Pesanan Makanannya Tak Sampai, Wanita Ini Akhirnya Melapor ke Polisi

Pelanggan ini merasa marah dan kecewa karena belanjaan makanannya di supermarket tidak kunjung sampai, dan akhirnya ia melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Belanjaan bahan makanan atau makanan siap saji kini banyak dilakukan melalui aplikasi online. Pelanggan hanya perlu memilih produk yang diinginkan dan melakukan pembayaran, setelah itu barang-barang tersebut akan diproses untuk dikirimkan ke alamat tujuan.

Meskipun metode ini lebih praktis dan mudah, namun ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan, terutama terkait pengiriman.

Tidak ada jaminan bahwa pesanan makanan akan tiba tepat waktu atau dalam kondisi yang baik. Hal ini yang dialami oleh seorang wanita bernama Catherine Amelia.

Dalam wawancaranya dengan The Star, Catherine menceritakan pengalaman buruknya saat berbelanja di supermarket Metro Inc, yang terletak di Windsor, Ontario, Kanada.

Wanita berusia 60 tahun ini memilih berbelanja melalui aplikasi online karena kondisi kesehatannya yang mengharuskannya menggunakan kursi roda.

Dia membeli berbagai kebutuhan rumah tangga, termasuk makanan, dengan total tagihan sekitar $230 atau setara dengan Rp 3,8 juta, sebagaimana dilaporkan oleh windsorstar.com (22/04/2025).

Sayangnya, belanjaan tersebut tidak pernah sampai ke tujuannya. Catherine bahkan tidak tahu apa yang terjadi dengan makanannya.

Menurut Catherine, nomor pengantar makanan yang diberikan tidak aktif, sehingga ia tidak bisa menghubungi pengemudi tersebut.

Catherine pun merasa kebingungan dan sempat berpikir bahwa mungkin sang sopir telah mengambil pesanan tersebut untuk dirinya sendiri.

“Awalnya saya sangat terkejut. Saya berpikir, ‘Apakah ini serius?’. Apakah sopir itu sedang menikmati cheesecake saya di rumah? Atau mengambil ham saya?” ujar Catherine.

Atas kejadian ini, Catherine menghubungi pihak kepolisian, dan polisi Windsor mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima laporan terkait kehilangan barang belanjaan tersebut.

Metro Inc, pihak supermarket yang terlibat, mengonfirmasi bahwa mereka sedang menangani kasus tersebut, meskipun mereka enggan memberikan keterangan lebih lanjut.

“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh pelanggan kami terkait pesanan ini,” ujar juru bicara Metro Inc.

Sementara itu, Uber Eats, aplikasi yang digunakan oleh Catherine untuk berbelanja, juga tengah melakukan penyelidikan terkait kejadian ini.

Kasus ini ternyata bukan satu-satunya. Beberapa pengguna media sosial mengungkapkan bahwa mereka juga mengalami kejadian serupa, seperti pengiriman yang terlambat atau barang yang hilang atau rusak.

Pengalaman serupa juga diungkapkan oleh netizen di berbagai platform seperti Facebook dan Reddit, yang mengeluhkan masalah pengiriman makanan oleh sejumlah perusahaan di Kanada dan Amerika Serikat.

Untuk kasus Catherine, ia tidak tinggal diam. Ia mengajukan komplain kepada Metro Inc karena kehilangan pesanan, dan akhirnya pihak supermarket mengembalikan uangnya serta memberinya voucher hadiah senilai $25 atau sekitar Rp 421.925.

Catherine juga membagikan pengalamannya di grup Facebook Windsor, yang kemudian mendapat banyak respons dari pengguna lain.

Seorang netizen bernama Sandy Sara Rankin menyatakan bahwa dia juga pernah mengalami masalah serupa dengan pengiriman bahan makanan. Sementara itu, seorang netizen lainnya menceritakan bagaimana dia ditipu setelah memesan barang dari toko obat online, dan kemudian dikenakan biaya tambahan oleh layanan pengiriman setelah seminggu.

Nikmatnya Empal Gentong Dudu Musuh, Hanya Rp 15 Ribu Seporsi!

Di depan MAN 4 Kota Cirebon, terdapat penjual empal gentong gerobakan yang telah beroperasi selama tiga generasi. Makanan yang ditawarkan memiliki cita rasa yang lezat dengan harga Rp 15.000 per porsi. Usaha empal gentong ini bernama Empal Gentong Dudu Musuh dan dikelola oleh Wawan (53), yang dengan ramah melayani pelanggan yang datang untuk menikmati seporsi empal gentong khas Cirebon.

