Pedasnya Bikin Rindu, Ini Dia Surga Kuliner Sulawesi yang Wajib Dicoba!

Ketika membicarakan kekayaan kuliner Nusantara, Sulawesi jadi salah satu wilayah yang tak boleh dilewatkan. Pulau yang terbagi dalam beberapa provinsi ini memiliki kekhasan tersendiri dalam hal rasa—terutama bagi kamu pecinta makanan pedas. Perpaduan rempah-rempah berani dan penggunaan cabai yang mendominasi jadi ciri khas kuliner Sulawesi yang menggoda.

Salah satu ikon kuliner dari Makassar adalah coto, makanan berbahan dasar jeroan dan daging sapi yang dimasak dengan kuah kacang yang gurih dan kaya rempah. Sensasi rasa akan makin terasa saat ditambah sambal khas yang pedasnya menggigit. Tak kalah populer, ada pallubasa yang kerap disebut sebagai sepupu coto namun memiliki kuah lebih kental dan tambahan kelapa sangrai, menciptakan kelezatan yang unik.

Lanjut ke Sulawesi Barat, ada hidangan khas bernama bau peapi, yakni ikan berkuah dengan rasa pedas dan asam yang segar. Makanan ini biasa hadir saat acara keluarga dan sarat akan nilai tradisional. Sementara di Sulawesi Utara, kamu akan menemukan ikan woku belanga dengan aroma rempah yang kuat serta sambal roa yang jadi pelengkap wajib berbagai hidangan di sana.

Lebih dari sekadar pedas, kuliner Sulawesi menghadirkan kehangatan dalam setiap santapan. Jadi, bagi kamu yang tak gentar dengan cabai, Sulawesi adalah destinasi rasa yang tak terlupakan.

Ayam Taliwang: Warisan Kuliner Lombok dari Diplomasi Kerajaan

Ayam Taliwang, hidangan khas Lombok, Nusa Tenggara Barat, memiliki sejarah panjang yang berakar pada peristiwa antara Kerajaan Selaparang dan Kerajaan Karangasem. Pada tahun 1630, pasukan dari Kerajaan Taliwang dikirim ke Lombok untuk membantu Selaparang dalam konflik melawan Karangasem. Para prajurit ini membawa serta juru masak mereka, yang bertugas menyiapkan makanan bagi para pemimpin perang. Mereka kemudian menetap di daerah yang kini dikenal sebagai Karang Taliwang. Demi menciptakan perdamaian, juru masak tersebut menyajikan ayam bakar berbumbu khas kepada Raja Karangasem. Hidangan ini menjadi simbol diplomasi yang membantu meredakan ketegangan antara kedua kerajaan.

Dikutip dari THE SAGES JOURNAL: Culinary Science and Business (2023), ayam taliwang memiliki ciri khas berupa ayam kampung muda yang dibakar utuh dengan bumbu pedas kaya rempah. Proses memasaknya menggunakan cabai merah kering, bawang merah, bawang putih, tomat, terasi goreng, serta kencur, menghasilkan cita rasa pedas autentik. Biasanya, ayam taliwang disajikan dengan nasi putih hangat dan plecing kangkung, menciptakan kombinasi rasa pedas, gurih, dan segar.

Hidangan ini mulai dikenal luas di Lombok pada tahun 1960-an, salah satunya berkat Nini Manawiyah, yang menjual nasi ayam di rumahnya di Karang Taliwang. Popularitasnya terus meningkat hingga tahun 1980-an, ketika banyak restoran mulai memasukkan ayam taliwang ke dalam menu mereka. Kini, hidangan ini tidak hanya menjadi ikon kuliner Lombok, tetapi juga dikenal luas di berbagai kota besar Indonesia. Sebagai bagian dari warisan budaya masyarakat Sasak, ayam taliwang terus dijaga keberadaannya dan tetap menjadi kebanggaan kuliner Nusantara.