Ayam Taliwang: Warisan Kuliner Lombok dari Diplomasi Kerajaan

Ayam Taliwang, hidangan khas Lombok, Nusa Tenggara Barat, memiliki sejarah panjang yang berakar pada peristiwa antara Kerajaan Selaparang dan Kerajaan Karangasem. Pada tahun 1630, pasukan dari Kerajaan Taliwang dikirim ke Lombok untuk membantu Selaparang dalam konflik melawan Karangasem. Para prajurit ini membawa serta juru masak mereka, yang bertugas menyiapkan makanan bagi para pemimpin perang. Mereka kemudian menetap di daerah yang kini dikenal sebagai Karang Taliwang. Demi menciptakan perdamaian, juru masak tersebut menyajikan ayam bakar berbumbu khas kepada Raja Karangasem. Hidangan ini menjadi simbol diplomasi yang membantu meredakan ketegangan antara kedua kerajaan.

Dikutip dari THE SAGES JOURNAL: Culinary Science and Business (2023), ayam taliwang memiliki ciri khas berupa ayam kampung muda yang dibakar utuh dengan bumbu pedas kaya rempah. Proses memasaknya menggunakan cabai merah kering, bawang merah, bawang putih, tomat, terasi goreng, serta kencur, menghasilkan cita rasa pedas autentik. Biasanya, ayam taliwang disajikan dengan nasi putih hangat dan plecing kangkung, menciptakan kombinasi rasa pedas, gurih, dan segar.

Hidangan ini mulai dikenal luas di Lombok pada tahun 1960-an, salah satunya berkat Nini Manawiyah, yang menjual nasi ayam di rumahnya di Karang Taliwang. Popularitasnya terus meningkat hingga tahun 1980-an, ketika banyak restoran mulai memasukkan ayam taliwang ke dalam menu mereka. Kini, hidangan ini tidak hanya menjadi ikon kuliner Lombok, tetapi juga dikenal luas di berbagai kota besar Indonesia. Sebagai bagian dari warisan budaya masyarakat Sasak, ayam taliwang terus dijaga keberadaannya dan tetap menjadi kebanggaan kuliner Nusantara.

Nikmati Buka Puasa di 5 Restoran Arab Terbaik Setelah THR Cair!

Bagi pencinta kuliner Timur Tengah, menikmati hidangan khas Arab bisa menjadi pilihan tepat saat berbuka puasa. Rempah-rempah yang kaya dalam masakan ini memberikan cita rasa yang akrab di lidah masyarakat Indonesia. Tak heran, saat Ramadan tiba, banyak orang mencari restoran Arab yang menyajikan hidangan otentik untuk berbuka.

Di Jakarta, terdapat beberapa restoran yang menawarkan sajian khas Timur Tengah dengan cita rasa autentik. Olahan rempah yang khas dan kualitas bahan yang terjamin membuat tempat-tempat ini selalu ramai pengunjung. Jika ingin berbuka puasa di restoran bernuansa Arab setelah menerima Tunjangan Hari Raya (THR), berikut beberapa rekomendasi yang bisa dipertimbangkan.

1. Larazeta Restaurant

Larazeta Restaurant menghadirkan pengalaman kuliner khas Timur Tengah dengan menu dari berbagai negara, seperti Yaman, Mesir, dan Maroko. Salah satu hidangan yang wajib dicoba adalah Ruz Mandhi atau Nasi Mandhi, yang bisa dinikmati dengan pilihan daging ayam atau kambing. Untuk pencuci mulut, Umm Ali menjadi pilihan yang tepat.

Harga makanan di restoran ini berkisar mulai dari Rp50.000, tergantung jenis dan jumlah porsi yang dipesan. Lokasinya berada di Jalan Tebet Barat Dalam Raya No.17, Tebet Barat, Jakarta Selatan.

2. Amar Dining

Restoran ini dikenal dengan sajian khas Palestina yang unik. Selain menu autentik, beberapa hidangan di sini juga merupakan hasil perpaduan rasa Timur Tengah dan Indonesia, sehingga menarik untuk dicoba.

Salah satu menu andalan yang banyak dicari adalah roti dengan isian keju moushakka. Amar Dining juga memiliki suasana khas Timur Tengah yang elegan dengan area makan luas, cocok untuk berbuka puasa bersama keluarga atau teman.