Nama “Dudu Musuh” yang unik, yang dalam bahasa Jawa berarti “bukan musuh,” memiliki cerita sederhana. Wawan mengungkapkan bahwa nama tersebut ia pilih secara kebetulan setelah melihat tulisan di belakang sebuah bus.

“Tak ada makna khusus, hanya merasa cocok. Saat itu, saya melihat tulisan di bus dan rasanya bagus untuk dijadikan nama, jadi saya ikuti feeling saja,” kata Wawan pada Selasa (15/4/2025).

Empal gentong sebagai makanan tradisional memiliki ciri khas tersendiri, seperti cara memasaknya yang menggunakan gentong dan kayu bakar, serta campuran berbagai rempah-rempah asli Indonesia. Wawan menjelaskan bahwa rempah-rempah inilah yang menjadi kunci rasa khas empal gentong.

“Beragam bahan pembuatnya, ada biji-bijian dan rempah-rempah seperti klabet, jahe, laos, sereh, salam, ketumbar, kunyit, pala, hingga 30 jenis rempah. Pemasakannya pun harus dengan kayu bakar, jika menggunakan kompor rasanya akan berbeda,” ungkap Wawan.

Empal gentong buatannya menggunakan daging sapi berkualitas dan jeroan sapi, yang didapatkan langsung dari Desa Battembat, daerah yang dikenal sebagai pusat penjagalan hewan di Cirebon. “Battembat memang terkenal sebagai lokasi jagal hewan, dan sebagian besar penduduk di sana menjual empal,” ujar Wawan.

Empal gentong yang disajikan memiliki rasa gurih, pedas, dan kaya rempah yang harmonis. Daging sapi yang empuk dan jeroan yang kenyal menjadi daya tarik utamanya. Bagi pecinta pedas, sambal tersedia untuk menambah rasa sesuai selera.

Wawan telah lama terjun di dunia kuliner. Sebagai generasi ketiga penjual empal, ia mulai berdagang pada tahun 2006 setelah membantu orang tuanya yang juga berjualan empal. Bahkan, sejak tahun 1960-an, neneknya telah lebih dahulu menjual empal asem.

“Tradisi ini sudah ada sejak lama dalam keluarga kami. Nenek saya sudah mulai berjualan empal asem sejak tahun 1960-an, orang tua saya juga meneruskan jualan empal asem, dan saya yang kemudian berjualan empal gentong. Perbedaan utama antara empal gentong dan empal asem terletak pada bahan-bahannya, di mana empal gentong menggunakan kunyit, sementara empal asem tidak,” jelas Wawan.

Dengan harga hanya Rp 15.000 per porsi nasi dan empal gentong, hidangan ini cukup terjangkau untuk semua kalangan. Dalam sehari, Wawan dapat menjual hingga 200 porsi, tergantung dari banyaknya pengunjung. Ia membuka usaha dari pukul 09.00 hingga 15.00 WIB di lokasi yang terletak di depan MAN 4 Kota Cirebon, Jalan Pelandakan, Karyamulya, Kecamatan Kesambi.

5 Kafe di Salatiga yang Cocok untuk Melepas Penat dan Menikmati Kopi

Salatiga, meskipun sering kali tidak terlalu dikenal sebagai tujuan wisata utama di Jawa Tengah, sebenarnya menawarkan berbagai tempat yang menyenangkan untuk dikunjungi. Salah satunya adalah kafe-kafe dengan suasana nyaman yang cocok untuk bersantai atau melepas penat.

Banyak orang mungkin lebih familiar dengan kota-kota besar seperti Solo dan Semarang sebagai destinasi wisata populer di Jawa Tengah. Namun, Salatiga menawarkan pengalaman kuliner yang beragam dan menggugah selera, serta tempat-tempat nongkrong yang tenang dan asri.

Berikut adalah beberapa kafe yang wajib dikunjungi di Salatiga jika Anda mencari tempat nyaman untuk menikmati waktu santai:

  1. Kayu Arum
    Kayu Arum adalah sebuah resort bergaya klasik yang dikelilingi oleh pepohonan rindang, menciptakan suasana yang tenang dan sejuk. Berlokasi di Jalan Magersari, Argomulyo, Salatiga, resort ini juga memiliki kafe tersembunyi yang dikenal sebagai ‘hidden gem’. Di sini, pengunjung bisa menikmati secangkir kopi sambil menikmati pemandangan alam yang asri. Harga menu makanan dan minuman mulai dari Rp 30.000.
  2. Cindy’s Salatiga
    Cindy’s Salatiga, yang berlokasi di Jalan Anggrek 2 No. 190, menawarkan atmosfer yang sejuk dan menenangkan, cocok untuk menikmati waktu sore dengan secangkir kopi. Kafe ini memiliki beragam pilihan kopi, seperti es kopi susu gula aren, es kopi susu hazelnut, dan affogato. Harga minuman di sini bervariasi, mulai dari Rp 17.000 hingga Rp 25.000.
  3. 1915 Arts Koffie Huis
    Jika Anda mencari kafe dengan nuansa klasik, 1915 Arts Koffie Huis bisa menjadi pilihan. Terletak di Jalan Buk Suling No. 17, kafe ini berada di dalam bangunan peninggalan Belanda yang telah berdiri sejak 1915. Dengan dikelilingi pepohonan, tempat ini sangat cocok untuk menikmati berbagai pilihan kopi dan hidangan lainnya dengan harga mulai dari Rp 30.000.
  4. Pagi Menyapa
    Pagi Menyapa adalah sebuah kafe kecil yang nyaman di Jalan Argowiyoto, Argomulyo, Salatiga. Tempat ini ideal untuk bersantai sambil menikmati beragam pilihan minuman kopi dan non-kopi, seperti caffe latte, es kopi floral, red velvet, dan matcha. Harga minuman di sini berkisar antara Rp 18.000 hingga Rp 31.000.
  5. Nilu Kopi Salatiga
    Untuk Anda yang mencari tempat dengan pemandangan alam yang memukau, Nilu Kopi Salatiga bisa menjadi pilihan yang sempurna. Terletak di Jalan Siranda Raya Bancaan, kafe ini menyuguhkan pemandangan sawah dan gunung yang menenangkan. Menunya bervariasi, mulai dari es kopi tiramisu, caramel macchiato, hingga mojito, dengan harga mulai dari Rp 7.000 hingga Rp 18.000.




Warisan Kuliner: Bakery-Bakery Tertua di Indonesia yang Tetap Laris

Sudah berdiri sejak ratusan tahun lalu, sejumlah toko roti di Indonesia masih bertahan hingga sekarang dan tetap menjajakan roti jadul yang digemari sejak era kolonial Belanda. Meski tampilannya klasik, cita rasa dan teksturnya tetap menjadi favorit.

Beberapa toko roti kuno ini dikenal karena mampu mempertahankan keaslian resep roti mereka yang empuk dan lezat sejak dulu. Meski menggunakan metode tradisional, varian rasa yang ditawarkan tetap beragam dan menarik.

Deretan bakery tertua di Indonesia ini masih jauh dari nuansa modern. Bahkan, sebagian di antaranya sudah hadir sejak zaman penjajahan dan tetap beroperasi hingga kini.

Menjelajahi toko-toko roti lawas ini serasa membawa kita menyusuri lorong waktu ke masa lampau. Interior, suasana, bahkan proses pembuatannya pun mempertahankan sentuhan klasik dari abad ke-19.

1. Toko Roti Ganep – Solo

Toko roti legendaris ini mulai beroperasi di kota Solo pada tahun 1881. Didirikan oleh pasangan keturunan Tionghoa, Thang Tiang San dan Au Lek Nio, usaha ini kini diteruskan hingga generasi keenam. Roti khas mereka, Roti Kecik, terbuat dari ketan dan kayu manis yang dipanggang hingga kering. Camilan ini konon menjadi favorit keluarga Keraton Kasunanan.

2. Toko Roti Go – Purwokerto

Di Purwokerto, ada sebuah toko roti bernama Go yang sudah berdiri sejak 1898. Toko ini didirikan oleh pasangan Go Kwe Ka dan Oei Oak Ke Nio, dan tetap menjaga atmosfer klasik dengan resep turun-temurun dari keluarga. Salah satu roti andalannya adalah Amandelbrood, roti manis yang berisi kacang cokelat dan dihiasi gula. Selain itu, mereka juga menyediakan beragam roti asin dengan berbagai isian.

3. Tan Ek Tjoan – Jakarta & Bogor

Sudah berusia lebih dari satu abad, Tan Ek Tjoan tetap menjadi pilihan banyak orang. Toko roti ini mempertahankan cara berjualan tradisional, seperti menggunakan sepeda dan gerobak kayu. Produk unggulannya antara lain roti gambang dan roti tawar lembut, serta roti manis dengan varian rasa seperti mocca, pandan, dan sarikaya.

4. Toko Oen – Semarang

Toko Oen memulai usaha sebagai toko kue kering di Yogyakarta pada tahun 1922, lalu membuka cabang di Semarang pada 1936. Nama “Oen” diambil dari panggilan akrab pemiliknya, Opa dan Oma Oen. Roti yang disajikan di sini memadukan rasa Tionghoa, Belanda, dan Indonesia. Saat ini, Toko Oen dikenal tidak hanya sebagai toko roti, tetapi juga sebagai restoran yang menyajikan beragam menu lezat serta oleh-oleh khas Semarang.

