kapas yang kini hadir dalam versi terbaru dari FLOR, toko pastry premium yang berlokasi di Jalan Gunawarman, Jakarta. FLOR baru saja memperkenalkan koleksi kue terbarunya bertajuk “24/Chiffon Series”, yang dirancang untuk memberikan kenyamanan dan kenikmatan setiap saat. Dalam acara Private Testing yang digelar pada Jumat, 11 April, Chef Kevin Krisna Pratama mengungkap bahwa seri ini dibuat agar bisa dinikmati siapa saja kapan saja tanpa terasa berat di perut.

Koleksi terbaru ini menggabungkan teknik pastry khas Prancis dengan cita rasa lokal yang autentik. Salah satu varian paling menarik adalah honey chiffon cake yang menggunakan madu kaliandra sebagai bahan utama, dipadukan dengan sour cream yang menciptakan keseimbangan rasa manis dan asam yang menyegarkan. Selain itu, tersedia juga varian espresso caramel chocolate dengan kombinasi espresso, saus karamel, dan dark chocolate ganache—cocok untuk pencinta kopi. Varian lainnya, brown butter banana, menyajikan cita rasa pisang matang yang dipadukan dengan aroma karamel dari brown butter, menghasilkan sensasi rasa yang kaya dan nutty.

Namun, sorotan utama datang dari varian keju jadul yang menjadi rekomendasi utama sang chef. Chiffon cake ini menyuguhkan kombinasi cheddar, parmesan, dan edam, lengkap dengan topping keju panggang renyah di tengahnya, membangkitkan nostalgia akan kue rumahan. Satu loyang chiffon cake berukuran 20 cm ini dibanderol seharga Rp 650.000, sebuah harga yang sepadan dengan kualitas premium dan pengalaman rasa yang ditawarkan.

Lezatnya Warisan Rasa: Menyusuri Jejak Kuliner Khas Sunda yang Mendunia

Sunda dikenal sebagai salah satu suku bangsa Austronesia yang mendiami bagian barat Pulau Jawa, Indonesia. Tak hanya terkenal karena keramahan masyarakatnya, kekayaan budaya Sunda juga tercermin dari kulinernya yang khas. Cita rasa otentik, penggunaan rempah-rempah alami, serta penyajian yang sederhana namun menggugah selera menjadi ciri utama dari masakan Sunda. Beberapa di antaranya bahkan telah dikenal luas hingga ke mancanegara.

Salah satu kuliner populer dari tanah Pasundan adalah nasi tutug oncom. Hidangan khas Tasikmalaya ini dibuat dari nasi yang ditumbuk bersama oncom, lalu dibungkus daun pisang dan dibakar. Proses pembakaran ini memberikan aroma harum yang khas. Biasanya, nasi ini disantap bersama ikan asin, ayam goreng, tempe, serta sambal yang menambah kelezatannya. Sementara itu, dari Purwakarta hadir sajian bernama sate maranggi. Menggunakan daging domba atau sapi, sate ini melalui proses marinasi yang membuat bumbunya meresap sempurna ke dalam daging. Disajikan bersama sambal kecap dan irisan tomat serta bawang, sate maranggi menawarkan kombinasi rasa manis, gurih, dan pedas yang sangat nikmat.

Karedok menjadi pilihan sehat dari Sumedang. Terbuat dari sayuran mentah seperti tauge, timun, kol, kacang panjang, dan daun kemangi, karedok disiram saus kacang dengan rasa yang kaya dan segar. Sementara dari Bandung, batagor atau bakso tahu goreng menjadi ikon kuliner modern dengan cita rasa adaptasi dari Tionghoa-Indonesia. Terbuat dari adonan ikan tenggiri dan digoreng garing, batagor biasa disajikan dengan saus kacang dan perasan jeruk nipis yang segar.

Kuliner khas Sunda bukan hanya menggugah selera, tapi juga menyimpan sejarah dan identitas daerah asalnya. Menjelajah tanah Sunda tak lengkap tanpa mencicipi hidangan-hidangan autentik ini, yang selalu berhasil memikat hati siapa saja yang mencobanya.

Judul: Rekomendasi 20 Kuliner Betawi Autentik untuk Variasi Menu Restoran Anda

Kuliner Betawi menyimpan banyak kelezatan yang bisa menjadi daya tarik utama bagi restoran Anda. Dengan karakter rasa yang khas dan bahan lokal yang mudah ditemukan, menu khas Betawi bisa menjadi pilihan unik sekaligus menggugah selera. Salah satu contohnya adalah nasi uduk Betawi yang dimasak dengan santan dan disajikan bersama lauk seperti ayam goreng, tempe kering, dan sambal teri. Hidangan ini selalu menjadi favorit lintas generasi.

