Seorang pengunjung memberikan ulasan tidak akurat tentang sebuah warung makan di Sabah, Malaysia, menuduh warung tersebut menjual makanan berbahan babi. Padahal, klaim tersebut tidak berdasar.
Google Review seringkali menjadi referensi penting bagi banyak orang dalam memilih tempat makan. Ulasan yang akurat dan jujur sangat memengaruhi reputasi restoran, sehingga penting bagi pengunjung untuk memberikan feedback yang benar dan sopan.
Namun, sebuah warung makan bernama Nasi Kukus D’RanauBah baru-baru ini mengalami kerugian akibat ulasan menyesatkan. Dikutip dari WoB (22/06/24), pengunjung tersebut mengklaim bahwa warungnya menyajikan menu babi, yang sebenarnya tidak benar.
Merespons tuduhan tersebut, pemilik warung memberikan klarifikasi dengan tenang. Mereka menjelaskan bahwa menu ‘sinalau’ yang disebutkan adalah daging asap dari sapi, bukan babi. ‘Sinalau’ berasal dari bahasa Dusun yang berarti ‘diasapi’.
“Assalamualaikum cik, kedai ini 100% halal dan pemiliknya beragama Islam. Sinalau dalam bahasa Dusun artinya ‘diasapi’, bukan babi. Kami hanya menjual sinalau dari daging sapi,” jelas pemilik warung. “Silakan cari tahu lebih lanjut tentang makna sinalau dalam bahasa Dusun. Mohon maaf atas kesalahpahaman ini,” tambahnya.
Klarifikasi ini dibagikan di Facebook dan segera mendapat perhatian banyak netizen. Banyak yang mengecam pengunjung karena tidak melakukan riset yang cukup sebelum memberikan ulasan.
“Setidaknya lakukan riset atau tanyakan dulu kepada pemilik sebelum menulis ulasan. Jangan hanya untuk viral,” komentar salah satu netizen.