5. Sumber Hidangan – Bandung

Sebelum menggunakan nama yang ada sekarang, toko ini sempat dikenal dengan nama Belanda, Het Snoephuis, saat pertama kali dibuka pada tahun 1929. Mereka tetap mempertahankan resep asli Belanda dengan sedikit modifikasi. Nama-nama roti yang dijual pun masih menggunakan bahasa Belanda, seperti Melkbrood, Ananas Tartje, dan Amsterdamse korst. Mengunjungi toko ini memberikan sensasi seperti melangkah ke masa lalu, karena interior dan suasananya dipertahankan dengan sangat otentik.

Es Teler 77 Kehilangan Penciptanya, Murniati Widjaja, yang Telah Meninggal Dunia

Restoran legendaris Es Teler 77 berduka setelah mendengar kabar meninggalnya Murniati Widjaja, pencipta resep Es Teler 77. Informasi ini disampaikan melalui akun Instagram resmi @esteler77.id, yang mengungkapkan bahwa beliau telah tutup usia. Dalam unggahan Instagram tersebut, keluarga besar Es Teler 77 mengungkapkan, “Keluarga besar Es Teler 77 berduka cita. Selamat jalan, Oma.”

Unggahan ini mencantumkan foto Murniati Widjaja yang tampak bugar di masa lalu, yang mengenang jasa besar beliau sebagai pendiri dan pencipta resep Es Teler 77.

Awal Mula Resep Es Teler 77

Murniati Widjaja dikenal sebagai pencipta resep Es Teler yang telah menjadi ikon kuliner Indonesia. Pada tahun 1981, Murniati yang kala itu seorang ibu rumah tangga mengikuti sebuah lomba memasak es teler. Dengan keahlian memasak yang dimilikinya, ia menciptakan racikan es teler yang terdiri dari irisan nangka segar, kelapa muda, dan alpukat yang disiram dengan es serut dan sirup spesial. Karya racikannya berhasil meraih kemenangan di lomba tersebut, dan membawa beliau mendapatkan predikat juara.

Mendirikan Es Teler 77

Atas kesuksesan resep tersebut, menantu Murniati, Sukyatno Nugroho, terinspirasi untuk membuka restoran dengan menu utama es teler. Pada tahun 1982, mereka membuka restoran pertama Es Teler 77 di Duta Merlin, Jakarta Pusat. Restoran ini, yang merupakan bisnis keluarga, didirikan bersama suami Murniati, Trisno Budianto, dan putri mereka, Yenny Setia, serta Sukyatno Nugroho.

Seiring waktu, menu es teler yang disajikan di restoran ini semakin populer, didukung oleh berbagai hidangan lezat hasil masakan tangan Murniati dan Yenny. Restoran ini pun segera menjadi pilihan favorit banyak orang.

Perkembangan Es Teler 77

Pada tahun 1987, Es Teler 77 mulai mengubah model bisnisnya menjadi waralaba, yang menjadi salah satu tonggak sejarah dalam perkembangan restoran ini. Gerai pertama waralaba dibuka di Solo, dan sejak saat itu, Es Teler 77 mulai berkembang pesat di seluruh Indonesia. Saat ini, restoran ini memiliki lebih dari 140 cabang di seluruh tanah air.

Ekspansi Internasional

Tidak hanya sukses di dalam negeri, Es Teler 77 juga melebarkan sayapnya ke luar negeri. Gerai pertama di luar Indonesia dibuka di Singapura pada tahun 1988, meskipun sudah tutup beberapa tahun lalu. Selain itu, pada tahun 2000, Es Teler 77 membuka cabang di Melbourne, Australia. Gerai ini tidak hanya menarik minat diaspora Indonesia, tetapi juga warga lokal yang tertarik dengan kuliner Indonesia.

Menu Khas Es Teler 77

Es Teler 77 menawarkan berbagai menu lezat yang menggugah selera. Tentu saja, menu utama yang menjadi favorit adalah Es Teler, yang tersedia dalam dua varian: Es Teler 77 dan Es Teler Durian. Di samping itu, restoran ini juga menyajikan berbagai hidangan Indonesia lainnya, seperti bakso, mie ayam, ayam bakar, nasi goreng, dan soto ayam.

Baru-baru ini, mereka bahkan memperkenalkan menu baru, yaitu Es Teler Se-Ember yang disajikan dalam ember besar, yang menawarkan pengalaman berbeda bagi para pengunjung.