Ada pula soto Betawi dengan kuah santan dan daging sapi yang gurih, serta kue cucur yang cocok dijadikan makanan penutup. Tak ketinggalan, bir pletok yang kaya rempah bisa menjadi pilihan minuman hangat yang sehat. Anda juga bisa menambahkan gado-gado Betawi, es selendang mayang yang menyegarkan, dan ketoprak Betawi yang sederhana namun lezat. Untuk menu berat, kerak telur, semur jengkol, dan soto mie Betawi bisa jadi andalan baru.

Kreativitas juga bisa dimasukkan ke dalam presentasi makanan seperti roti buaya atau nasi ulam yang bisa dikemas lebih modern tanpa menghilangkan keaslian rasanya. Menu lain yang layak dicoba adalah sate Blora, pindang Betawi, rujak serut, dan sayur besan yang ringan tapi kaya rasa. Penambahan ketupat babanci dan kembang goyang juga bisa memperkaya daftar camilan khas yang menggoda.

Dengan variasi 20 menu ini, restoran Anda akan memiliki daya tarik tersendiri dan menawarkan pengalaman kuliner autentik khas Betawi yang sulit dilupakan.

Lezatnya Sate Maranggi Khas Majalengka yang Siap Memanjakan Lidah

Sate Maranggi khas Majalengka dikenal memiliki cita rasa yang gurih dan manis, dengan aroma menggoda yang mampu membangkitkan selera hanya dari baunya saja. Meskipun asal-usul Sate Maranggi berasal dari daerah Purwakarta, dengan varian sambal kecap lengkap dengan irisan tomat dan timun, serta dari Cianjur yang lebih dikenal dengan sambal oncom dan ketan bakarnya, namun versi Majalengka menawarkan keunikan rasa tersendiri yang patut dicoba. Salah satu tempat yang bisa dikunjungi adalah Sate Maranggi Opah Suka yang terletak diJalan Suma, kawasan Babakan Jawa. Di sini, sate disajikan dengan bumbu khas rempah yang meresap sempurna ke dalam daging sapi, serta harga yang terjangkau, hanya Rp25.000 per porsi lengkap dengan nasi dan lima tusuk sate. Tempat lainnya adalah Sate Maranggi Saung Babakan Johar, yang menyuguhkan suasana nyaman untuk bersantai sambil menikmati hidangan lezat di tengah kota Majalengka.Tempat ini terletak di Jalan Pemuda Nomor 2, Cijati. Pilihan ketiga adalah Kedai Halaman Abah Na’us Maranggi di Jl. Raya KH Abdul Halim, yang terkenal dengan porsinya yang melimpah serta tempat yang cocok untuk berkumpul bersama keluarga atau teman. Tempat ini kerap mendapat ulasan positif karena keramahan pelayanan dan cita rasa sate yang memikat. Tiga pilihan tempat makan ini menjadi rekomendasi bagi pecinta kuliner untuk mencicipi kelezatan Sate Maranggi khas Majalengka dengan sensasi rasa yang autentik dan menggoda.

5 Makanan Kaki Lima Indonesia Masuk Daftar Terbaik versi TasteAtlas

Dalam daftar 50 makanan kaki lima terbaik versi TasteAtlas, sejumlah hidangan asal Indonesia turut menghiasi peringkat tersebut.Lima di antaranya bahkan berhasil masuk dalam 20 besar.
Keanekaragaman kuliner Indonesia tak hanya dihargai oleh penduduknya, tetapi juga patut dibanggakan di kancah internasional. Citarasa khas Indonesia yang kaya rempah sulit untuk ditemukan di negara lain, meski mereka berusaha meniru bahan-bahan yang serupa.

TasteAtlas, sebagai kurator kuliner kelas dunia, memiliki daftar makanan kaki lima terbaik. Di antara 50 makanan teratas, hidangan tradisional Indonesia turut menghiasi peringkat tersebut.

Setidaknya lima makanan khas Indonesia berhasil masuk dalam 20 besar, mulai dari siomay hingga sate Madura, yang dinobatkan sebagai sebagian makanan kaki lima terbaik di dunia.

