Tren Kuliner 2025: Dari Plant-Based hingga Street Food yang Mendunia

Bagi para pencinta kuliner, memprediksi tren makanan di tahun baru adalah tantangan yang menarik. Memasuki 2025, para inspektur Michelin Guide telah mengungkap tren kuliner yang diprediksi akan mendominasi tahun ini. Pengamatan mereka dilakukan sepanjang 2024, dengan menyoroti inovasi para koki ternama yang sukses mencuri perhatian penikmat kuliner global.

Salah satu tren utama adalah semakin populernya hidangan berbasis tumbuhan (plant-based). Dulu hanya sekadar pelengkap, kini restoran kelas dunia seperti Plates di London dan Ark di Kopenhagen berlomba-lomba menghadirkan menu vegan yang kreatif dan menggugah selera.

Eksperimen bahan baku juga menjadi sorotan. Penggunaan kaviar kini semakin luas, mulai dari nugget ayam hingga panna cotta. Sementara itu, arang aktif mulai digunakan dalam berbagai minuman inovatif, dan pemanis alami menggantikan gula tradisional di banyak restoran Prancis.

Teknik memasak klasik kembali digemari, dengan banyak restoran mengandalkan api terbuka untuk menghadirkan cita rasa autentik. Dari Brat di London hingga restoran baru di Jakarta seperti Casa Lena dan Wooboo, teknik ini semakin banyak diterapkan.

Tren lainnya meliputi semakin terkenalnya kuliner Asia Tenggara, kebangkitan masakan kekaisaran Tiongkok, komitmen restoran terhadap keberlanjutan, serta inovasi pairing minuman non-alkohol yang semakin diminati. Bahkan, makanan jalanan (street food) kini menjadi sorotan global, dengan Michelin Guide memasukkan banyak warung makan ke dalam daftar rekomendasinya.

Dengan beragam inovasi dan eksplorasi rasa yang semakin kaya, tahun 2025 diprediksi akan menjadi tahun yang menarik bagi dunia kuliner!

Mengenal Kuliner Global Dari Streetfood Hingga Fine Dining

Kuliner global adalah representasi dari keragaman budaya dan tradisi yang ada di seluruh dunia. Setiap negara memiliki makanan khas yang mencerminkan sejarah, geografi, dan masyarakatnya.

Dari masakan pedesaan yang sederhana hingga hidangan yang disajikan di restoran mewah, kuliner global menawarkan pengalaman yang unik dan menarik bagi para penikmatnya.

Dalam era globalisasi, kita semakin mudah untuk menemukan berbagai jenis makanan dari berbagai belahan dunia, sehingga memperkaya wawasan kuliner kita.

Streetfood adalah salah satu bentuk kuliner yang paling mudah diakses dan populer di banyak negara. Makanan yang dijajakan di pinggir jalan sering kali mencerminkan cita rasa lokal dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat.

Di sisi lain, fine dining menawarkan pengalaman kuliner yang lebih eksklusif, dengan hidangan yang disiapkan oleh chef profesional dan disajikan dalam suasana yang elegan. Kedua jenis kuliner ini memiliki daya tarik tersendiri dan memperlihatkan bagaimana makanan bisa menjadi sarana untuk berbagi budaya.

Berbagai jenis kuliner global dapat ditemukan di kedua kategori ini. Dari streetfood, kita bisa mencicipi taco di Meksiko, satay di Indonesia, atau crepes di Prancis. Sementara itu, fine dining bisa mencakup hidangan seperti sushi di restoran bintang Michelin di Tokyo atau pasta di restoran mewah di Italia.

Setiap hidangan memiliki keunikan dan cara penyajian yang berbeda, menunjukkan kreativitas dan teknik memasak yang beragam.

Misalnya, di Indonesia, kita dapat menemukan nasi goreng sebagai streetfood yang sangat populer, sementara di restoran fine dining, kita bisa menikmati rendang yang disajikan dengan presentasi yang artistik.

Di Thailand, pad thai bisa ditemukan di gerobak makanan pinggir jalan, sedangkan di restoran mewah, hidangan tersebut mungkin disajikan dengan bahan-bahan premium dan sentuhan modern.

Pengalaman kuliner dari streetfood hingga fine dining tidak hanya memuaskan selera, tetapi juga memberikan wawasan tentang budaya dan tradisi suatu daerah. Melalui makanan, kita dapat menjelajahi dunia tanpa harus meninggalkan tempat kita.

Oleh karena itu, penting untuk menghargai setiap jenis kuliner yang ada, karena masing-masing memiliki cerita dan keunikan tersendiri. Dengan mengenal kuliner global, kita tidak hanya menikmati makanan, tetapi juga merayakan keragaman budaya yang ada di dunia ini.