Pilihan Menu AYCE Unik: Nikmati Bakso dan Pempek Sepuasnya

Restoran dengan konsep AYCE (All You Can Eat) biasanya menyajikan berbagai pilihan daging panggang atau shabu-shabu. Namun, ada juga restoran dengan menu AYCE yang menawarkan hidangan khas Indonesia, seperti pempek dan bakso.

Konsep AYCE memberi kesempatan bagi pengunjung untuk menikmati makanan sepuasnya dengan harga dan durasi yang telah ditentukan.Biasanya, pengunjung bisa makan sekenyangnya dalam durasi yang dibatasi, mulai dari 60 menit hingga 90 menit.

Pada umumnya, restoran AYCE di Indonesia menyajikan hidangan seperti daging panggang ala Jepang dan Korea, serta hidangan berkuah seperti hot pot dan shabu-shabu.Harga yang ditawarkan biasanya mulai dari Rp 99.000 per orang.

Namun, terdapat juga restoran AYCE yang lebih unik dengan menyajikan kuliner Indonesia. Beberapa restoran bahkan menawarkan hidangan seperti bakso atau pempek sepuasnya dengan harga yang cukup terjangkau, mulai dari Rp 50.000 per orang.

Berikut adalah lima restoran dengan konsep AYCE yang menawarkan menu khas Indonesia:

  1. AYCE Durian

Beberapa tempat menawarkan pengalaman AYCE durian, seperti yang dapat ditemukan di acara Pesta Durian oleh Durian Keliling. Gerai ini biasanya hadir di beberapa mal di Jakarta, termasuk di Mal Kota Kasablanka, dengan harga sekitar Rp 99.000 – Rp 189.000 per orang. Pengunjung dapat menikmati berbagai jenis durian lokal serta olahan durian dalam durasi 60 menit.

  1. AYCE Pempek

Di Kedoya, Jakarta Barat, ada restoran Pempek Yuk yang menawarkan paket AYCE pempek, dengan harga mulai dari Rp 69.000 hingga Rp 99.000 per orang. Pempek Sari Belido di Kelapa Gading, Jakarta Utara juga menawarkan konsep serupa dengan harga Rp 99.000, di mana pengunjung bisa menikmati berbagai jenis pempek.

  1. AYCE Bakso

Beberapa tempat bakso juga mengusung konsep AYCE, seperti Wuareg Bakso di Citra Raya, Tangerang, yang menawarkan bakso sepuasnya dengan harga Rp 30.000. Bakso Neng Amor di Bogor juga menawarkan AYCE seharga Rp 25.000, dengan berbagai pilihan bakso dan topping lainnya.

  1. AYCE Nasi Padang

Bagi penggemar nasi Padang, ada restoran yang menawarkan menu AYCE dengan berbagai pilihan lauk, sayuran, dan nasi. Salah satu tempat yang menawarkan konsep ini adalah Restoran Sederhana di beberapa lokasi di Jakarta, dengan harga sekitar Rp 99.000 per orang.

  1. AYCE Kuliner Nusantara

Di Bandung, terdapat restoran Sha-Waregna yang menawarkan AYCE dengan berbagai hidangan khas Nusantara, seperti siomay, nasi goreng, mie ayam, dan lainnya, dengan harga sekitar Rp 80.000 per orang. Pondok Sakpore di Tangerang Selatan juga menawarkan konsep AYCE kuliner Nusantara dengan harga mulai dari Rp 50.000 per orang.

Dengan berbagai pilihan tersebut, restoran AYCE menawarkan pengalaman makan yang unik, memadukan konsep internasional dengan kuliner lokal Indonesia.

Mega Ramen dengan 23 Lembar Daging: Sensasi Topping Super Gurih!

Biasanya, ramen diberi topping beberapa lembar daging sebagai pelengkap. Namun, bagaimana jika jumlahnya mencapai 23 lembar? Restoran Kitakata Ramen Bannai menawarkan pengalaman makan ramen dengan topping daging babi dalam jumlah yang sangat melimpah, namun tetap dengan harga yang cukup terjangkau.

Kitakata Ramen Bannai adalah jaringan restoran ramen ternama yang memiliki lebih dari 60 cabang di Jepang, serta beberapa lokasi di Amerika Serikat dan Eropa, termasuk di California, Illinois, dan Frankfurt.

Salah satu menu andalan mereka di Jepang adalah ramen dengan topping chashu daging babi. Versi standar dari menu ini menggunakan 5 lembar chashu yang bisa dinikmati dengan harga sekitar 870 yen (sekitar Rp 102 ribu). Jika ingin lebih banyak daging, ada varian Chashu Ramen yang berisi 13 lembar chashu dengan harga 1290 yen (sekitar Rp 151.700).

