Mega Ramen dengan 23 Lembar Daging: Sensasi Topping Super Gurih!

Biasanya, ramen diberi topping beberapa lembar daging sebagai pelengkap. Namun, bagaimana jika jumlahnya mencapai 23 lembar? Restoran Kitakata Ramen Bannai menawarkan pengalaman makan ramen dengan topping daging babi dalam jumlah yang sangat melimpah, namun tetap dengan harga yang cukup terjangkau.

Kitakata Ramen Bannai adalah jaringan restoran ramen ternama yang memiliki lebih dari 60 cabang di Jepang, serta beberapa lokasi di Amerika Serikat dan Eropa, termasuk di California, Illinois, dan Frankfurt.

Salah satu menu andalan mereka di Jepang adalah ramen dengan topping chashu daging babi. Versi standar dari menu ini menggunakan 5 lembar chashu yang bisa dinikmati dengan harga sekitar 870 yen (sekitar Rp 102 ribu). Jika ingin lebih banyak daging, ada varian Chashu Ramen yang berisi 13 lembar chashu dengan harga 1290 yen (sekitar Rp 151.700).

Namun, yang benar-benar menarik perhatian adalah Mega Chashu Ramen, yang mengandung 23 lembar chashu daging babi. Menu ini dijual seharga 1890 yen (sekitar Rp 222 ribu), yang terbilang cukup terjangkau jika melihat porsi ramen yang sangat besar dan banyaknya topping daging babi.

Rasakan Keunikan Mega Chashu Ramen

Mega Chashu Ramen ini memang menyuguhkan sensasi berbeda. Porsi ramen ini begitu melimpah hingga mie ramen hampir tidak terlihat, tertutup oleh tumpukan chashu yang gurih dan lezat. Seorang reporter dari Sora News 24, P.K., yang mencoba menu ini, merasa takjub dengan besarnya porsi serta rasa chashu yang kaya bumbu dan tekstur lemak yang pas.

Setelah beberapa suapan daging babi, P.K. bahkan merasa kaget karena masih ada banyak lagi sisa daging yang belum dimakan. Baru setelah itu, mie ramen yang kenyal dan tebal muncul, dipadukan dengan kuah kaldu yang menyegarkan dan gurih.

Aturan Khusus untuk Mega Chashu Ramen

Ada beberapa aturan yang perlu diperhatikan jika ingin mencoba Mega Chashu Ramen di restoran ini. Pertama, menu ini hanya dapat dinikmati di tempat (tidak bisa dibawa pulang). Kedua, porsi ramen ini tidak bisa di-upsize menjadi lebih besar. Ketiga, pengunjung disarankan untuk menghabiskan seluruh ramen dan daging babinya, karena sisa makanan tidak diperbolehkan dibawa pulang. Keempat, setiap pengunjung wajib memesan satu porsi Mega Chashu Ramen untuk dirinya sendiri, tidak boleh berbagi.

Promo untuk Mega Chashu Ramen ini hanya berlaku hingga 18 April 2025, jadi bagi pecinta ramen, pastikan untuk mencobanya sebelum tanggal tersebut.

Mengenal Chashu Daging Babi

Chashu daging babi merupakan salah satu topping yang sangat populer di Jepang. Biasanya, daging yang digunakan berasal dari bagian babi yang berlemak, seperti perut, bahu, atau pinggang. Proses pembuatannya melibatkan penggulungan potongan daging dan memasaknya perlahan dengan bumbu hingga teksturnya menjadi sangat lembut dan mudah hancur di mulut.

Ramen: Hidangan Ikonik Jepang yang Memikat Dunia

Ramen, salah satu makanan paling ikonik dari Jepang, telah berhasil memikat hati para pecinta kuliner di seluruh dunia. Meski berasal dari negeri Sakura, ramen kini menjadi sajian global yang digemari oleh berbagai kalangan, termasuk di Indonesia. Dengan rasa yang kaya dan beragam variasi, tidak heran jika ramen terus mendapatkan tempat istimewa di hati para penggemarnya.