Lokasi restoran ini ada di Jalan Kemang Raya No.45A, Bangka, Jakarta Selatan, dengan harga makanan mulai dari Rp50.000. Beberapa hidangan disajikan dalam porsi besar yang cukup untuk 2-3 orang.

3. Abunawas Restaurant

Sebagai salah satu restoran Arab yang sudah lama beroperasi di Jakarta, Abunawas Restaurant terkenal dengan olahan daging kambingnya yang empuk tanpa aroma prengus. Perpaduan rempahnya pun meresap sempurna ke dalam makanan yang disajikan.

Harga menu di restoran ini mulai dari Rp60.000, dengan pilihan paket untuk pelanggan yang datang dalam rombongan. Abunawas Restaurant memiliki dua cabang, yaitu di Jalan Kemang Utara, Jakarta Selatan, dan Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur.

4. Al Jazeerah

Restoran ini menyuguhkan suasana Timur Tengah yang mewah dan cocok untuk pengalaman berbuka puasa yang lebih eksklusif. Dengan beberapa cabang yang menawarkan konsep berbeda—mulai dari lounge, restoran, hingga kafe—Al Jazeerah dapat menampung pelanggan dalam jumlah besar.

Menu andalannya seperti nasi mandhi, biryani, dan kabsah tersedia dalam porsi besar yang cukup untuk 3-4 orang.


Itulah beberapa pilihan restoran Arab di Jakarta yang bisa menjadi destinasi berbuka puasa setelah menerima THR. Pastikan untuk melakukan reservasi lebih awal, terutama saat Ramadan, karena tempat-tempat ini biasanya ramai pengunjung. Selamat menikmati hidangan Timur Tengah yang lezat!

Kurma Medjool: Buah Manis Amerika yang Cocok untuk Berbuka Puasa

Kurma selalu menjadi hidangan favorit saat Ramadan, tetapi tahukah Anda bahwa tidak semua kurma berasal dari Timur Tengah? Salah satu jenis kurma yang dibudidayakan di Amerika Serikat adalah kurma medjool, yang banyak ditanam di Arizona. Kurma ini dikenal sebagai kurma premium karena ukurannya yang besar, teksturnya yang lembut, dan rasa manisnya yang khas. Dalam acara Ramadan Delights with U.S. Product yang diadakan oleh @america dan U.S. Foreign Agriculture Service (FAS) pada Rabu (19/3), kurma medjool dari Natural Delights menjadi salah satu produk unggulan yang diperkenalkan sebagai hidangan berbuka puasa.

Selain memiliki cita rasa yang lezat, kurma medjool juga kaya manfaat kesehatan. Meskipun mengandung gula alami, buah ini memiliki indeks glikemik rendah karena kandungan seratnya yang tinggi, sehingga membantu mengontrol pelepasan energi tanpa menyebabkan lonjakan gula darah. Chef Chandra Yudasswara, salah satu chef ternama di Indonesia, menyebut kurma medjool sebagai kurma dengan kualitas terbaik. Menurutnya, tekstur yang konsisten serta rasa manis yang tidak berlebihan membuatnya ideal untuk berbagai kreasi kuliner.

Dalam acara tersebut, Chef Chandra mengolah kurma medjool menjadi berbagai hidangan menarik. Salah satu kreasi yang ia buat adalah medjool brioche, yaitu roti lembut berisi campuran cream cheese California, fresh cream, dan potongan kecil kurma medjool, menciptakan sensasi lumer di mulut. Selain itu, ia juga membuat saus asam pedas berbasis kurma yang terdiri dari gula, air jeruk nipis, saus cabai, kecap Inggris, saus tomat, serta aneka irisan buah dan sayuran. Saus ini memberikan perpaduan rasa manis, pedas, asam, dan gurih yang sempurna ketika disajikan bersama salmon.

Salah satu jenis salmon yang digunakan dalam hidangan ini adalah Alaskan Coho Salmon, yang termasuk kategori wild caught salmon. Salmon ini memiliki warna pink alami dan tekstur lembut yang berpadu sempurna dengan saus berbahan dasar kurma. Inovasi seperti medjool brioche dan saus asam pedas berbasis kurma membuktikan bahwa kurma medjool bukan hanya sekadar camilan manis, tetapi juga dapat menjadi bahan utama dalam berbagai hidangan berbuka puasa yang lezat dan bergizi.

