Seorang pelanggan merasa kecewa setelah membeli es teh lemon seharga Rp 45.000. Ia merasa tidak puas karena es teh tersebut lebih banyak mengandung es batu daripada cairan teh itu sendiri. Situasi seperti ini seringkali terjadi, di mana harga yang ditawarkan tidak sesuai dengan kualitas yang diterima pelanggan.
Hal ini biasanya dilakukan oleh penjual yang ingin memperoleh keuntungan lebih, dengan cara mengurangi jumlah bahan utama dan menggantinya dengan es batu. Contohnya, seorang pembeli di Singapura mengalami hal serupa ketika memesan es teh lemon di sebuah kedai.
Dilaporkan oleh The Independent SG (26/03/25), es teh lemon yang dibeli seharga Rp 54.000 per gelas tersebut membuat pelanggan merasa kecewa. Ia membeli minuman tersebut pada Minggu (23/03/25), dan merasa es batu yang terlalu banyak membuat rasanya tidak sesuai harapan.
Pelanggan ini mengungkapkan kekecewaannya melalui media sosial, dengan membagikan foto gelas yang hampir penuh dengan es batu. “Sebenarnya saya tidak masalah dengan harga es teh lemon ini, tapi kenapa isinya lebih banyak es batu?” tulisnya.
Kejadian ini bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya, seorang pria juga mengeluhkan hal yang sama ketika membeli susu kedelai dingin untuk putranya. Meskipun putranya sudah menghabiskan minuman tersebut, masih ada banyak es batu yang tersisa.
Insiden tersebut mendapat perhatian publik setelah dibagikan di grup Facebook, di mana netizen pun memberi komentar terkait praktik penyajian berlebihan es batu yang dimaksudkan untuk mengurangi jumlah cairan minuman.
Beberapa netizen mengungkapkan bahwa penyajian seperti ini cukup sering ditemui di kedai minuman, dengan tujuan untuk menghindari kerugian akibat penggunaan bahan yang lebih sedikit. “Jika pelanggan meminta es sedikit, gerai akan merugi karena harus menyiapkan lebih banyak minuman,” ujar salah seorang netizen.