Namun, yang benar-benar menarik perhatian adalah Mega Chashu Ramen, yang mengandung 23 lembar chashu daging babi. Menu ini dijual seharga 1890 yen (sekitar Rp 222 ribu), yang terbilang cukup terjangkau jika melihat porsi ramen yang sangat besar dan banyaknya topping daging babi.

Rasakan Keunikan Mega Chashu Ramen

Mega Chashu Ramen ini memang menyuguhkan sensasi berbeda. Porsi ramen ini begitu melimpah hingga mie ramen hampir tidak terlihat, tertutup oleh tumpukan chashu yang gurih dan lezat. Seorang reporter dari Sora News 24, P.K., yang mencoba menu ini, merasa takjub dengan besarnya porsi serta rasa chashu yang kaya bumbu dan tekstur lemak yang pas.

Setelah beberapa suapan daging babi, P.K. bahkan merasa kaget karena masih ada banyak lagi sisa daging yang belum dimakan. Baru setelah itu, mie ramen yang kenyal dan tebal muncul, dipadukan dengan kuah kaldu yang menyegarkan dan gurih.

Aturan Khusus untuk Mega Chashu Ramen

Ada beberapa aturan yang perlu diperhatikan jika ingin mencoba Mega Chashu Ramen di restoran ini. Pertama, menu ini hanya dapat dinikmati di tempat (tidak bisa dibawa pulang). Kedua, porsi ramen ini tidak bisa di-upsize menjadi lebih besar. Ketiga, pengunjung disarankan untuk menghabiskan seluruh ramen dan daging babinya, karena sisa makanan tidak diperbolehkan dibawa pulang. Keempat, setiap pengunjung wajib memesan satu porsi Mega Chashu Ramen untuk dirinya sendiri, tidak boleh berbagi.

Promo untuk Mega Chashu Ramen ini hanya berlaku hingga 18 April 2025, jadi bagi pecinta ramen, pastikan untuk mencobanya sebelum tanggal tersebut.

Mengenal Chashu Daging Babi

Chashu daging babi merupakan salah satu topping yang sangat populer di Jepang. Biasanya, daging yang digunakan berasal dari bagian babi yang berlemak, seperti perut, bahu, atau pinggang. Proses pembuatannya melibatkan penggulungan potongan daging dan memasaknya perlahan dengan bumbu hingga teksturnya menjadi sangat lembut dan mudah hancur di mulut.

Hakon Ethnic: Kafe Teduh dengan Ceremonial Matcha Asli dari Kyoto

Di tengah hiruk-pikuk gedung-gedung tinggi Jakarta, ada sebuah kafe yang menawarkan suasana teduh, dikelilingi oleh pepohonan hijau yang segar. Kafe ini menyajikan menu menggunakan matcha seremonial asli Jepang.

Seiring dengan tren kopi yang terus berkembang, kini minum teh juga mulai banyak digemari. Banyak kafe yang khusus menyajikan teh autentik, termasuk matcha.

Kafe ini tidak main-main, karena menggunakan ceremonial matcha yang diimpor langsung dari Jepang, dengan kualitas yang tak perlu diragukan lagi. Salah satunya adalah kafe bernama Hakon.

Setelah sukses dengan cabang pertama di Depok, Hakon kini membuka cabang kedua di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan. Di cabang keduanya, kafe ini mengusung konsep yang berbeda.

Detail Informasi Hakon Ethnic
Nama Tempat: Hakon Ethnic
Alamat: Jl. Taman Setia Budi II No.11 5, RT.5/RW.3, Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12910
No. Telp: –
Jam Operasional: 08.00 – 22.00
Estimasi Harga: Mulai dari Rp 45.000
Tipe Kuliner: Serba matcha
Fasilitas:

  • Dine in
  • Parkir
  • Galeri keramik

1. Kolaborasi dengan Galeri Keramik
Hakon Ethnic bekerja sama dengan galeri keramik milik F Widayanto. Begitu masuk ke kafe, pengunjung akan disambut dengan karya seni yang sangat estetis. Di lantai satu, kamu bisa menikmati berbagai karya seni dari patung, keramik, pahatan kayu, hingga kain, yang juga berfungsi sebagai dekorasi, memberikan kesan etnik.

2. Suasana Teduh di Bawah Pepohonan
Hakon Ethnic menawarkan suasana yang sangat tenang dan nyaman, dengan banyak pepohonan hijau yang memberikan rasa teduh. Konsep kafe ini sangat kental dengan nuansa Jepang, ditambah dengan bar yang minimalis dan bersih. Ada area indoor dan outdoor, namun area outdoor yang dipenuhi pepohonan tinggi hingga lantai 3 memberikan suasana yang paling teduh dan berbeda dari kebanyakan kafe di Jakarta.