Ramen sendiri adalah hidangan berbahan dasar mi yang disajikan dalam kuah kaya rasa. Kuah ini biasanya dibuat dari kaldu yang direbus bersama tulang, daging, dan bumbu khas Jepang. Namun, yang membuat ramen begitu menarik adalah variasi kuah dan topping yang ditambahkan, yang dapat disesuaikan dengan selera setiap orang. Ada ramen yang menggunakan kuah berwarna cokelat pekat seperti shoyu ramen (berbasis kecap asin), ada juga yang menggunakan kuah putih kental seperti tonkotsu ramen (berbasis kaldu tulang babi).

Namun, ramen bukan hanya soal kuah. Topping yang ditambahkan pada hidangan ini juga menjadi elemen penting yang menambah kenikmatan. Biasanya, ramen disajikan dengan potongan daging, seperti cha-siu (daging babi panggang), ayam, atau sapi. Untuk menambah tekstur dan rasa, sayuran seperti daun bawang, jamur, dan rumput laut sering kali ikut ditambahkan. Telur rebus setengah matang yang dilapisi dengan kecap asin juga menjadi salah satu topping favorit yang melengkapi sajian ini.

Meski ramen dikenal sebagai hidangan khas Jepang, tak banyak yang tahu bahwa ramen mendapatkan banyak pengaruh dari kuliner Cina. Pada awalnya, ramen memang diadaptasi dari mi Cina yang kemudian diolah dan disesuaikan dengan cita rasa lokal Jepang. Seiring waktu, ramen berkembang menjadi makanan yang khas dengan cita rasa yang sangat Jepang. Kini, ramen memiliki tempat tersendiri dalam budaya kuliner Jepang dan dianggap sebagai salah satu makanan jalanan paling populer.

Di Indonesia, ramen juga semakin digemari. Berbagai restoran yang menyajikan ramen otentik bermunculan di kota-kota besar. Tak hanya itu, ramen instan juga banyak diminati sebagai alternatif praktis bagi mereka yang ingin menikmati hidangan ini di rumah. Meskipun tak seotentik versi restoran, ramen instan tetap menawarkan cita rasa yang menggugah selera.

Salah satu daya tarik ramen adalah kemampuannya untuk beradaptasi dengan preferensi kuliner lokal. Di Jepang sendiri, setiap daerah memiliki variasi ramen yang unik, mencerminkan kekayaan budaya kuliner setempat. Misalnya, di Hokkaido, terkenal dengan miso ramen yang menggunakan pasta miso sebagai bahan dasar kuahnya. Sementara di Kyushu, tonkotsu ramen dengan kuah kental dan gurih dari tulang babi menjadi primadona.

Fleksibilitas ramen inilah yang membuatnya dapat diterima di berbagai negara. Di Indonesia, misalnya, banyak tempat yang menawarkan ramen dengan sentuhan lokal, seperti ramen pedas dengan sambal khas Indonesia atau ramen dengan topping halal seperti ayam atau seafood. Kombinasi cita rasa Jepang yang kuat dengan adaptasi lokal ini menjadikan ramen sebagai makanan yang mudah diterima oleh masyarakat luas.

Tidak hanya soal rasa, menyantap ramen juga memiliki sisi pengalaman tersendiri. Cara makan ramen yang cepat dengan menyeruput kuah panas langsung dari mangkuk memberikan sensasi yang menyenangkan. Bagi orang Jepang, menyeruput ramen dengan suara keras bukanlah hal yang dianggap tidak sopan, melainkan tanda bahwa mereka menikmati makanan tersebut.

Kesimpulannya, ramen bukan sekadar mi dalam kuah biasa. Ini adalah makanan yang kaya akan budaya, sejarah, dan rasa. Dengan popularitasnya yang terus meningkat, ramen telah berhasil menjadi salah satu hidangan global yang dicintai oleh banyak orang, dari Jepang hingga Indonesia. Jadi, jika kamu belum pernah mencoba ramen, inilah saat yang tepat untuk merasakan sendiri kelezatan kuliner ikonik Jepang ini.