Lumajang – Krecek Rebung, kuliner khas dari Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kini semakin dikenal luas setelah berhasil menarik perhatian para pecinta kuliner nusantara. Apa yang membuat kuliner ini unik adalah proses pengolahannya yang menggunakan teknik pengasapan tradisional yang memakan waktu hingga dua bulan. Teknik ini memberikan rasa khas dan keawetan pada krecek yang terbuat dari rebung atau tunas bambu.
Krecek rebung adalah makanan yang terbuat dari rebung bambu yang diolah menjadi irisan tipis, kemudian diasapi dengan bahan alami seperti kayu jati atau kelapa. Proses pengasapan ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan rasa yang lebih kuat dan gurih, tetapi juga untuk mengawetkan bahan makanan tersebut, sehingga bisa bertahan lebih lama. Selain itu, pengasapan yang dilakukan dalam waktu lama memberi sentuhan rasa smokey yang membedakan krecek rebung dengan kuliner sejenis.
Menurut salah satu pengrajin krecek rebung di Desa Sumberwuluh, Lumajang, Suryanto, proses pengasapan ini merupakan tradisi turun temurun yang sudah ada sejak beberapa generasi. “Kami menggunakan kayu pilihan untuk menghasilkan asap yang sempurna. Setelah proses pengasapan selesai, krecek rebung ini siap dikonsumsi atau dijual ke pasar,” kata Suryanto.
Keistimewaan krecek rebung terletak pada teksturnya yang kenyal dan rasanya yang gurih, cocok untuk berbagai jenis hidangan. Krecek rebung bisa disajikan dalam bentuk lauk, campuran sayur, atau bahkan dijadikan makanan ringan yang lezat. Selain itu, karena proses pengasapannya yang memakan waktu lama, krecek rebung ini memiliki daya tahan yang cukup panjang, menjadikannya ideal untuk dikirim ke luar kota atau dijadikan oleh-oleh khas Lumajang.
Kendati proses pembuatannya memerlukan ketelatenan dan waktu yang lama, krecek rebung kini semakin mendapat tempat di hati pecinta kuliner, baik lokal maupun wisatawan. Banyak yang menganggapnya sebagai simbol kekayaan kuliner tradisional Lumajang yang perlu dilestarikan dan diperkenalkan ke lebih banyak orang.