Berikut adalah 5 makanan Indonesia yang masuk dalam daftar 50 Makanan Kaki Lima Terbaik versi TasteAtlas:

  1. Siomay
    Siomay berada di peringkat ketiga dengan rating 4,7 dalam daftar 50 Makanan Kaki Lima Terbaik versi TasteAtlas. Di situs resmi mereka, siomay disebut sebagai comfort food paling populer di Indonesia. Makanan ini, yang mirip dengan dimsum, dimasak dengan cara dikukus dan disajikan dalam keadaan hangat. Namun, komposisinya berbeda, mencakup otak-otak, siomay, tahu kukus, kentang kukus, kol kukus, dan pare. Keistimewaan siomay terletak pada bumbu kacang yang kental dan gurih, ditambah dengan kecap manis dan perasan jeruk limau yang menyegarkan.
  2. Batagor
    Batagor, yang sering dijual berdampingan dengan siomay, menempati urutan ke-15 dalam daftar makanan kaki lima terbaik. Nama Batagor merupakan singkatan dari baso tahu goreng, yang artinya makanan ini digoreng hingga renyah, meskipun sekilas mirip dengan siomay. Batagor berasal dari Bandung dan sudah dikenal sejak 1980-an, menggabungkan budaya kuliner Sunda dan China.
  3. Sate Kambing
    Selain sate sapi, sate kambing juga populer di Indonesia. Daging kambing memiliki aroma dan tekstur yang khas, yang memerlukan penanganan khusus dalam pengolahannya. Salah satu cara populer adalah dengan dibakar menjadi sate, yang banyak ditemukan di berbagai daerah. Sate kambing disajikan dengan bumbu kacang atau kecap pedas yang menggugah selera.
  4. Sate Babi
    Sate babi juga menjadi salah satu makanan kaki lima terlezat asal Indonesia. Hidangan sate, yang dapat menggunakan berbagai jenis daging, sangat populer di Indonesia. Sate babi menempati peringkat 20 dalam daftar makanan kaki lima terbaik, setelah sate kambing. Daging babi memiliki tekstur yang lembut, berada di antara daging sapi dan ayam, dan hanya tersedia di daerah dengan mayoritas non-Muslim.
  5. Sate Madura
    Sate Madura, meskipun berada di peringkat 21, sangat berpengaruh dalam mempopulerkan kuliner Indonesia. Sate ini menggunakan daging ayam atau kambing yang dibakar dengan cara unik—daging dipotong lebih tipis daripada sate pada umumnya. Teknik memasaknya membuat sate Madura tetap empuk dan tidak mudah hangus. Selain bumbu kacang, sate Madura disajikan dengan acar yang memberikan kesegaran pada setiap gigitan.

Nikmat Legendaris Asinan Betawi: Segar, Pedas, dan Tetap Autentik!

Asinan Betawi merupakan sajian tradisional yang tetap digemari hingga kini karena perpaduan rasa yang khas dan menyegarkan. Hidangan ini sudah dikenal sejak era kolonial sebagai bagian dari identitas kuliner masyarakat Jakarta, lahir dari percampuran budaya Betawi dan Tionghoa. Keunikan rasa dan kesederhanaan penyajiannya menjadikannya tak lekang oleh waktu. Salah satu jenis paling klasik adalah asinan sayur, yang berisi kol, tauge, mentimun, dan sawi asin, disiram kuah kacang gurih dengan tambahan cuka dan cabai yang menciptakan sensasi asam pedas. Kacang goreng dan kerupuk merah pun menambah cita rasa yang menggoda. Selain itu, ada juga asinan buah yang terdiri dari potongan nanas, pepaya muda, kedondong, bengkuang, dan jambu air, dilumuri kuah cabai, gula merah, garam, dan cuka yang sangat menyegarkan, terutama saat cuaca panas. Tak kalah menggoda adalah asinan campur, yang menyatukan sayur dan buah dalam satu sajian lengkap, sering kali dilengkapi bihun atau tahu untuk memperkaya tekstur. Seiring perkembangan zaman, muncul juga kreasi asinan kekinian dengan tampilan lebih menarik, seperti tambahan saus mangga muda, kerupuk kaca, hingga es batu untuk sensasi dingin. Namun, rasa autentik tetap dijaga. Tak ketinggalan, asinan rumahan khas Betawi yang diolah dengan resep turun-temurun menghadirkan rasa bumbu yang kuat dan pedas, dibuat tanpa penyedap buatan. Dengan beragam pilihan dan keunikan rasa, asinan Betawi tetap menjadi ikon kuliner yang patut dicoba oleh siapa pun yang mencintai hidangan Nusantara.

Sejarah di Balik California Roll: Bukan Asli Jepang!

California roll dikenal luas sebagai salah satu jenis sushi yang populer di restoran-restoran Jepang. Namun, sushi ini sebenarnya bukan berasal dari Jepang. Berikut adalah asal-usulnya.

Sushi memiliki berbagai jenis, dan salah satunya adalah uramaki, sushi gulung dengan beragam bahan. Salah satu uramaki yang sangat terkenal adalah California roll.

