Sejarah Lagu “Ikan Pais”: Menggambarkan Kelezatan Kuliner Khas Bengkulu

Pada tanggal 29 Desember 2024, lagu “Ikan Pais” kembali menjadi sorotan sebagai salah satu warisan budaya yang mencerminkan kekayaan kuliner khas dari Provinsi Bengkulu. Lagu ini tidak hanya populer di kalangan masyarakat lokal, tetapi juga menjadi simbol identitas budaya yang menggambarkan kelezatan hidangan ikan pais, yang merupakan makanan tradisional yang diolah dengan bumbu khas dan dibungkus dalam daun.

Lagu “Ikan Pais” memiliki lirik yang sederhana namun kaya akan makna, menggambarkan proses memasak dan menikmati ikan pais. Ikan pais sendiri adalah hidangan yang terbuat dari ikan yang dibumbui, dicampur dengan parutan kelapa, dan dimasak dalam bungkusan daun talas. Proses memasak ini menciptakan cita rasa yang pedas dan gurih, menjadikan ikan pais sebagai salah satu makanan favorit di Bengkulu. Lagu ini sering dinyanyikan dalam acara-acara adat dan perayaan, menambah nuansa kebersamaan dan keakraban di antara masyarakat.

Lirik dari lagu “Ikan Pais” tidak hanya menggambarkan kelezatan hidangan tersebut, tetapi juga mengandung nilai-nilai budaya dan kearifan lokal. Misalnya, liriknya menyiratkan pentingnya kebersamaan dalam menikmati makanan, yang menjadi bagian dari tradisi masyarakat Bengkulu. Lagu ini menjadi pengikat tali silaturahmi antar keluarga dan teman, serta mencerminkan rasa bangga masyarakat terhadap kuliner daerah mereka.

Dengan popularitasnya, lagu “Ikan Pais” juga berperan penting dalam mempromosikan kuliner khas Bengkulu kepada masyarakat luas. Melalui lagu ini, ikan pais semakin dikenal tidak hanya di dalam daerah tetapi juga di luar Bengkulu. Ini membantu meningkatkan minat wisatawan untuk mencicipi hidangan lokal saat berkunjung ke provinsi tersebut, sehingga berkontribusi pada sektor pariwisata.

Di tengah arus globalisasi yang semakin kuat, penting untuk melestarikan lagu-lagu daerah seperti “Ikan Pais”. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengajarkan lagu ini kepada generasi muda melalui pendidikan seni budaya di sekolah-sekolah. Dengan demikian, nilai-nilai budaya dan tradisi kuliner dapat terus hidup dan diwariskan kepada generasi berikutnya.

Lagu “Ikan Pais” bukan sekadar lagu biasa; ia adalah representasi dari kekayaan budaya dan kuliner khas Bengkulu. Dengan melestarikan lagu ini, masyarakat tidak hanya menjaga identitas budaya mereka tetapi juga memperkenalkan kelezatan kuliner Indonesia kepada dunia. Semua mata kini tertuju pada bagaimana generasi mendatang akan terus merayakan dan melestarikan warisan berharga ini.