3. Menggunakan Ceremonial Matcha Asli Jepang
Setiap sajian matcha di Hakon Ethnic menggunakan ceremonial matcha yang diimpor langsung dari Kyoto, Jepang. Salah satu menu yang bisa dicoba adalah Matcha No 57, yang disajikan dengan metode cold whisk. Dengan rasio 4 gram matcha, 60 ml susu cold whisk, dan 60 ml susu, minuman ini menawarkan rasa pahit segar khas rumput, dengan campuran susu yang memberikan keseimbangan rasa manis dan pahit yang tebal.

4. Perpaduan Espresso dan Ceremonial Matcha
Pecinta kopi bisa mencoba racikan unik antara espresso dan ceremonial matcha dalam menu Smokypresso, yang dijual seharga Rp 40.000. Menggunakan hojicha, kombinasi 20 ml espresso, 100 ml susu, dan 3 gram hojicha menghasilkan rasa umami yang lembut dengan tekstur yang ringan dan berbusa.

5. Dessert Serba Matcha
Untuk melengkapi pengalaman menikmati matcha, Hakon Ethnic menawarkan berbagai pilihan dessert matcha. Salah satu favorit adalah Matcha Cheesecake, yang dihargai Rp 50.000. Cheesecake ini terbuat dari adonan matcha yang disajikan dengan topping matcha bubuk, dengan ukuran besar dan tekstur yang lembut. Ada juga Matcha Terrine seharga Rp 40.000, dengan rasa matcha yang kuat dan tekstur custard yang padat.

5 Makanan Kaki Lima Indonesia Masuk Daftar Terbaik versi TasteAtlas

Dalam daftar 50 makanan kaki lima terbaik versi TasteAtlas, sejumlah hidangan asal Indonesia turut menghiasi peringkat tersebut.Lima di antaranya bahkan berhasil masuk dalam 20 besar.
Keanekaragaman kuliner Indonesia tak hanya dihargai oleh penduduknya, tetapi juga patut dibanggakan di kancah internasional. Citarasa khas Indonesia yang kaya rempah sulit untuk ditemukan di negara lain, meski mereka berusaha meniru bahan-bahan yang serupa.

TasteAtlas, sebagai kurator kuliner kelas dunia, memiliki daftar makanan kaki lima terbaik. Di antara 50 makanan teratas, hidangan tradisional Indonesia turut menghiasi peringkat tersebut.

Setidaknya lima makanan khas Indonesia berhasil masuk dalam 20 besar, mulai dari siomay hingga sate Madura, yang dinobatkan sebagai sebagian makanan kaki lima terbaik di dunia.

Berikut adalah 5 makanan Indonesia yang masuk dalam daftar 50 Makanan Kaki Lima Terbaik versi TasteAtlas:

  1. Siomay
    Siomay berada di peringkat ketiga dengan rating 4,7 dalam daftar 50 Makanan Kaki Lima Terbaik versi TasteAtlas. Di situs resmi mereka, siomay disebut sebagai comfort food paling populer di Indonesia. Makanan ini, yang mirip dengan dimsum, dimasak dengan cara dikukus dan disajikan dalam keadaan hangat. Namun, komposisinya berbeda, mencakup otak-otak, siomay, tahu kukus, kentang kukus, kol kukus, dan pare. Keistimewaan siomay terletak pada bumbu kacang yang kental dan gurih, ditambah dengan kecap manis dan perasan jeruk limau yang menyegarkan.
  2. Batagor
    Batagor, yang sering dijual berdampingan dengan siomay, menempati urutan ke-15 dalam daftar makanan kaki lima terbaik. Nama Batagor merupakan singkatan dari baso tahu goreng, yang artinya makanan ini digoreng hingga renyah, meskipun sekilas mirip dengan siomay. Batagor berasal dari Bandung dan sudah dikenal sejak 1980-an, menggabungkan budaya kuliner Sunda dan China.
  3. Sate Kambing
    Selain sate sapi, sate kambing juga populer di Indonesia. Daging kambing memiliki aroma dan tekstur yang khas, yang memerlukan penanganan khusus dalam pengolahannya. Salah satu cara populer adalah dengan dibakar menjadi sate, yang banyak ditemukan di berbagai daerah. Sate kambing disajikan dengan bumbu kacang atau kecap pedas yang menggugah selera.
  4. Sate Babi
    Sate babi juga menjadi salah satu makanan kaki lima terlezat asal Indonesia. Hidangan sate, yang dapat menggunakan berbagai jenis daging, sangat populer di Indonesia. Sate babi menempati peringkat 20 dalam daftar makanan kaki lima terbaik, setelah sate kambing. Daging babi memiliki tekstur yang lembut, berada di antara daging sapi dan ayam, dan hanya tersedia di daerah dengan mayoritas non-Muslim.
  5. Sate Madura
    Sate Madura, meskipun berada di peringkat 21, sangat berpengaruh dalam mempopulerkan kuliner Indonesia. Sate ini menggunakan daging ayam atau kambing yang dibakar dengan cara unik—daging dipotong lebih tipis daripada sate pada umumnya. Teknik memasaknya membuat sate Madura tetap empuk dan tidak mudah hangus. Selain bumbu kacang, sate Madura disajikan dengan acar yang memberikan kesegaran pada setiap gigitan.