California roll terdiri dari nasi yang dibungkus dengan nori, diisi dengan kani (crabstick), mentimun, dan alpukat. Pada bagian atasnya, terdapat topping biji wijen atau tobiko.

California roll menjadi sangat populer di restoran sushi di berbagai negara. Banyak orang menyukai menu ini karena rasanya yang gurih, segar, dan teksturnya yang renyah.

Walaupun sangat digemari, banyak orang berpendapat bahwa California roll bukanlah jenis sushi tradisional dari Jepang. Beberapa bahkan menyebutkan bahwa sushi ini berasal dari Amerika Serikat, tepatnya California atau Kanada.

Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang sejarah California roll:

  1. Perdebatan Asal-usul California Roll

    Asal-usul California roll memunculkan perdebatan sengit. Beberapa orang berpendapat bahwa sushi ini bukan berasal dari Jepang, tetapi ada pula yang mengklaim bahwa penemunya adalah orang Jepang. Secara umum, diyakini bahwa California roll pertama kali diperkenalkan di sebuah restoran sushi di Amerika pada akhir 1960-an, yaitu restoran Kawafuku yang berada di Little Tokyo, Los Angeles, Amerika Serikat. Penulis Andrew F. Smith dalam bukunya “American Tuna: The Rise and Fall of an Improbable Food” juga menyebutkan dua kemungkinan tentang penciptaan California roll. Salah satunya adalah Ichiro Mashita, seorang koki sushi dari restoran Tokyo Kaikan di Los Angeles, yang bersama asistennya, Teruo Imaizumi, menciptakan California roll dengan menggantikan tuna yang sulit didapat dengan alpukat. Mereka juga menambahkan daging kepiting untuk memberi cita rasa seafood. Ada juga klaim dari chef lain, Ken Seusa, yang mengaku sebagai penemu California roll. Seusa dikenal menggunakan bahan-bahan non-Jepang dalam masakannya, seperti saus pedas dan mayones.
  2. Penemu Asli California Roll

    Selain klaim di atas, ada juga pendapat dari seorang chef sushi bernama Hidekazu Tojo, yang mengaku sebagai pelopor California roll. Di restoran sushi miliknya, Tojo’s Restaurant di Vancouver, Kanada, sajian ini dikenal dengan nama Tojo Maki, yang pertama kali dibuat pada awal 1970-an. Menurut Tojo, banyak pelanggan dari Amerika Utara yang datang untuk menikmati makanan Jepang, tetapi tidak suka dengan rasa nori. Oleh karena itu, ia membalik cara penggulungan sushi sehingga nori tersembunyi. Tojo menggunakan kepiting dan alpukat, serta bahan lain seperti bayam, telur, dan biji wijen, untuk menciptakan cita rasa yang baru. Tojo Maki akhirnya dikenal luas sebagai California roll setelah menyebar ke Amerika Serikat.
  3. Sushi Fusion yang Populer

    California roll menjadi contoh sukses dari kreasi sushi fusion yang menggabungkan bahan-bahan tradisional dengan bahan internasional. Hingga kini, California roll tetap menjadi salah satu menu sushi yang paling populer di restoran-restoran, termasuk di Indonesia, dengan harga mulai dari Rp 20.000-an per porsi. Chef terkenal Masaharu Morimoto juga memberikan pendapat mengenai California roll, menyebutnya sebagai inovasi yang membuka wawasan tentang potensi menggabungkan sushi tradisional dengan cita rasa internasional, yang menginspirasi eksperimen dengan bahan-bahan baru.

Dari Dapur Ibu ke Pasar Dunia: Kisah Telur Gabus Kata Oma yang Bikin Rindu Rumah

Berawal dari niat tulus seorang ibu yang ingin menghadirkan camilan sehat untuk keluarganya, siapa sangka telur gabus buatan rumah itu justru berkembang menjadi produk camilan yang kini dikenal hingga ke luar negeri. Furiyanti, sang anak sekaligus pendiri Kata Oma, tak pernah menyangka bahwa resep sederhana dari ibunya akan digemari banyak orang. Pada awalnya, telur gabus ini hanya dinikmati oleh keluarga dan kerabat dekat, namun pada 2016 beberapa rekan kerjanya mulai memesan lewat sistem pre-order. Produk ini sempat diberi nama “Cocok,” namun dua tahun kemudian diganti menjadi “Kata Oma” karena memiliki nilai sentimental yang kuat dan makna emosional tentang kehangatan sosok nenek.