Insiden Mengerikan di Haidilao: Dua Remaja Mabuk Buang Air di Kuah Hotpot

Restoran hotpot terkenal asal China, Haidilao, baru-baru ini menjadi sorotan setelah sebuah insiden mengejutkan terjadi di salah satu cabangnya di Shanghai. Dua remaja berusia 17 tahun tertangkap basah membuang air kecil ke dalam kuah hotpot saat menikmati hidangan di restoran tersebut. Kejadian ini langsung menghebohkan publik, terutama setelah video aksi mereka viral di media sosial. Pihak kepolisian pun segera menangkap pelaku yang diketahui dalam kondisi mabuk saat melakukan perbuatan tak pantas tersebut.

Insiden ini terjadi pada akhir Februari lalu, namun pihak Haidilao baru mengetahui kejadian tersebut beberapa hari setelah videonya tersebar luas. Manajemen restoran mengakui bahwa staf yang bertugas saat itu gagal mengantisipasi tindakan para remaja tersebut. Mereka juga mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi lokasi kejadian karena banyaknya cabang Haidilao yang tersebar di Shanghai.

Akibat insiden tersebut, restoran mengalami kerugian cukup besar meskipun tidak ada laporan pelanggan yang mengonsumsi kuah yang terkontaminasi. Sebagai bentuk tanggung jawab, Haidilao memberikan kompensasi kepada lebih dari 4.000 pelanggan yang makan di cabang tersebut antara 24 Februari hingga 8 Maret. Para pelanggan akan mendapatkan pengembalian uang penuh serta kompensasi tunai sebesar 10 kali lipat dari total tagihan mereka.

Selain itu, Haidilao juga telah mengganti seluruh peralatan makan, termasuk hotpot, serta melakukan disinfeksi menyeluruh untuk memastikan kebersihan tetap terjaga. Insiden ini menjadi salah satu kejadian unik di dunia kuliner, di mana restoran ternama harus menghadapi dampak dari ulah tak bertanggung jawab para pelanggan yang berperilaku tidak pantas.

Jepang Perkuat Hubungan dengan Muslim Indonesia Lewat Dialog dan Wisata Halal

Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, mengadakan acara buka puasa bersama dengan sejumlah tokoh Muslim Indonesia di kediamannya di Jakarta Selatan pada Senin (17/3). Acara ini menjadi ajang diskusi untuk mempererat hubungan antara Jepang dan komunitas Muslim di Indonesia, khususnya dalam pengembangan wisata halal serta kemudahan impor kuliner Jepang yang bersertifikat halal.

Jepang telah menjalin kerja sama dengan pondok pesantren dan pusat kajian Islam sejak 2004. Dalam upaya memperdalam pemahaman budaya, lebih dari 200 pimpinan pesantren telah diundang ke Jepang melalui program pertukaran budaya. Namun, mulai tahun ini, program yang sebelumnya berlangsung setiap tahun akan diadakan dua tahun sekali. Yasushi menegaskan bahwa Jepang ingin terus memperkuat hubungan dengan komunitas Muslim Indonesia, karena program ini dianggap penting dalam membangun pemahaman yang lebih baik.

Sebagai negara dengan populasi Muslim yang kecil, Jepang terus berusaha menciptakan lingkungan yang lebih ramah bagi wisatawan Muslim. Sejumlah restoran dan hotel di Jepang kini menyediakan makanan bersertifikat halal serta fasilitas ibadah. Yasushi menekankan bahwa memahami nilai-nilai halal bukan hanya penting bagi warga Muslim Indonesia, tetapi juga bagi Jepang dalam membangun hubungan yang lebih erat.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah, Salmah Orbayinah, menyambut baik inisiatif ini dan menyoroti pentingnya kolaborasi yang lebih luas, tidak hanya dalam wisata tetapi juga di sektor pendidikan dan ekonomi. Hal serupa diungkapkan oleh Rektor Universitas Islam Internasional, Prof. Jamhari, yang menilai program pertukaran ini membantu masyarakat Jepang memahami Islam secara lebih dekat melalui interaksi langsung.