Sejarah di Balik California Roll: Bukan Asli Jepang!

California roll dikenal luas sebagai salah satu jenis sushi yang populer di restoran-restoran Jepang. Namun, sushi ini sebenarnya bukan berasal dari Jepang. Berikut adalah asal-usulnya.

Sushi memiliki berbagai jenis, dan salah satunya adalah uramaki, sushi gulung dengan beragam bahan. Salah satu uramaki yang sangat terkenal adalah California roll.

California roll terdiri dari nasi yang dibungkus dengan nori, diisi dengan kani (crabstick), mentimun, dan alpukat. Pada bagian atasnya, terdapat topping biji wijen atau tobiko.

California roll menjadi sangat populer di restoran sushi di berbagai negara. Banyak orang menyukai menu ini karena rasanya yang gurih, segar, dan teksturnya yang renyah.

Walaupun sangat digemari, banyak orang berpendapat bahwa California roll bukanlah jenis sushi tradisional dari Jepang. Beberapa bahkan menyebutkan bahwa sushi ini berasal dari Amerika Serikat, tepatnya California atau Kanada.

Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang sejarah California roll:

  1. Perdebatan Asal-usul California Roll

    Asal-usul California roll memunculkan perdebatan sengit. Beberapa orang berpendapat bahwa sushi ini bukan berasal dari Jepang, tetapi ada pula yang mengklaim bahwa penemunya adalah orang Jepang. Secara umum, diyakini bahwa California roll pertama kali diperkenalkan di sebuah restoran sushi di Amerika pada akhir 1960-an, yaitu restoran Kawafuku yang berada di Little Tokyo, Los Angeles, Amerika Serikat. Penulis Andrew F. Smith dalam bukunya “American Tuna: The Rise and Fall of an Improbable Food” juga menyebutkan dua kemungkinan tentang penciptaan California roll. Salah satunya adalah Ichiro Mashita, seorang koki sushi dari restoran Tokyo Kaikan di Los Angeles, yang bersama asistennya, Teruo Imaizumi, menciptakan California roll dengan menggantikan tuna yang sulit didapat dengan alpukat. Mereka juga menambahkan daging kepiting untuk memberi cita rasa seafood. Ada juga klaim dari chef lain, Ken Seusa, yang mengaku sebagai penemu California roll. Seusa dikenal menggunakan bahan-bahan non-Jepang dalam masakannya, seperti saus pedas dan mayones.
  2. Penemu Asli California Roll

    Selain klaim di atas, ada juga pendapat dari seorang chef sushi bernama Hidekazu Tojo, yang mengaku sebagai pelopor California roll. Di restoran sushi miliknya, Tojo’s Restaurant di Vancouver, Kanada, sajian ini dikenal dengan nama Tojo Maki, yang pertama kali dibuat pada awal 1970-an. Menurut Tojo, banyak pelanggan dari Amerika Utara yang datang untuk menikmati makanan Jepang, tetapi tidak suka dengan rasa nori. Oleh karena itu, ia membalik cara penggulungan sushi sehingga nori tersembunyi. Tojo menggunakan kepiting dan alpukat, serta bahan lain seperti bayam, telur, dan biji wijen, untuk menciptakan cita rasa yang baru. Tojo Maki akhirnya dikenal luas sebagai California roll setelah menyebar ke Amerika Serikat.
  3. Sushi Fusion yang Populer

    California roll menjadi contoh sukses dari kreasi sushi fusion yang menggabungkan bahan-bahan tradisional dengan bahan internasional. Hingga kini, California roll tetap menjadi salah satu menu sushi yang paling populer di restoran-restoran, termasuk di Indonesia, dengan harga mulai dari Rp 20.000-an per porsi. Chef terkenal Masaharu Morimoto juga memberikan pendapat mengenai California roll, menyebutnya sebagai inovasi yang membuka wawasan tentang potensi menggabungkan sushi tradisional dengan cita rasa internasional, yang menginspirasi eksperimen dengan bahan-bahan baru.