Menurut Furiyanti, Kata Oma bukan sekadar camilan, tetapi juga sarana untuk membangkitkan kenangan akan rumah dan kasih sayang keluarga. Cita rasa rumahan yang otentik membuat produk ini cepat meraih hati konsumen. Dengan empat pilihan rasa unik—keju, gula aren, balado, dan telur asin—Kata Oma berhasil menjangkau pasar yang lebih luas. Bergabungnya Kata Oma ke dalam naungan Unifam pada tahun 2024 semakin membuka peluang, termasuk dalam distribusi ke supermarket dan ekspansi digital yang berhasil menarik ribuan mitra seller. Kini, produk tersebut telah dipasarkan ke Amerika Serikat, Australia, Filipina, dan Malaysia, serta tengah dalam proses ekspansi ke Korea Selatan, Vietnam, Singapura, dan Kamboja. Perjalanan panjang ini menjadi bukti bahwa camilan sederhana pun bisa menembus pasar global jika diiringi dengan dedikasi dan nilai kekeluargaan yang kuat.

Lezat dan Awet, Ini Deretan Oleh-Oleh Khas Solo yang Wajib Kamu Bawa Pulang

Solo, kota budaya yang berada di Jawa Tengah ini selalu berhasil mencuri perhatian wisatawan dengan kekayaan tradisinya yang masih lestari. Selain keindahan budayanya, Solo juga memiliki beragam kuliner khas yang cocok dijadikan buah tangan, terutama oleh-oleh yang tahan lama. Salah satunya adalah Pukis Badran, kue legendaris yang bisa bertahan hingga tiga hari dalam suhu ruang. Varian rasanya pun beragam, seperti tiramisu, kacang, hingga abon sapi yang menggoda selera. Ada pula intip, camilan unik berbentuk mangkuk besar yang terbuat dari kerak nasi yang digoreng dan disiram saus gula jawa. Perpaduan rasa gurih dan manis menjadikannya favorit banyak orang, apalagi daya tahannya bisa mencapai tiga bulan. Tak kalah populer, Abon Mesran menjadi oleh-oleh yang sudah dikenal sejak 1986. Terbuat dari daging sapi dan ayam, abon ini hadir dalam rasa manis hingga pedas dan sangat cocok disantap bersama nasi hangat atau roti. Bagi pencinta minuman herbal, serbat khas Solo juga bisa jadi pilihan tepat. Terbuat dari campuran jahe, serai, dan rempah pilihan, serbat ini hadir dalam bentuk tablet yang bisa diseduh atau dikunyah seperti permen. Semua oleh-oleh ini mudah ditemukan di toko oleh-oleh maupun pasar tradisional di Solo. Jadi, saat mampir ke kota ini, jangan lupa membawa pulang kenangan lezat yang awet dan berkesan.

Tempe Menuju UNESCO: Jejak Budaya Nusantara yang Mendunia

Kementerian Kebudayaan resmi mengajukan tempe ke UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan, menandai langkah penting dalam pelestarian budaya kuliner Indonesia. Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan bahwa pengajuan ini tidak semata mengejar pengakuan global, tetapi bertujuan melestarikan nilai-nilai tradisional yang telah diwariskan turun-temurun. Dalam sejarahnya, tempe telah muncul dalam Serat Centhini, naskah sastra Jawa abad ke-19 yang menggambarkan kehidupan abad ke-16, menandakan peran tempe sebagai bagian dari identitas budaya sejak lama. Tempe tak hanya menjadi makanan sehari-hari masyarakat, tapi juga mewakili pengetahuan dan teknologi pangan lokal yang terus berkembang.

Selain tempe, pemerintah juga mengusulkan Teater Mak Yong sebagai ekstensi dari warisan budaya Mak Yong milik Malaysia, serta seni tradisional Jaranan yang diajukan bersama Suriname. Teater Mak Yong, yang telah diakui UNESCO sejak 2008 melalui Malaysia, kini diperluas pengakuannya untuk mencerminkan penyebarannya ke wilayah Indonesia, khususnya Kepulauan Riau. Fadli Zon menegaskan pentingnya kolaborasi lintas negara dalam melindungi seni tradisional dan membangun apresiasi budaya bersama.

Proses pengajuan ke UNESCO dilakukan secara menyeluruh, melibatkan kajian akademik, dokumentasi, dan kerja sama lintas komunitas. Dokumen nominasi telah diserahkan ke Sekretariat UNESCO di Paris sebelum batas akhir 31 Maret 2025. Pemerintah Indonesia juga membuka peluang kerja sama budaya lainnya, termasuk potensi nominasi bersama aksara tradisional dengan negara-negara bersejarah seperti Suriname.