Selain itu, Yasushi juga menegaskan bahwa Jepang terbuka untuk bekerja sama dengan media dan akademisi guna memperluas cakupan program pertukaran ini. Ia berharap lebih banyak jurnalis dan mahasiswa dari Indonesia yang dapat datang ke Jepang untuk memahami budaya serta membangun hubungan yang lebih erat antara kedua negara.

Soto Tangkar: Warisan Kuliner Betawi dari Masa Kolonial

Soto tangkar merupakan salah satu kuliner khas Betawi yang lahir dari kreativitas masyarakat dalam mengolah iga sapi menjadi hidangan berkuah yang kaya rasa. Berbeda dengan soto lainnya yang umumnya memiliki kuah bening atau kuning, soto tangkar menggunakan santan, tetapi tetap memiliki cita rasa ringan dan tidak terlalu kental. Sejarah soto tangkar berakar dari masa penjajahan Belanda, ketika para meneer mengadakan pesta dan memotong sapi untuk hidangan mereka. Bagian utama daging sapi dikonsumsi oleh kaum kolonial, sementara bagian kepala, iga, dan jeroan diberikan kepada para pekerja. Dengan keterbatasan bahan, masyarakat Betawi mengolah iga sapi tersebut menjadi hidangan berkuah yang lezat dengan menambahkan berbagai bumbu seperti lada, kunyit, serai, daun salam, dan santan.

Dalam bahasa Betawi, “tangkar” berarti iga sapi, yang menjadi bahan utama dalam hidangan ini. Pada masa itu, masyarakat setempat hanya mampu membeli bagian iga yang mengandung sedikit daging, karena potongan daging lainnya sudah diambil oleh Belanda. Namun, mereka mampu mengolahnya menjadi hidangan bercita rasa khas yang kemudian dikenal sebagai soto tangkar. Seiring waktu, soto tangkar tidak lagi dianggap sebagai makanan rakyat kecil, tetapi berkembang menjadi kuliner khas yang diminati oleh berbagai kalangan.

Kini, soto tangkar tetap menjadi salah satu hidangan ikonik Betawi yang mudah ditemukan di berbagai rumah makan maupun festival kuliner Nusantara. Keunikan rasa dan sejarah panjangnya membuat hidangan ini tetap lestari dan terus dinikmati oleh masyarakat dari berbagai generasi. Dari makanan sederhana pada masa kolonial, soto tangkar kini menjadi bagian penting dari warisan kuliner Indonesia.

Wingko Babat: Kue Tradisional yang Melegenda dari Lamongan

Wingko Babat merupakan kue tradisional berbentuk bundar yang terbuat dari tepung beras ketan, kelapa, dan gula. Banyak yang mengira kudapan ini berasal dari Semarang, namun sebenarnya asal-usulnya dari Babat, sebuah kota kecil di Lamongan, Jawa Timur. Kota ini menjadi titik persimpangan antara Kabupaten Bojonegoro, Jombang, dan Tuban, yang membuatnya strategis bagi para pedagang.

Wingko Babat pertama kali diciptakan oleh pasangan perantau keturunan Tionghoa, Loe Soe Siang dan istrinya, yang telah bermukim di Babat sejak tahun 1898. Pasangan ini memiliki dua anak, yaitu Loe Lang Ing dan Loe Lan Hwa. Namun, pada tahun 1944, terjadi kerusuhan akibat kekalahan tentara Jepang yang membuat situasi tidak aman. Akibatnya, Loe Lan Hwa dan suaminya memutuskan pindah ke Semarang untuk mencari perlindungan serta meneruskan usaha wingko.

Di Semarang, mereka mulai menjajakan wingko dengan cara berkeliling dan menitipkannya ke kios-kios di stasiun dan terminal. Merek dagang mereka tetap menggunakan nama Babat sebagai bentuk penghormatan terhadap kampung halaman. Sejak saat itu, kue wingko Babat dengan cap Spoor semakin populer dan disukai oleh masyarakat Semarang.

Kini, usaha wingko Babat telah dikelola oleh generasi keempat. Gerai milik Loe Lang Ing di Babat telah berkembang menjadi toko jajanan modern. Bahkan, di depan gerai tersebut terdapat sebuah prasasti bernama ‘Puisi Wingko’ yang menjadi simbol sejarahnya. Hingga kini, wingko tetap memiliki peran penting dalam perekonomian Babat, yang meskipun kecil, mampu mempertahankan identitasnya dalam dunia kuliner.

