Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, mengadakan acara buka puasa bersama dengan sejumlah tokoh Muslim Indonesia di kediamannya di Jakarta Selatan pada Senin (17/3). Acara ini menjadi ajang diskusi untuk mempererat hubungan antara Jepang dan komunitas Muslim di Indonesia, khususnya dalam pengembangan wisata halal serta kemudahan impor kuliner Jepang yang bersertifikat halal.
Jepang telah menjalin kerja sama dengan pondok pesantren dan pusat kajian Islam sejak 2004. Dalam upaya memperdalam pemahaman budaya, lebih dari 200 pimpinan pesantren telah diundang ke Jepang melalui program pertukaran budaya. Namun, mulai tahun ini, program yang sebelumnya berlangsung setiap tahun akan diadakan dua tahun sekali. Yasushi menegaskan bahwa Jepang ingin terus memperkuat hubungan dengan komunitas Muslim Indonesia, karena program ini dianggap penting dalam membangun pemahaman yang lebih baik.
Sebagai negara dengan populasi Muslim yang kecil, Jepang terus berusaha menciptakan lingkungan yang lebih ramah bagi wisatawan Muslim. Sejumlah restoran dan hotel di Jepang kini menyediakan makanan bersertifikat halal serta fasilitas ibadah. Yasushi menekankan bahwa memahami nilai-nilai halal bukan hanya penting bagi warga Muslim Indonesia, tetapi juga bagi Jepang dalam membangun hubungan yang lebih erat.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah, Salmah Orbayinah, menyambut baik inisiatif ini dan menyoroti pentingnya kolaborasi yang lebih luas, tidak hanya dalam wisata tetapi juga di sektor pendidikan dan ekonomi. Hal serupa diungkapkan oleh Rektor Universitas Islam Internasional, Prof. Jamhari, yang menilai program pertukaran ini membantu masyarakat Jepang memahami Islam secara lebih dekat melalui interaksi langsung.
Selain itu, Yasushi juga menegaskan bahwa Jepang terbuka untuk bekerja sama dengan media dan akademisi guna memperluas cakupan program pertukaran ini. Ia berharap lebih banyak jurnalis dan mahasiswa dari Indonesia yang dapat datang ke Jepang untuk memahami budaya serta membangun hubungan yang lebih erat antara kedua negara.