Sensasi Berbuka Puasa Mewah di Ruth’s Chris Steak House Jakarta

Saat bulan Ramadan, banyak restoran menghadirkan menu spesial berbuka puasa yang sayang untuk dilewatkan. Salah satu tempat yang menawarkan pengalaman iftar dengan nuansa mewah adalah Ruth’s Chris Steak House di Jakarta. Restoran steak premium asal Amerika Serikat ini menghadirkan Ruth’s Break Fasting Menu yang menyajikan hidangan lengkap mulai dari takjil hingga main course berkualitas tinggi.

Untuk hidangan pembuka, tamu akan disuguhi takjil yang terdiri dari barbecued shrimp, chocolate sin cake, dan sweet potato casserole. Barbecued shrimp menawarkan perpaduan rasa gurih dari mentega, bawang putih, serta rempah-rempah yang meresap sempurna ke dalam udang yang lembut dan juicy. Sementara itu, sweet potato casserole hadir dengan tekstur creamy yang lembut, dilengkapi lapisan renyah di permukaannya. Rasa manisnya ringan, menyerupai hidangan keju panggang yang lezat. Bagi pecinta cokelat, chocolate sin cake menjadi pilihan sempurna. Teksturnya yang lumer di mulut dengan cita rasa cokelat pekat, berpadu dengan sentuhan segar dari stroberi, menjadikannya hidangan penutup yang tak terlupakan.

Sebelum menikmati hidangan utama, pelanggan dapat memilih starters seperti soup of the day atau caesar salad. Jika ingin sesuatu yang hangat, soup of the day bisa menjadi pilihan, sementara caesar salad memberikan kesegaran sebelum menyantap main course. Untuk menu utama, restoran ini menyajikan U.S. Petite Filet, potongan daging sapi premium USDA seberat 170 gram dengan tekstur yang sangat empuk. Dengan tingkat kematangan medium, filet ini memiliki rasa yang juicy dengan bagian dalam merah muda yang lembut dan lumer di mulut. Tanpa tambahan saus pun, steak ini sudah kaya rasa, ditambah lelehan butter yang memperkaya cita rasa. Sebagai pelengkap, mashed potato yang creamy menjadi pasangan sempurna untuk hidangan ini.

Ruth’s Break Fasting Menu hanya tersedia selama Ramadan dan bisa dipesan mulai pukul 17.30 hingga 19.00. Jika ingin merasakan pengalaman berbuka puasa yang mewah dan berkesan, restoran ini bisa menjadi pilihan yang tepat.

Fakta atau Mitos: Es Krim Rasa Kopi Punya Kafein?

Kopi tak hanya dikenal sebagai minuman panas atau dingin yang menyegarkan, tetapi kini telah merambah ke berbagai olahan makanan, salah satunya adalah es krim. Namun, pertanyaannya, apakah es krim rasa kopi mengandung kafein yang sama seperti kopi pada umumnya?

Kandungan Kafein dalam Es Krim Kopi

Berkembangnya inovasi dalam dunia kuliner membawa berbagai produk baru dengan rasa kopi, mulai dari kue, minuman, hingga es krim. Namun, salah satu hal yang sering dipertanyakan adalah apakah es krim rasa kopi mengandung kafein, sama seperti kopi yang diseduh?

Para ahli gizi menjelaskan bahwa meskipun es krim rasa kopi mengandung kafein, kandungannya cenderung lebih rendah dibandingkan dengan secangkir kopi pada umumnya. Rata-rata, satu sendok es krim kopi dapat mengandung sekitar 30-60 miligram kafein, yang setara dengan sepertiga cangkir kopi biasa. Bahkan, pada beberapa jenis es krim kopi premium yang menggunakan bahan baku berkualitas tinggi, kandungan kafein bisa mencapai hingga 80 miligram, yang hampir setara dengan satu shot espresso.

Banyak produsen es krim yang menggunakan ekstrak kopi asli atau espresso dalam proses pembuatannya. Tak jarang, meski es krim hanya menggunakan essence kopi, tetap ada kafein dalam jumlah tertentu. Ini tentu saja memengaruhi rasa dan intensitas sensasi kopi yang terasa dalam setiap suapan es krim.

Dampak Konsumsi Es Krim Kopi terhadap Tidur

Kafein dikenal sebagai stimulan yang dapat meningkatkan kewaspadaan dan menunda rasa kantuk. Karena itu, konsumsi kopi sering kali dikaitkan dengan gangguan tidur, terutama bagi mereka yang sensitif terhadap kafein. Hal ini juga berlaku pada es krim rasa kopi. Meskipun dalam bentuk makanan beku, es krim kopi tetap memiliki dampak terhadap kualitas tidur.

Bagi sebagian orang, terutama yang memiliki toleransi tinggi terhadap kafein, dampaknya mungkin tidak terlalu terasa. Namun, bagi mereka yang lebih sensitif terhadap kafein, mengonsumsi es krim kopi, terutama di malam hari, bisa menyebabkan gangguan tidur. Untuk mengurangi risiko tersebut, para ahli gizi menyarankan agar menghindari konsumsi kafein dalam bentuk apapun setidaknya 6-8 jam sebelum waktu tidur. Oleh karena itu, bagi Anda yang memiliki masalah tidur, sebaiknya menghindari es krim kopi setelah sore hari.

Berapa Batas Aman Konsumsi Kafein?

Menurut pedoman kesehatan yang ada, batas konsumsi kafein yang aman bagi orang dewasa adalah sekitar 400 miligram per hari, yang setara dengan tiga cangkir kopi. Sedangkan bagi wanita hamil, disarankan agar konsumsi kafein tidak melebihi 300 miligram per hari.

Walaupun es krim kopi menawarkan cita rasa manis dan segar, penting untuk tetap memperhatikan jumlah kafein yang terkandung di dalamnya, terutama bagi mereka yang sensitif terhadap zat ini. Konsumsi es krim kopi dalam jumlah wajar dan tidak terlalu dekat dengan waktu tidur adalah cara yang bijak untuk menikmati kelezatannya tanpa khawatir akan efek sampingnya.

Kesimpulan: Es Krim Kopi Tetap Mengandung Kafein!

Es krim kopi memang menawarkan cara baru untuk menikmati rasa kopi favorit dalam bentuk yang menyegarkan dan lezat. Namun, meskipun rasanya yang manis dan dingin, es krim kopi tetap mengandung kafein yang bisa mempengaruhi kualitas tidur Anda jika dikonsumsi secara berlebihan atau pada malam hari.

Bagi para penggemar kopi yang ingin menikmati sensasi kopi dalam berbagai variasi, es krim kopi bisa menjadi pilihan yang menarik. Namun, tetap perhatikan jumlah yang dikonsumsi agar tidak mengganggu kualitas tidur Anda. Jadi, apakah Anda termasuk penggemar es krim kopi? Apakah Anda merasakan efek kafeinnya setelah menikmatinya? Bagikan pengalaman Anda di kolom komentar!

Dengan informasi yang jelas mengenai kandungan kafein dalam es krim kopi, diharapkan Anda bisa menikmati es krim kopi dengan bijak, tanpa mengorbankan kualitas tidur Anda.

Bika Ambon Terbaik di Kota: Ini Perbandingan Tekstur dan Rasanya

Bika Ambon, kue tradisional asal Medan, Sumatera Utara, belakangan ini menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Dikenal dengan tekstur kenyal, aroma jeruk purut yang khas, dan warnanya yang kuning cerah, Bika Ambon telah menjelma menjadi salah satu makanan yang banyak dicari. Tidak hanya populer di Medan, kini kue ini pun banyak dijual di berbagai kota besar Indonesia. Namun, tahukah Anda bahwa ada perbedaan mencolok antara beberapa merek Bika Ambon yang sudah legendaris? Kali ini, kita akan membahas perbedaan yang mencolok antara Bika Ambon dari tiga merek ternama, yaitu Holland Bakery, Suisse Bakery, dan Befond.

Meskipun ketiganya tampak mirip, ada sejumlah perbedaan mencolok mulai dari penampilan fisik, aroma, tekstur, hingga rasa yang perlu Anda ketahui. Setiap merek Bika Ambon ini memiliki ciri khas yang membedakan satu sama lain, membuat setiap gigitan menghadirkan pengalaman yang berbeda. Mari kita mulai dengan membandingkan tampilan fisik dan harga dari ketiganya.

Penampilan Fisik dan Harga Bika Ambon dari Holland Bakery hadir dengan ukuran 20×20 cm, dibanderol seharga Rp 137.500. Ketika dibuka, permukaannya terlihat berwarna kuning terang dan cukup berminyak. Bika Ambon ini terlihat mengilap di bagian atasnya, namun terasa berminyak ketika dipegang. Sementara itu, Bika Ambon dari Suisse Bakery hadir dengan ukuran lebih kecil, berdiameter 18 cm, dan dijual seharga Rp 140.000. Warna kue ini juga kuning cerah, dengan sedikit bercak cokelat di bagian atasnya. Kelebihan dari Bika Ambon ini adalah tidak terasa berminyak saat dipegang. Sedangkan Befond, yang dijual dengan harga Rp 125.000 untuk ukuran 20×20 cm, memiliki tampilan yang lebih sederhana. Permukaannya tidak terlalu mengilap dan tidak terasa berminyak sama sekali.

Aroma yang Membuat Ketagihan Setiap merek Bika Ambon ini juga memiliki aroma yang berbeda. Holland Bakery menawarkan aroma yang sangat khas, dengan perpaduan bau telur dan mentega yang dominan. Ketika membuka kemasannya, Anda akan segera mencium aroma yang cukup kuat dan menggoda. Suisse Bakery, di sisi lain, memiliki aroma yang lebih segar dengan wangi jeruk purut yang lembut, ditambah sedikit aroma daun pandan dan kelapa panggang. Sementara itu, Befond memiliki aroma yang lebih ringan, didominasi oleh santan yang kuat dengan sedikit sentuhan jeruk purut. Setiap aroma ini memberi kesan yang berbeda bagi penikmatnya.

Tekstur yang Berbeda di Setiap Gigitannya Ketika membandingkan tekstur ketiganya, Holland Bakery memiliki Bika Ambon dengan tekstur yang cukup kenyal. Saat ditekan, kue ini kembali ke bentuk semula dengan perlahan, memberikan sensasi yang lembut namun padat. Suisse Bakery memiliki tekstur yang lebih padat dan terasa sedikit lebih keras. Ketika dipencet, Bika Ambon ini cepat kembali ke bentuk awalnya. Di sisi lain, Befond menawarkan tekstur yang paling kenyal. Kue ini terasa sangat lembut, dan meskipun teksturnya kenyal, ia tidak keras dan kembali ke bentuk semula dengan lembut.

Rasa yang Berbeda-beda Tentu saja, rasa adalah elemen penting yang membedakan ketiga Bika Ambon legendaris ini. Holland Bakery memiliki rasa yang didominasi oleh campuran telur dan mentega. Rasa manisnya terasa pas, tidak terlalu kuat, sehingga cocok bagi mereka yang menginginkan kue manis dengan rasa yang tidak terlalu mencolok. Suisse Bakery memiliki rasa yang lebih kompleks, dengan perpaduan santan dan jeruk purut yang lembut. Rasa manisnya meningkat perlahan, memberi sensasi yang halus pada lidah. Berbeda dengan itu, Befond memiliki Bika Ambon dengan rasa manis yang paling rendah. Santan menjadi rasa dominan, dengan sedikit sentuhan jeruk purut yang memberi sensasi segar.

Bika Ambon dari ketiga tempat ini menawarkan pengalaman yang unik, baik dari segi penampilan, aroma, tekstur, maupun rasa. Masing-masing merek memiliki keistimewaan yang patut dicoba. Bagi Anda yang ingin mencicipi Bika Ambon dengan rasa telur mentega yang klasik, Holland Bakery bisa menjadi pilihan. Jika Anda menginginkan rasa yang lebih segar dengan sentuhan jeruk purut, Suisse Bakery adalah pilihan yang tepat. Namun, bagi Anda yang ingin menikmati Bika Ambon dengan rasa santan yang lembut, Befond bisa jadi pilihan yang memuaskan.

Jadi, Bika Ambon mana yang menjadi favorit Anda? Temukan rasa yang paling sesuai dengan selera Anda dan nikmati kelezatannya!